Lipid adalah suatu kelompok besar
substansi biologik yang dapat larut dengan baik dalam pelarut zat organik,
seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena. Sebaliknya lipid tidak atau
sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan
atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P)
Asam lemak adalah asam
karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid,
asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam
bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau
kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak
teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.
Lemak adalah ester yang tersusun dari tiga asam lemak
dengan tiga gugus alkohol dari senyawa gliserol. Bila hanya satu asam lemak
yang teresterisasi dengan gliserol, disebut monoasilgliserol
(rantai asam lemak = rantai asli). Melalui esterisasi dengan asam lemak
lainnya akan dihasilkan diasilgliserol
dan selanjutnya triasilgliserol yang merupakan lemak yang
sesungguhnya.
2 Tujuan
2.1 Memberikan komponen-lomponen lipid dari jaringan-jaringan mamalia,
tidak termasuk sterol dan steroid.
2.2 Membahas biosintesis dan katabolisme lipid-lipid yang banyak terdapat
dalam sel mamalia.
2.3 Membahas
penganagkutan lipid.
2.4 Memerikan biokimia penyakit-penyakit yang bersangkut paut dengan
ketidaknormalan pengakuan atau metbolisme lipid, termasuk hiperlipoproteinemia
dan penyakit penyimpanan lipid.
3 Klasifikasi Lipid
Lipid yang terdapat dalam tubuh
dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup. Asam lemak
kelas pertama berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu,
asam lemak adalah blok pembangun dari asam lemak ini kompleks-kompleks lipid
disintesis. Prostagladin, yang dibentuk dari asam lemak tidak jenuh ganda
tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang merubah taggapan-tanggapan
sel terhadap rangsangan luar.
Kelas lipid kedua terdiri dari
ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asigliserol, yang selain
merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam
lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel.
Sfingolipid yang merupakan kelas ketiga
juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohol lemak sfingosin.
Sterol mencakup kelas ke empat
lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan
vitamin D sangat penting dari segi kesehatan.
Terpen, kelas terakhir lipid,
mencangkup dolikol dan vitamin-vitamin A, E dan K yang larut dalam lemak.
Derivat-derivat isopreni terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi
metabolik yang sangat penting dan terpisah.
4 Fungsi Biologik Lemak
Lemak dalam bahan makanan merupakan
pembawa energi yang penting. Pada pemberian makana yang benar, lemak dalam
bahan makanan dapat memberikan sekitar 30 – 35 % energi tambahan bagi manusia.
Namun peran sebagai pembawa ebergi bukanlah satu – satunya fungsi lemak dalam bahan
makanan. Lemak juga dapat berperan sebagai pengantara bagi viamin-vitamin yang
larut dalam lmak dan sebagai sumber untuk asam lemak tak jenuh jamak yang
esensial, seperti asam linoleat, asam lonolenat dan asam arakidonat.
Di dalam lemak hewan banyak terdapat
asam lemak januh dam sebaliknya lemak pada tumbuh-tumbuan (kecuali lemak
kelapa) sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh dan yang sering dijumpai
adalah minyak (lemak cair). Melalui hidrasi kimia lemak tumbuh-tumbuhan, minyak
dapat diubah menjadi lemak padat (margarine), yang disebut dengan proses
pemadatan lemak.
Lemak di dalam tubuh membentuk
cadangan energi terbesar pada organisme hewan. Ia dapat digunakan sebagai
sumber atom karbon bagi berbagai sintesis yang terjadidalam tubuh sendiri.
Lemak ditemukan banyak sel dalam bentuk butir-butir lemak kecil. Adiposit merupakan sel lemak yang khusus
menyimpan lemak. Lemak di dalam adiposit menyediakan keperluan manusia akan
energi yang cukup selitar dua sampai tiga bulan.
5 Hidrolisis Lemak
Dalam tabung reaksi (in vitro), lemak dapat
dipecahkan melalui proses hirolisis alkali (penyabunan) menjadi gliserol dan
garan-garam dari asam lemak. Sabun merupakan garam alkali padat dari asam
lemak. Berdasarkan sifat-sifat amfipatiknya dapat larut dengan baik dalam air
dan juga mampu melarutkan lemak.
Di dalam organisme (in vivo) pemecahan
lemak dikatalis oleh enzim lipase. Penghancuran lemak bahan makanan di dlam
usus akan dibantu oleh suatu enzim lipase pankreas. Enzim ini cenderung bekerja
pada atom sn-C-1 dan atom sn-C-3 lemak. Hasil hidrolisis tersebut
ialah monoasigliserol dan dua asam lemak. Berlawanan dengan lemak netral,
senyawa-senyawa ini dapat dengan mudah di absorbsi oleh sel mukosa usus.
6 Penyimpanan Lemak dan Penggunaanya
Kembali
Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak
adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:
- Asam lemak ditransportasikan dari
hati sebagai kompleks VLDL.
- Asam lemak kemudian diubah menjadi
trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.
- Gliserol
3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari
glukosa.
- Akibatnya,
kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.
Jika
kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan
trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi
gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat
metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi
kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).
7 Struktur Lemak, Fosfolipid dan Glikolipid
7.1 Lemak
Lemak netral merupakan ester dari gliserol dengan tiga asam lemak.
7.2
Fosfolipid
Ciri-ciri
umumnya ialah adanya rantai asam fosfat yang teresterisasi dengan gugus
hidroksi pada atom sn-C-3dari
gliserol. Karena rantai asam fosfat ini, maka fosfolipid paling sedikit
mengandung satu muatan negatif.
7.3
Glikolipid
Kelompok
jaringan ini terdapat pada semua jaringan, bahkan juga pada sisi membran
plasma. Glikolipid tersusun dari sfingosin, satu asam lemak dan satu rantai
oligosakarida yang pada beberapa glikolipid sangat besar. Jadi pada glikolipid
tidak ada rantai fosfat seperti halnya pada fosfolipid.
8 Metabolisme Lemak
Lemak yang tidak segera diperlukan
setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan,
lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol
dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak
terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang
hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi
kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak
mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan
: Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipase pankreas
dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal
disalurka ke duktus dan masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh
jaringan tubuh. Hati membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk
disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta
lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil
pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk
air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk
urine serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.
0 komentar:
Post a Comment