Monday, 21 January 2013

Tumor Laring



Larinx organ suara, saluran yang terletak di antara faring bagian bawah dengan trakea, terdiri atas pita suara dan dibentuk oleh sembilan cartilago, cartilago thyroidea, cricoidea dan epiglottis dan sepanjang cartilago arytenoidea, corniculata dan cuneifotris (Dorland, 2011)
Tumor ganas laring merupakan tumor ganas ketiga menurut jumlah tumor ganas di bidang THT dan lebih banyak terjadi pada pria berusi 50-70 tahun yang tersering adalah jenis karsinoma sel skuamosa (Manjoer, 2001)
Faktor predisposisi  adalah merokok, alkohol dan paparan sinar radioaktif, manifestasi klinis suara parau diderita cukup lama tidak hilang timbul, makin lama makin berat kadang terdapat hemoptisis. Sesak nafas akibat tertutupnya jalan nafas oleh tumor, batuk dengan riak bercampur darah, dan penurutan berat badan (Manjoer, 2001)
Etiologi karsinoma laring belum diketahui dengan pasti.  Dikatakan oleh para ahli bahwa perokok dan peminum alkohol merupakan kelompok orang-orang dengan resiko tinggi terhadap karsinoma laring.  Penelitian epidemiologik menggambarkan beberapa hal yang diduga menyebabkan terjadinya karsinoma laring yang kuat ialah rokok, alkohol dan terpapar oleh sinar radioaktif. (Hidayat, 2008)
Tumor ini dapat digolongkan dalam 2 jenis Papiloma laring juvenil, ditemukan pada anak, biasanya berbentuk multipel dan mengalami regresi pada waktu dewasa. Pada orang dewasa biasanya berbentuk tunggal, tidak akan mengalami resolusi dan merupakan prekanker  (Tjokronego, 2000).
Pembesaran tonsil diukur menurut derajatnya terhadap uvula. Semakin besar, akan semakin mendekati ukula. Besar tonsil ditentukan sebagai berikut: T0 tonsil didalam fosa tonsil atau telah diangkat, T1 bila besarnya ¼ jarak arkus anterior dan uvula. T2 Bila besarnya 2/4 Jarak arkus anterior dan uvula. T3 bila besarnya ¾ jarak arkus anterior dan uvula. T4 bila besarnya mencapai arkus anterior atau lebih (Hidayat, 2008).
Gejala papiloma laring yang utama ialah suara parau.  Kadang-kadang terdapat pula batuk.  Apabila papiloma telah menutup rima glotis maka timbul sesak nafas dengan stridor (Hidayat, 2008).
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan pada pasien Tn. N dengan Tumor Laring  ini dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses perawatan sehingga dapat ditentukan diagnosa keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang dilakukan berupa pemasangan infus, memberian obat secara oral yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia. Kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. (A. Aziz, 2004).

0 komentar:

Post a Comment