2.1.1. Pengertian
Perawatan metode kanguru adalah
perawatan untuk bayi premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit
bayi dan kulit ibu. Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung
kesehatan dan keselamatan bayi yang lahir premature maupun yang aterm. Kehangatan tubuh ibu merupakan sumber panas
yang efektif. Hal ini terjadi bila ada
kontak lansung antara kulit ibu dan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai
skin to skin contact atau metode kanguru. Perawatan dengan metode kanguru
merupakan cara efektif untuk memenuhi
kebutuhan bayi yang paling mendasar, yaitu kehangatan, air susu
ibu,perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih saying (Wahyuni, 2011).
Kangaroo Mother Care (KMC), kontak
antara kulit ibu dan bayinya, dengan waktu dan kesempatan pertama sekalian
pemberian ASI eksklusif, dan perubahan keadaan dirumah sakit dan alternative
pemecahan bagi bayi berat lahit rendah (Conde-Agudello at all, 2000).
2.1.2. Manfaat
Metode Kangguru
Menurut Luize (2003) dalam Purnamaningrum (2010) Secara
klinis, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih
teratur, sehingga menyebarkan oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik.
Selain itu, cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi dapat tidur dengan nyenyak
dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya
lebih cepat. Pertumbuhan dan perkembangan motorik pun menjadi lebih baik. Cara
ini juga mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin antara ibu dan
anak, serta mempersingkat masa perawatan secara keseluruhan. Bagi orang tua,
hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri dan kepuasan bekerja. Perawatan
bayi lekat atau metode kangguru ini sederhana, praktis, efektif, dan ekonomis,
sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu dirumah ataupun
dipuskesmas, terutama dalam mencegah kematian BBLR.
2.1.3. Mekanisme
Kerja Perawatan Metode Kangguru
Pada dasarnya mekanisme kerja perawatan
metode kangguru adalah sama seperti perawatan canggih dalam inkubator yang
berfungsi sebagai termoregulator memberikan lingkungan yang termonetral bagi
setiap neonatus melalui aliran panas konduksi dan radiasi. Lingkungan termoral
adalah lingkungan suhu agar bayi dapat mempertahankan optimal (36,5-37,5 C)
dengan mengeluarkan energi atau kalor yang minimal, terutama bagi BBLR yang
persediaan atau sumber kalorinya sangat terbatas (Usman, 2001).
Pengaliran panas melalui konduksi adalah
identik kontak kulit ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan
inkubator ke kulit bayi. Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat
di dalam inkubator seperti udara hangat dalam selimut atau baju kangguru.
Proses hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama dibutuhkan oleh
BBLR baik dalam inkubator maupun dalam perawatan metode kangguru, oleh karena
itu perawatan metode kangguru hanya dikerjakan selama dibutuhkan oleh neonatus
sampai bayi bisa mandiri tanpa harus dirawat dalam inkubator, yaitu sekitar BB
mencapai 2500 gram. Sehingga perawatan metode kangguru harus terus menerus
dilakukan bergantian oleh bapak, ibu, tante dan neneknya (Usman, 2001).
2.1.4.
Metode dan Waktu
Pelaksanaan
Menurut
Perinasia dalam Yuliasti (2010) tahapan
penggunaan metode kangguru meliputi:
1)
Persiapan ibu
a. Membersihkan
daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3 kali sehari.
b. Membersihkan
kuku dan tangan.
c. Baju
yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai.
d. Selama
pelakasanaan metode kangguru ibu tidak memakai BH.
e. Bagian
bawah baju diikat dengan pengukat baju atau kain.
f. Memakai
kain baju yang dapat direnggangkan.
2)
Persiapan bayi
a. Bayi
jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat
b. Bayi
perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode ini.
c. Posisi
bayi vertical ditengah payudara atau sedikit ke samping kana/kiri sesuai dengan
kenyamanan bayi serta ibu. Usahakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit
ibunya trus menerus.
d. Saat
ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu
e. Setelah
bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selekeliling atau mengelilingi ibu dan
bayi.
Prinsip metode ini adalah menggantikan
perawatan bayi baru lahir dalam inkubator dengan meniru kangguru. Ibu bertindak
seperti ibu kangguru yang mendekap bayinya. dengan tujuan mempertahankan suhu
bayi stabil dan optimal (36,5-37,5 C).Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak
langsung kulit bayi dengan secara terus menerus. Bayi yang dapat bertahan
dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil
(36,5-37,5 C), dan mampu menyusui. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai
bobot badan minimal 2500 gram dan suhu tubuh optimal 37C, dan bayi bisa menetek
kuat (Yuliasti, 2010)
Pemeliharaan suhu tubuh merupakan aspek
yang paling penting dalam manajemen BBLR. Seorang bayi akan berkembang secara memuaskan bila suhu rectal dipertahankan antara
35,5C-37C. semakin kecil bayi maka lebih rendah suhu rektalnya. Dengan bertambahnya berat
badan dan membaiknya kondisi umum maka akan ditemukan juga kestabilan yang lebih besar
dari suhu tubuhnya. Ketahanan hidup BBLR lebih besar bila mereka dirawat dalam
atau dekat dengan lingkungan panas netralnya. Mereka harus diasuh dalam suatu
suhu lingkungan dimana suhu normal tubuhnya dipetahankan dengan usaha metabolic
yang minimal. Tetapi juga tidak diinginkan untuk meningkatkan suhu tubuh secara tepat Karena dapat
mengarah pada timbulnya hiperpireksia yang berkaitan dengan adanya peningkatan kecepatan metabolisme dan
peningkatan kebutuhan akan oksigen (sachrain, 1996). Untuk memelihara suhu
tubuh BBLR dapat dimasukkan dalam incubator, radian warmer ataupun issolette. Pada dasarnya incubator
merupakan suatu kotak yang dirancang untuk mempertahankan suhu internal yang
konstan dengn menggunakan thermostat. Bila dirawat dalam inkobator bayi dalam keadaan telanjang.
Sementara itu incubator juga harus terpelihara kebersihannya. Bagian luar dari
incubator dibersihkan setiap hari. Desinfektan seperti svlon dapat digunakan
untuk melap bagian dalam (Yuliasti, 2010)
2.1.5. Kriteria
bayi untuk dilakukan perawatan metode kangguru
Antara lain bayi dengan berat badan
2000 garam, tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, refleks dan
koordinasi isap dan menelan yang baik, kesiapan dan keikutsertaan orang tua
sangat mendukung dalam keberhasilan. Pelaksanaan metode kangguru dapat
dilakukan pada waktu segera setelah lahir, sangat awal setelah 10-15 menit,
awal setelah umur 24 jam, menengah setelah 7 hari perawatan, lambat setelah
bayi bernafas sendiri tanpa, atau setelah keluar dari perawatan incubator
(Muslihaton, 2010).
2.1.6. Kriteria
keberhasilan perawatan metode kangguru
adalah suhu tubuh bayi stabil dan optimal
(36,5-37,5 C), kenaikan berat badan stabil, produksi ASI adekuat, bayi tumbuh
dan berkembang optimal, dan bayi dapat menetek kuat seperti normalnya.
Keuntungan metode kangguru bagi perawatan bayi, adalah meningkatkan hubungan
emosi ibu dan anak, menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung dan pernafasan
bayi, meningkatkan pertumbuhan dan berat
badan bayi dengan lebih baik, mengurangi
stres pada ibu dan bayi,mengurangi lama menangis pada bayi, memperbaiki keadaan
emosi ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, menurunkan risiko terinfeksi
selama perawatan di rumah sakit, serta mempersingkat masa rawat bayi di rumah
sakit (Muslihaton, 2010).
0 komentar:
Post a Comment