BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Permasalahan yang
dihadapi pemerintah di bidang pendidikan yaitu untuk mengantisipasi era
globalisasi. Pendidikan dituntut dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang
kompeten agar mampu bersaing di dunia global. Untuk memenuhi hal tersebut
diperlukan lulusan yang unggul (kompetitif) sehingga dapat eksis di dunia
global. Agar lulusan pendidikan nasional memiliki kompetitif tidak bisa
terlepas dari kualitas manajemen pendidikan, bail dalam hal efektivitas
dan efisiensi proses kearah peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah dalam
mengatasi permasalahan mutu pendidikan telah banyak berbuat melalui
program-program peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Cara hidup
suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, karena pendidikan akan
dapat meningkatkan peradaban manusia, sehingga tingkat pendidikan merupakan
masalah yang tidak bisa diabaikan begitu saja dan mendapat tempat yang penting
dalam kehidupan bangsa.
Tidak ada suatu
negarapun yang memisahkan kehidupan masyarakat dengan pendidikan, Wirnano
Surahman (dalam Darwis A. Soelaiman, 1979 : 2) mengemukakan bahwa “bila ada suatu
negara yang mengharapkan kebebasan tetapi tidak mengutamakan pendidikan
bangsanya, maka negara itu memimpikan kemustahilan”.
Dengan demikian
setelah sebagai suatu lembaga formal pendidikan, harus mampu meningkatkan mutu
pendidikan, dengan jalan meningkatkan prestasi belajar siswanya. Pekerjaan ini
dapat dilakukan dengan baik apabila ada keinginan dari siswa itu sendiri, guru
sebagai tenaga pendidik disekolah, maupun kepala sekolah serta kerja sama antar
unsur terkait.
Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono (1990 : 130) mengatakan bahwa :
Prestasi belajar yang
dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, bila dalam diri siswa (internal), maupun dari luar diri siswa
(external). Pengenalan terhadap faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi
belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai
prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
Berdasarkan
kutipan diatas, maka peranan guru sangat diharapkan untuk mencapai tujuan
tersebut. Untuk itu guru harus mampu berinteraksi dengan sebaik-baiknya dengan
siswanya, baik dalam belajar maupun diluar jam belajar. Dengan perkataan lain
guru harus mampu membenahi dirinya agar ia disenangi muridnya, dan pada
gilirannya ia mampu meningkatkan perhatian atau motivasi terhadap pelajaran.
Disamping
tujuan pembelajaran fisika ditegaskan pula dalam kurikulum fisika (1995 : 2)
antara lain disebutkan bahwa “siswa memilih keterampilan fisika sebagai
peningkat fisika pendidikan dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan yang
lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehidupan sehari-hari, memiliki sikap
kritis, logis, objektif, kreatif, serta inovatif”.
0 komentar:
Post a Comment