Tuesday, 16 December 2014

Metabolisme lipid



Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena. Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P)
     Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang dengan rumus CH3(CH2)nCOOH  atau  CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.
     Lemak adalah  ester yang tersusun dari tiga asam lemak dengan tiga gugus alkohol dari senyawa gliserol. Bila hanya satu asam lemak yang teresterisasi dengan gliserol, disebut monoasilgliserol (rantai asam lemak = rantai asli). Melalui esterisasi dengan asam lemak lainnya akan dihasilkan diasilgliserol dan selanjutnya  triasilgliserol yang merupakan lemak yang sesungguhnya.

2 Tujuan
2.1 Memberikan komponen-lomponen lipid dari jaringan-jaringan mamalia, tidak termasuk sterol dan steroid.
2.2 Membahas biosintesis dan katabolisme lipid-lipid yang banyak terdapat dalam sel mamalia.
2.3 Membahas penganagkutan lipid.
2.4 Memerikan biokimia penyakit-penyakit yang bersangkut paut dengan ketidaknormalan pengakuan atau metbolisme lipid, termasuk hiperlipoproteinemia dan penyakit penyimpanan lipid.

3 Klasifikasi Lipid
            Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup. Asam lemak kelas pertama berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dari asam lemak ini kompleks-kompleks lipid disintesis. Prostagladin, yang dibentuk dari asam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang merubah taggapan-tanggapan sel terhadap rangsangan luar.
            Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asigliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel.
            Sfingolipid yang merupakan kelas ketiga juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohol lemak sfingosin.
            Sterol mencakup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan.
            Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin-vitamin A, E dan K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isopreni terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.

4 Fungsi Biologik Lemak
            Lemak dalam bahan makanan merupakan pembawa energi yang penting. Pada pemberian makana yang benar, lemak dalam bahan makanan dapat memberikan sekitar 30 – 35 % energi tambahan bagi manusia. Namun peran sebagai pembawa ebergi bukanlah satu – satunya fungsi lemak dalam bahan makanan. Lemak juga dapat berperan sebagai pengantara bagi viamin-vitamin yang larut dalam lmak dan sebagai sumber untuk asam lemak tak jenuh jamak yang esensial, seperti asam linoleat, asam lonolenat dan asam arakidonat.
            Di dalam lemak hewan banyak terdapat asam lemak januh dam sebaliknya lemak pada tumbuh-tumbuan (kecuali lemak kelapa) sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh dan yang sering dijumpai adalah minyak (lemak cair). Melalui hidrasi kimia lemak tumbuh-tumbuhan, minyak dapat diubah menjadi lemak padat (margarine), yang disebut dengan proses pemadatan lemak.
            Lemak di dalam tubuh membentuk cadangan energi terbesar pada organisme hewan. Ia dapat digunakan sebagai sumber atom karbon bagi berbagai sintesis yang terjadidalam tubuh sendiri. Lemak ditemukan banyak sel dalam bentuk butir-butir lemak kecil. Adiposit merupakan sel lemak yang khusus menyimpan lemak. Lemak di dalam adiposit menyediakan keperluan manusia akan energi yang cukup selitar dua sampai tiga bulan.

5 Hidrolisis Lemak
     Dalam tabung reaksi (in vitro), lemak dapat dipecahkan melalui proses hirolisis alkali (penyabunan) menjadi gliserol dan garan-garam dari asam lemak. Sabun merupakan garam alkali padat dari asam lemak. Berdasarkan sifat-sifat amfipatiknya dapat larut dengan baik dalam air dan juga mampu melarutkan lemak.
     Di dalam organisme (in vivo) pemecahan lemak dikatalis oleh enzim lipase. Penghancuran lemak bahan makanan di dlam usus akan dibantu oleh suatu enzim lipase pankreas. Enzim ini cenderung bekerja pada atom sn-C-1 dan atom sn-C-3 lemak. Hasil hidrolisis tersebut ialah monoasigliserol dan dua asam lemak. Berlawanan dengan lemak netral, senyawa-senyawa ini dapat dengan mudah di absorbsi oleh sel mukosa usus.

6 Penyimpanan Lemak dan Penggunaanya Kembali
     Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:
-   Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.
-   Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.
-   Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa.
-   Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).

7 Struktur Lemak, Fosfolipid dan Glikolipid
7.1 Lemak
Lemak netral merupakan ester dari gliserol dengan tiga asam lemak.
7.2 Fosfolipid
Ciri-ciri umumnya ialah adanya rantai asam fosfat yang teresterisasi dengan gugus hidroksi pada atom sn-C-3dari gliserol. Karena rantai asam fosfat ini, maka fosfolipid paling sedikit mengandung satu muatan negatif.
7.3 Glikolipid
Kelompok jaringan ini terdapat pada semua jaringan, bahkan juga pada sisi membran plasma. Glikolipid tersusun dari sfingosin, satu asam lemak dan satu rantai oligosakarida yang pada beberapa glikolipid sangat besar. Jadi pada glikolipid tidak ada rantai fosfat seperti halnya pada fosfolipid.

8 Metabolisme Lemak
            Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.
            Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
            Absorbsi         : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.

0 komentar:

Post a Comment