BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Tujuan dari pembangunan nasional bangsa Indonesia pada
hakekatnya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata,
baik material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan undang undang dasar
1945 untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut, maka dilaksanakan pembangunan
secara terencana ,terarah , terpadu serta berkesinambungan.
Salah satu bidang pembangunan yang mendapat perhatian
cukup penting dewasa ini adalah bidang Kesehatan. Pembangunan bidang Kesehatan
merupakan wujut nyata upaya bangsa Indonesia
untuk mempertinggi derajat Kesehatan masyarakat seperti yang tertera didalam
Sistim Kesehatan Nasional ( Depkes RI, 1991 ).
Pembangunan dibidang Kesehatan merupakan bagian integral
dari pembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan di bidang Kesehatan diarahkan
untuk mempertinggi derajat Kesehatan Masyarakat yang besar artinya bagi
pembangunan dan pembinaan sumber daya manusia
Indonesia dan sebagai
modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang hakikatnya adalah pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia.
( Undang undang No 23 tahun 1992 )
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan
bahwa Indonesia Sehat tahun 2010, mempunyai
visi yang sangat idealis, yakni masyarakat
Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, maupun
memiliki derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010 tersebut
telah ditetapkan 4 misi pembanguinan kesehatan.
1.
Mengerakan pembangunan nasional
yang berwawasan kesehatan.
2.
Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat.
3.
Memelihara dan meningkatan
pelajanan Kesehatan.
4.
Memelihara dan meningkatan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya.
Salah satu program yang dilakukan pemerinah untuk melaksanakan misi
kesehatan diatas dengan program
Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) program ini diracang untuk memberikan perhatian
khusus kepada Ibu dan Anak karena kesehatan Ibu dan Anak sangat rentan.
Angka Kematian Ibu ( AKI) di Indonesia masih merupakan yang
tertinggi di Asia Tenggara yaitu 334 per
100.000 kelahiran hidup tahun 1997.
Selanjutnya 50 % ibu hamil memderita anemia, untuk itu
kebijaksanaan pemerintah yang mengharuskan setiap ibu hamil memeriksakan
keadaan Hb adalah langkah pencegahan yang perlu dilakukan
.
Dalam prakteknya hanya 15 % ibu hamil yang
memeriksakan keadaan Hb nya kelaboratorun khususnya di laboratorium Puskesmas
0 komentar:
Post a Comment