Wednesday, 31 July 2013
Peranan Guru Profesional Dalam Proses Belajar Mengajar
23:03
No comments
Penemuan-penemuan baru dalam
bidang ilmu dan teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang
pendidikan. Akibat dari pengaruh-pengaruh itu. Pendidikan semakin lama semakin
mengalami kemajuan, sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan. Sejalan
dengan perkembangan dengan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan tersebut
maka kemampuan profesional guru juga harus ditingkatkan.
profesi guru sebagai pendidik
sebagai berikut :
Profesi atau Jabatan Guru sebagai pendidik formal
di Sekolah sebenarnya tidaklah dapat di pandang ringan, karena menyangkut
berbagai aspek kehidupan serta menuntut pertanggungjawaban moral yang berat.
Hal ini di sebabkan karena “guru itu untuk di gugu dan di tiru, artinya digugu
perkataannya dan di tiru perbuatannya".
Dalam proses pendidikan guru
yang profesional sangat berperan dalam menentukan komponen pengajaran, karena
betapapun majunya ilmu pengetahuan dan teknologi namun peranan guru masih
sangat dominan. Profesi guru adalah merupakan profesi yang menuntut adanya
tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi guna dapat berperan sebagai pendidik,
pengajar, pembina, pembimbing, serta pembaharu bagi anak didiknya. Oleh karena
itu guru dituntut untuk memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas,
sehingga kemampuan guru melebihi kemampuan anak didiknya, dan dapat menumbuhkan
sifat arif dan bijaksana.
Guru profesional yang
diharapkan dalam era globalisasi sekarang ini, bukan hanya bertugas mengajar
dan memberikan instruksi kepada anak didiknya, tetapi guru yang profesional
harus dapat menjadi fasilitator, motivator, organisator serta sebagai manusia
sumber. Hal ini sesuai dan sejalan dengan pendapat yang menyatakan bahwa :
Adapun peranan guru dalam
interaksi belajar mengajar antara lain ialah :
a. Sebagai fasilitator, ialah menyediakan
situasi kondisi yang dibutuhkan oleh individu yang belajar dengan lancar dan
berhasil secara efektif, dan efisien.
b. Sebagai pembimbing, ialah memberikan
bimbingan siswa dalam interaksi belajar, agar siswa mampu belajar, agar siswa
mampu belajar dengan lancar dan berhasil secara efektif dan efisien.
c. Sebagai motivator, ialah pemberi dorongan
semangat agar siswa mau dan giat belajar.
d. Sebagai organisator, ialah
mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar siswa mapun guru.
e.
Sebagai manusia sumber, di mana
guru dapat memberikan informasi apa yang dibutuhkan oleh siswanya, baik
pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.
Dengan demikian, sebagai pengajar seorang guru
diharapkan dapat menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan siswa dalam
belajar, berupa pengetahuan, sikap, ketrampilan, sarana maupun prasarana serta
fasilitas material.Disamping itu, guru berperan sebagai pemimpin, yaitu guru
demokratis, bersifat terbuka, dan mau mendengarkan pendapat, keluhan, pikiran,
perasaan, dan ide muridnya.
Disamping itu, guru yang
professional adalah guru yang dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan
murid. Hal ini sesuai dengan pendapat tentang peranan seorang guru, yaitu ;
a. Guru selaku pendidik hendaknya selalu
menjadikan dirinya suri teladan bagi anak didiknya.
b. Di dalam melaksanakan tugas harus di jiwai
dengan kasih sayang, adil serta menumbuhkannya dengan penuh tanggung jawab.
c. Guru wajib menjunjung tinggi harga diri
setiap murid.
d. Guru seyogyanya mencegah usaha-usaha atau
perbuatan-perbuatan yang dapat menurunkan martabatnya.
e. Setiap guru dalam pergaulan dengan murid-muridnya
tidak dibenarkan mengaitkan persoalan politik dan ideologi yang dianutnya baik
secara langsung maupun tidak langsung.
f. Guru seyogyanya tidak memberi pelajaran
tambahan kepada muridnya sendiri dengan memungut bayaran.
Dengan demikian, guru yang professional
harus selalu menjadikan dirinya suri teladan, arif dan bijaksana, yang bukan
hanya ditampilkan di depan kelas tetapi lebih jauh, harud dapat menunjukkan
sikap yang terpuji di setiap saat dan tempat. Pengabdian yang dilandasi
cita-cita luhur, yang dilaksanakan dan dijalankan guru secara jujur dan tulus.
Di era globalisasi sekarang
ini yang ditandai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang pesat, maka peranan guru biologi menjadi lebih berat.
Diharapkan kepada para guru agar dapat membantu siswa dalam menerapkan
konsep-konsep biologi yang dibantu ilmu dasar lainnya dan dikembangkan dalam
teknologi. Lebih dari itu para guru dan siswa perlu pula menyadari kedudukan
biologi sebagai ilmu yang diperlukan bagi professionalisme di Indonesia.
Guru sangat berperan dalam
menentukan keberhasilan serta kemampuan anak didik dalam pembangunan yang
sedang dilaksanakan, tugas guru adalah meningkatkan kecerdasan dan memperbaiki
anak bangsa agar mampu tumbuh mandiri, maju, dan berbudaya serta
berkepribadian. Guru yang profesional harus berupaya mengembangkan kepribadian
anak didik, dan senantiasa dapat menggali segala macam ilmu pengetahuan yang
terus berkembang sejalan dengan perkembangan jaman dan era globalisasi, serta
menuntut agar lebih bersikap kreatif dan inofatif dan berusaha untuk
meningkatkan mutu profesinya sesuai dengan kode etik guru. Seorang guru yang
profesional mempunyai tanggung jawab untuk menentukan keberhasilan anak didinya
sehingga dapat menajdi sumber daya manusia yang berguna kelak. Dan guru sangat
berperan dalam mewujudkan adil dan makmur.
Kemajuan pendidikan juga
berpengaruh terhadap profesioanal guru. Hal ini ditandai dengan terus
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga peranan guru sangat
dituntut untuk lebih meningkatkan dan menambah wawasan serta lebih aktif dan
kreatif untuk mengajar memberikan ilmu pengetahuannya pada anak didik sehingga
mereka benar-benar dapat menyerap dan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masa mendatang. Dengan demikian guru yang profesional harus
berperan lebih aktif dan selalu berusaha untuk meningkatkan kreatifitas dan
aktivitas, guna memacu anak didik menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang dengan pesat, sejalan dengan kemajuan zaman. Akhir-akhir ini banyak
tuntutan dari masyarakat terhadap dunia pendidikan, umumnya yang menyoroti
guru, baik menyangkut segi positif maupun segi negatifnya. Sebenarnya masalah
pendidikan bukan hanya hanya tanggung jawab guru, tetapi merupakan tanggung jawab
orang tua dan juga masyarakat. Disamping orang tua dan masyarakat, memang guru
mempunyai peranan sentral dalam pelaksanaan pendidikan. Guru mempunyai tugas
profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan.
Dalam hubungan ini menjelaskan sebagai berikut :
Dengan tugas profesional guru
melaksanakan kegiatan mendidik dalam rangka mengembangkan kepribadian,
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mengembangkan kemampuan
pola berpikir/ kecerdasan dan menyelenggarakan kegiatan melatih anak didik
dalam rangka membina keterampilan".
Dengan tugas manusiawi guru membina anak didik
dalam meningkatkan dan mengembangkan martabat diri, kemampuan manusiawi yang
optimal serta pribadi yang mandiri. Dengan tugas kemasyarakatan guru mengembangkan
terbentuknya masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan
memahami tugas-tugas guru seperti yang diuraikan di atas, maka guru tidak hanya
berperan sebagai transformator yang hanya bertugas menyajikan sejumlah ilmu dan
teknologi, tetapi juga bertindak sebagai pembimbing dan pembentuk kepribadian
peserta didiknya.
Peranan
guru dalam proses pembelajaran seperti yang telah dijelaskan dimuka merupakan
suatu komponen yang sangat penting. Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi,
peran guru akan tetap diperlukan. Teknologi dapat memudahkan manusia mencari
dan mendapatkan informasi juga pengetahuan, akan tetapi tetap tidak bisa
mengganti peran guru.
Menurut
ada beberapa peran guru dalam proses pembelajaran, diantaranya sebagai berikut
:
1. Guru sebagai fasilitator, yang menyediakan
kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran
2. Guru sebagai pembimbing, yang membantu
siswa mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran
3. Guru sebagai penyedia lingkungan, yang
berupaya menciptakan lingkungan yang menantang siswa agar melakukan kegiatan
belajar
4. Guru sebagai komunikator, yang melakukan
komunikasi dengan siswa dan masyarakat
5. Guru sebagai model yamg mampu memberikan
contoh yang baik kepada siswa agar berprilaku yang baik
6. Guru sebagai evaluator, yang melakukan
penilaian terhadap kemajuan belajara siswa
7. Guru sebagai agen moral dan politik, yang
turut membina moral masyarakat, peserta didik serta menunjang upaya-upaya
pembengunan.
8. Guru sebagai innovator, yang turut
menyebarluaskan usaha-usaha pembaharuan kepada masyarakat
9. Guru sebagai agen kognitif, yang
menyebarluaskan pengetahuan kepada peserta didik dan masyarakat
10. Sebagai menejer yang memimpin kelompok
siswa dalam kelas sehingga proses pembelajaran berhasil
Guru merupakan faktor yang
penting dan besar pengaruhnya terhadap keberhasilan penerapan cara belajar yang
efektif bagi siswa. Beberapa hal yang harus dipahamai guru dari peserta didik
antara lain kemampuan kesehatan, latar belakang keluarga, dan kegiatannya di
sekolah. Agar penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi berhasil memperhatikan
perbedaan individu, maka guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Mengurangi metode ceramah
2. Memberikan tugas yang berbeda kepada
setiap peserta didik
3. Mengelompokan peserta didik berdasarkan
kemampuannya, serta disesuaikan dengan mata pelajaran
4.
Bahan harus dimodifikasikan dan
diperkaya
5. Jangan ragu untuk berhubungan dengan
spesialist, bila ada peserta didik yang mempunyai kelainan
6.
Gunakan prosedur yang
bervariasi dalam membuat penilaiandan membuat laporan
7. Ingat bahwa peserta didik tidak berkembang
dalam kecepatan yang sama
8. Usahakan mengembangkan situasi belajar
yang memungkinkan setiap anak belajar dengan kemampuannya masing-masing pada
tiap pelajaran
9. Usahakan untuk melibatkan peserta didik
dalam berbagai kegiatan.
Mengajar adalah menciptakan
sistem lingkungan yang memungkinkan proses belajar. Sistem lingkungan ini
terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan
instruksional yang akan dicapai, materi yang diajarkan, serta sarana dan
prasarana belajar mengajar yang tersedia. Jika seluruh komponen pendidikan dan
pengajaran tersebut dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, maka mutu pendidikan
dengan sendirinya akan meningkat. Namun dari seluruh komponen pendidikan
tersebut gurulah yang merupakan komponen utama, jika gurunya berkualitas baik
maka pendidikanpun akan baik pula. Guru yang baik adalah guru yang menghidupkan
gagasan-gagasan yang besar, keinginan yang besar pada murid-muridnya. Kemampuan
ini harus dikembangkan, harus ditumbuhkan sedikit demi sedikit. Untuk itu guru
harus menyisihkan waktu untuk mencernakan pengalamannya sehari-hari dan
memperluas pengetahuan secara terus-menerus
Meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII dalam menguasai materi sistem peredaran darah dengan menggunakan metode tanya jawab di SMP Negeri
22:57
No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar Biologi, guru tidak hanya memberikan informasi tetepi harus
menerapkan prinsip-prinsip pengajaran Biologi yang berorientasi pada obeservasi
dan penelitian. Pengetahuan Biologi yang di peroleh dari hasil belajar
pengalaman dan penyelidikan, akan lebih lama dapat di ingat serta berkesempatan
menumpuk ekosistem dan keberanian dalam mengambil inisiatif. Maka oleh karena
itu pengajaran Biologi juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik siswa agar
mencapai kualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.
Prinsip-prinsip modern juga
menuntut agar kegiatan belajar mengajar harus dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan secara lebih luas, untuk dapat mengolah, menggunakan nilai dan
mengkomunikasikan hasil belajar dengan baik. Dengan demikian kemudahan akan
timbul di pihak pengajar dan siswa-siswapun memperoleh hasil belajar yang
maksimal. Dengan menyadari akan tujuan dan pentingnya pengajaran biologi, maka
keberhasilan siswa dapat tergantung kepada pendidik untuk membawa siswa ke
tingkat kematangan. Oleh sebab itu, tidak hanya guru yang baik, tetapi juga
pada penggunaan metode yang tepat. Dalam hal ini guru harus dapat mengenal dan
menguasai berbagai jenis metode dalam mengajar biologi. Salah satu metode
mengajar adalah metode tanya jawab
merupakan metode yang menekankan penjelasan atau menerangkan materi pelajaran
dari guru kepada siswa menggunakan perantara atau media lainnya. Keaktifan
metode tanya jawab tidak murni terletak pada guru. Dalam hal ini siswa
melakukan belajar sambil mendengarkan (learning by listening). Metode Tanya jawab yang
menggunakan media visual merupakan metode yang di samping memberikan penjelasan
kepada siswa secara lisan tentang materi pelajaran dilengkapi dengan media atau
perantara yang dapat dilihat, untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas,
dan mempermudah pemahaman konsep-konsep yang abstrak tentang nilai, serta untuk
mempertinggi daya serap atau retensi belajar siswa.
Salah satu metode interaksi edukatif yang dewasa ini
menjadi strategi mengajar dengan KTSP, adalah metode tanya jawab, ciri utama
metode ini adalah siswa lebih banyak di tuntut untuk menemukan sendiri
langkah-langkah ilmiah. Hal ini sesuai pula seperti apa yang di kemukakan bahwa
:
Metode pembelajaran bertujuan untuk dapat memberikan kesempatan
kepada anak-anak untuk menemukan sendiri, melakukan sendiri atau untuk
mendengar hal-hal yang akan memberikan hasil yang lebih sempurna kalau di
tinjau dari pendidikan Science modern, mempermudah guru dalam memberikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik.
Dalam pengajaran Biologi, metode Tanya
jawab memang perlu untuk di terapkan. Hal ini bertujuan agar guru dapat
mengetahui apakah materi yang sudah diajarkan sudah dapat di serap oleh para
siswa. disebutkan bahwa :
Penggunaan metode Tanya jawab adalah wajib apabila
ditujukan untuk :
1. Meninjau pelajaran yang lalu, agar siswa
memusatkan lagi, perhatian tentang jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga
dapat melanjutkaan pelajaran berikutnya.
2.
Mengulangi pembicaraan untuk
mendapatkan kerja sama siswa atau dengan perkataan lain untuk mengikutsertakan
semua siswa.
3.
Menangkap perhatian siswa.
4.
Memimpin pengamatan dan
pemikiran siswa
Demi suksesnya metode tanya jawab ini guru harus dapat
merumuskan tujuan dengan sejelas-jelasnya dalam bentuk khusus dan berpusat pada
tingkah laku siswa. Menetapkan kemungkinan jawaban pertanyaan itu mengandung
banyak masalah ataukah hanya terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak”. Di samping
itu guru harus dapat menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan.
Dalam metode tanya jawab
Organisasi kelas sederhana dengan persiapan satu-satunya bagi pengajar adalah
buku catatanya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau
kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam pengaturan kelas, jika
dibandingkan dengan metode demonstrasi di mana pengajar harus membagi kelas ke
dalam beberapa kelompok, ia harus merubah posisi kelas dan sebagainya.
"Interaksi antara guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran dikatakan berkualitas bilamana guru mampu menguasai materi,
memilih dan menggunakan metode, dan media secara efektif dalam mencapai tujuan".
Pendidikan biologi sebagai pengetahuan memerlukan kemampuan dan kejelian guru
dalam memilih dan menggunakan metode dan media dalam proses pembelajaran.
Mengingat pentingnya ketepatan dalam memilih dan menggunakan metode, maka dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengulang
kembali materi peredaran darah pada mata pelajaran biologi.
Pengertian Konsep
08:51
No comments
Konsep dapat didefenisikan
dengan bermacam-macam rumusan. Salah satunya adalah defenisi bahwa konsep
merupakan suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan
sebagai suatu kelompok obyek atau kejadian. Abstraksi berarti suatu proses
pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil elemen-elemen
tertentu, serta mengabaikan elemen yang lain.
Tidak ada satu pun definisi yang dapat mengungkapkan arti yang kaya dari
konsep atau berbagai macam konsep-konsep yang diperoleh para siswa. Oleh karena
itu konsep-konsep itu merupakan penyajian internal dari sekelompok stimulus,
konsep-konsep itu tidak dapat diamati, dan harus disimpulkan dari perilaku.
Dahar menyatakan bahwa konsep
merupakan dasar untuk berpikir, untuk belajar aturan-aturan dan akhirnya untuk
memecahkan masalah. Dengan demikian konsep itu sangat penting bagi manusia
dalam berpikir dan belajar. Pemetaan konsep merupakan suatu alternatif ekosistemain
outlining, dan dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining dalam
mempelajari hal-hal yang lebih kompleks. Peta konsep digunakan untuk menyatakan
hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi.
Proposisi merupakan dua atau lebih konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam
suatu unit semantik.
peta konsep mirip peta jalan,
namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan antar ide-ide, bukan hubungan
antar tempat. Peta konsep bukan hanya meggambarkan konsep-konsep yang penting
melainkan juga menghubungkan antara konsep-konsep itu. Dalam menghubungkan
konsep-konsep itu dapat digunakan dua prinsip, yaitu diferensiasi progresif dan
penyesuaian integratif. Menurut Ausubel dalam diferensiasi progresif adalah
suatu prinsip penyajian materi dari materi yang sulit dipahami. Sedang
penyesuaian integratif adalah suatu prinsip pengintegrasian informasi baru
dengan informasi lama yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu belajar
bermakna lebih mudah berlangsung, jika konsep-konsep baru dikaitkan dengan
konsep yang inklusif. Untuk membuat suatu peta konsep, siswa dilatih untuk
mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun
ide-ide tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan
diagram hirarki, kadang peta konsep itu memfokus pada hubungan sebab akibat.
Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka mengemukakan ciri-ciri
peta konsep sebagai berikut:
1) Peta
konsep (pemetaan konsep) adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep
dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi fisika,
kimia, biologi, matematika dan lain-lain. Dengan membuat sendiri peta konsep
siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu
lebih bermakna.
2) Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua
dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri
inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan proposisional antara
konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari belajar dengan
cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara konsep-konsep.
3) Ciri yang ketiga adalah mengenai cara
menyatakan hubungan antara konsep-konsep. Tidak semua konsep memiliki bobot
yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif dari pada
konsep-konsep lain.
4) Ciri keempat adalah hirarki. Bila dua atau
lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif,
terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.
Peta konsep dapat menunjukkan secara visual berbagai jalan yang dapat ditempuh dalam menghubungkan pengertian konsep di dalam permasalahanya. Peta konsep yang dibuat murid dapat membantu guru untuk mengetahui miskonsepsi yang dimiliki siswa dan untuk memperkuat pemahaman konseptual guru sendiri dan disiplin ilmunya. Ekosistemain itu peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru.
Peta konsep dapat menunjukkan secara visual berbagai jalan yang dapat ditempuh dalam menghubungkan pengertian konsep di dalam permasalahanya. Peta konsep yang dibuat murid dapat membantu guru untuk mengetahui miskonsepsi yang dimiliki siswa dan untuk memperkuat pemahaman konseptual guru sendiri dan disiplin ilmunya. Ekosistemain itu peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru.
Jenis-jenis Peta Konsep
08:46
No comments
peta konsep ada empat macam
yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta
konsep siklus (cycle concept map),
dan peta konsep laba-laba (spider concept
map).
1) Pohon Jaringan.
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi
empat, sedangkan beberapa kata lain dihubungkan oleh garis penghubung.
Kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada
saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftar
konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan mulailah dengan
menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus.
Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dari konsep utama dan berikan hubungannya
pada garis-garis itu.
Pohon jaringan cocok digunakan untuk
memvisualisasikan hal-hal:
- Menunjukan informasi sebab-akibat
- Suatu hirarki
- Prosedur yang bercabang
Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.
1) Rantai Kejadian.
1) Rantai Kejadian.
peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memerikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah
dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam
melakukan eksperimen. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan
hal-hal:
- Memerikan tahap-tahap
suatu proses
a.
Langkah-langkah dalam suatu
prosedur
b.
Suatu urutan kejadian
2) Peta Konsep Siklus
Dalam peta konsep siklus,
rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai
itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Seterusnya kejadian akhir itu
menhubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan
tidak ada akhirnya. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukan
hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan
suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.
3) Peta Konsep Laba-laba
Peta konsep laba-laba dapat
digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat ide-ide berasal
dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang
bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun
belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Kita dapat memulainya dengan
memisah-misahkan dan mengelompokkan istilah-istilah menurut kaitan tertentu
sehingga istilah itu menjadi lebih berguna dengan menuliskannya di luar konsep
utama. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:
a) Tidak menurut hirarki, kecuali berada dalam
suatu kategori
b) Kategori yang tidak paralel
c) Hasil curah pendapat
Proses mengajarkan strategi
belajar digunakan dua pendekatan pengajaran utama, yaitu pengajaran langsung
dan pengajaran terbalik. Pengajaran langsung merupakan suatu pendekatan
mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan
memperoleh informasi yang dapat diajarkan ekosistemangkah demi ekosistemangkah.
Dalam melatihkan strategi belajar secara efektif memerlukan pengetahuan
deklaratif, prosedural, dan kondisional tentang strategi-strategi belajar.
Pengetahuan deklaratif tentang strategi-strategi tertentu termasuk bagaimana
strategi itu didefinisikan, mengapa strategi itu berhasil, dan bagaimana
strategi itu serupa atau berbeda dengan strategi-strategi lain. Siswa juga
memerlukan pengetahuan prosedural, sehingga mereka dapat menggunakan berbagai
macam strategi secara efektif. Di samping itu juga menggunakan pengetahuan
kondisional untuk mengetahui kapan dan mengapa menggunakan strategi tertentu.
Salah satu alasan menggunakan
pengajaran langsung dalam mengajarkan strategi belajar adalah karena pengajaran
langsung diciptakan secara khusus untuk mempermudah siswa dalam mempelajari
pengetahuan deklaratif dan prosedural yang telah direncanakan dengan baik serta
dapat mempelajarinya ekosistemangkah demi ekosistemangkah.
Sintaks pengajaran langsung
yang diadaptasikan untuk mengajarkan strategi belajar, dan dilengkapi dengan
teori yang mendukung sebagai landasan pelaksanaan pengajaran strategi belajar. Tahap-tahap
Pengajaran Langsung dalam Melatihkan Strategi Belajar Tahap 1 : a. Menyampaikan
tujuan pembelajaran. b. Memotivasi siswa. Tahap 2: a. Secara klasikal
menjelaskan strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep. b.Memodelkan strategi
Mengarisbawahi dan membuat peta konsep. Tahap 3:a.Melatihkan siswa menggunakan
strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep dibawah bimbingan guru. Tahap 4 :
a. Memeriksa pemahaman siswa terhadap strategi menggarisbawahi dan pemetaan
konsep, b.Memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap strategi
menggarisbawahi dan pemetaan konsep.
Tahap 5. a.Melatih sisawa untuk menerapkan strategi belajar menggarisbawahi dan
membuat peta konsep secara mandiri. Tahap 6 :a.1. Mengevaluasi tugas latihan
menggarisbawahi dan membuat peta konsep. b.2. Membimbing siswa untuk merangkum
pelajaran
Subscribe to:
Posts (Atom)