14:35
Konsep respon manusia lebih banyak dikemukakan oleh bidang-bidang
ilmu sosial yang melihat respon pada tindakan dan perilaku individu, kelompok,
atau masyarakat. Secara keseluruhan respon individu atau kelompok terhadap
suatu situasi fisik dan non fisik dapat dilihat dari tiga tingkatan, yaitu
persepsi, sikap, dan tindakan. Simon dalam Wijaya membagi respon
seseorang atau kelompok terhadap program pembangunan mencakup tiga hal, yaitu:
1. Persepsi, berupa tindakan penilaian (dalam benak seseorang) terhadap
baik buruknya objek berdasarkan faktor keuntungan dan kerugian yang akan
diterima dari adanya objek tersebut. 2. Sikap, berupa ucapan secara
lisan atau pendapat untuk menerima atau menolak objek yang dipersiapkan. 3. Tindakan,
melakukan kegiatan nyata untuk peran serta atau tindakan terhadap suatu
kegiatan yang terkait dengan objek tersebut. Munculnya ketiga respon di
atas sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kondisi status sosial ekonomi
seseorang, tingkat pengetahuan tentang manfaat dan resiko yang diterima sebagai
akibat pelaksanaan program pembangunan kepada seseorang atau sekelompok orang. Respon
berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan, atau
tanggapan (reaction). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi
ketiga dijelaskan definisi respon adalah berupa tanggapan, reaksi,
dan jawaban. Respon atau tanggapan adalah kesan-kesan yang
dialami jika perangsang sudah tidak ada. Jadi, proses pengamatan sudah
berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya saja. Peristiwa sedemikian ini
disebut tanggapan. Dalam pembahasan, teori respon tidak terlepas dari
pembahasan proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari
apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Caffe, respon dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Kognitif, yaitu respon yang
berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai
sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang
dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. 2. Afektif, yaitu respon
yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang terhadap sesuatu.
Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap
sesuatu. 3. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan
perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan. Skiner seorang ahli
psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme
tersebut merespon, maka teori Skiner disebut teori “S-O-R” atau
Stimulus-Organisme-Respon. Skiner membedakan adanya dua proses: 1. Respondent
Response, atau reflexive, yaitu respon yang ditimbulkan
oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam
ini disebut electing stimulation karena menimbulkan respon-respon yang
relatif tetap. 2. Operant Response, atau instrumental response,
yaitu respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus
tertentu. Stimulus ini disebut reinforcing stimulation atau
reinforce.
0 komentar:
Post a Comment