Metode pembelajaran model NHT
adalah salah satu bagian dari metode pembelajaran struktural. Model NHT
dikembangkan oleh Spencer Kagan dan teman- temannya. Meskipun memiliki banyak
persamaan dengan metode lainnya, namun metode pembelajaran struktural yang
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan
maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih
tradisional, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh
siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu
mengangkat tangan dan ditunjukkan oleh guru. Struktur Kagan menghendaki agar
para siswa bekerja sama saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara
kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum (goal) untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula
struktur yang tujuannya untuk mengerjakan keterampilan sosial.
Model NHT dilaksanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: (1) siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan
masing-masing siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan nomor urut, (2) guru
memberikan tugas dan masing- masing kelompok mengerjakan permasalahan, (3)
kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap
anggota kelompok mengetahui jawaban ini, (4) guru menyebutkan salah satu nomor
dan siswa yang bernomor tersebut melaporkan hasil kerja kelompok, dan (5) jika
memungkinkan, guru dapat mengubah komposisi kelompok sehingga siswa yang
memiliki nomor sama membentuk kelompok baru.
Dalam metode NHT setiap tu\im
atau anggota terdiri dari 3-5 siswa dengan kemampuan yang bervariasi. Ada siswa
yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Di sini ketergantungan positif
juga dikembangkan, sehingga siswa yang berkemampuan rendah terbantu oleh siswa
yang berkemampuan tinggi. Selain itu setiap siswa dalam kelompok diberi nomor
yang berbeda-beda, misalnya jika dalam satu kelompok terdiri dari 5 siswa maka
akan terdapat 5 nomor yang berbeda, sehingga dapat memudahkan guru dalam
menilai tingkat kemampuan siswa. Kemudian guru memberikan soal untuk
didiskusikan. Adapun tahan pelaksanaan NHT digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.1 Tahapan
pelaksanaan metode pembelajaran NHT
Kelebihan metode struktural
NHT adalah melibatkan lebih banyak siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat
pertanyaan diajukan keseluruh kelas, masing-masing anggota kelompok memliki
kesempatan yang sama untuk mewakili kelompok memberikan jawaban melalui
pemanggilan nomor anggota secar acak. Wakil kelompok yang menjawab pertanyaan
guru, tidak hanya terfokus pada siswa yang lebih mampu atau didasarkan pada
kesepakatan kelompok, tetapi semua siswa mempunyai kesempatan untuk mewakili
kelompok tanpa dibeda- bedakan. Selain itu kelebihannya adalah dapat mengubah
struktur kelas tradisional, seperti mengacungkan tangan terlebih dahulu sebelum
ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan. Suasana seperti ini dapat menimbulkan
persaingan antar siswa, bahkan dapat menimbulkan kegaduhan di kelas karena para
siswa saling berebut untuk mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan dari
guru. Namun dengan menggunakan metode ini suasana kegaduhan akibat
memperebutkan kesempatan menjawab pertanyaan dari guru tidak akan dijumpai
karena para siswa yang menjawab pertanyaan ditunjuk langsung oleh guru
berdasarkan pemanggilan nomor secara acak.
Kelemahan dari metode NHT
adalah membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dan guru sehingga sulit
mencapai target kurikulum. Selain itu membutuhkan kemampuan khusus bagi guru
dalam melakukan atau menerapkan model belajar kooperatif serta menuntut sifat
tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. Meskipun demikian,
kelemahan tersebut dapat diatasi bila guru senantiasa berusaha mempelajari dan
menerapkan pembelajaran kooperatif metode NHT secara sungguh- sungguh, serta
diimbangi dengan penggunaan fasilitas pembelajaran secara optimal.
0 komentar:
Post a Comment