Friday, 15 February 2013

Mioma Uteri



Mioma atau Leiomiomamata juga sering disebut fibroid adalah tumor jinak yang berasal dari sel-sel otot polos. Tumor ini mengandung sejumlah jaringan ikat yang berbeda yang mungkin terdiri dari sel-sel otot polos yang telah mengalami degenerasi. Umumnya mioma ditemukan  dalam decade keempat atau kelima dari kehidupan. Mioma adalah tumor yang paling sering terdapat pada rongga panggul. Mioma biasanya multiple. Pertumbuhan mioma biasanya dirangsang oleh horman estrogen. Mioma tumbuh dengan mendorong perbatasan dengan sebuah kapsul palsu dan bias tumbuh menjadi sangat besar. Tempat pertumbuhan yang paling sering adalah di dalam korpus uteri. Mioma terdapat pada 25% orang kulit putih dan pada 50 % orang kulit hitam.
Mioma Uteri adalah tumor yang ada di uterus. Menurut perkiraan frekwensi Mioma Uteri dalam kehamilan dan persalinan berkisar 1 %, banyak mioma kecil tidak dikenal.
Dalam banyak kasus kombinasi mioma dengan kehamilan tidak mempunyai arti apa – apa. Dipihak lain kombinasi itu dapat menyebabkan komplikasi obstetri yang besar artinya. Hal itu tergantung dari besarnya dan lokasinya
2.1.1.      Etiologi
Penyebab dari Mioma uteri sampai saat ini belum di ketahui
dengan pasti. Diagnosa Mioma Uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit, walau kadang dibuat kesalahan. Terutama kehamilan kembar, tumor ovarium dan uterus didelfis dapat menyesatkan diagnoksa. adakalanya mioma besar teraba seperti kepala janin, sehingga kehamilan tunggal disangka kehamilan kembar, atau mioma kecil disangka bagian – bagian janin. Dalam persalinan mioma lebih menonjol waktu ada his sehingga mudah dikenal.
Mioma yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk dibedakan dari uterus gravidus. Bahkan pada laparatomi, waktu perut terbuka, kadang – kadang tidak mungkin untuk dibuat diagnosa yang tepat 
2.1.2.      Tanda dan gejala Mioma uteri
Pada inspeksi kasar dari uterus biasa tampak berbenjol-benjol atau rata tetapi membesar. Potongan melintang tampak seperti pusaran air yang berwarna putih dan berkilat. Dasar tangkai mempunyai suplai pembuluh darah utama. Mioma uteri biasa jadi asimtomatik. Gejala-gejala biasa berupa tekanan dalam rongga panggul dan sering kencing yang disebabkan oleh pengaruh massa. Massa panggul itu biasa menyebabkan obstruksi kateter dan suatu hidro kateter. Rasa nyeri biasa bermanifestasi sebagai dismenorea, disparaunia, atau nyeri kronik dalam rongga panggul. Sebuah fibroid yang mengalami infark biasa menyebabkan rasa nyeri panggul yang akut dan suatu acute abdomen
Perdarahan rahim yang abnormal adalah biasa pada fibroid submukosum dan bias terjadi dan bisa terjadi fibroid interstisial. Perdarahan abnormal terjadi melalui dua mekanisme . mioma submukosum memiliki endometrium yang tipis diatas permukaan yang tidak bisa berespon secara normal terhadap pengaruh hormonal. Mioma submokosum bias mengalami ulserasi atau nekrosis dan berdarah secara langsung. Fibroid interstisial bias menyebabkan bertambah luasnya permukaan endomertium karena rahim mengalami pembesaran. Sehingga menyebabkan hipermenorea. Anemi adalah akibat hipermenorea 
 Gangguan penekanan tergantung pada besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada kantung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retention urine, pada kateter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefosis, pada rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul. Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars interstisialis tuba, sedangkan mioma submuksum juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
2.1.3.      Diagnosis mioma uteri
Diagnoksa dikesankan dari anamneses. Pemeriksaan bimanual selalu bisa memberikan komfirmasi. Pemeriksaan ultrasonografi felvis berguna untuk mengukuhkan hasil pemeriksaan bimanual dan untuk membedakan fibroid dengan tumor adneksa. Ultrasonografi juga sangat berguna untuk mendiagnosa fibroid submokusum yang kecil yang menyebabkan perdarahan abnormal atau yang tidak bergejala. Laparoskopi bias jadi diperlukan untuk membedakan sebuah mioma didalam ligamentum latum dari sebuah tumor padat adneksa. Sinar rontgen bisa mengidentifikasi sebuah mioma yang mengalami kalsifikasi
Seringkali penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat uterus yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak kesamping, sering kali teraba terbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubungan dengan uterus. Mioma intramular akan menyebabkan vakum uteri menjadi luas yang ditengakkan dengan pemeriksaan dengan uterus sonde. Mioma submukosum kadang-kadang dapat teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikalis dan terasanya benjolan pada permukaan vakum uteri.

0 komentar:

Post a Comment