Sunday 10 March 2013

Konsep Caput Succedaneum



     1. Pengertian Caput Succedaneum
Cedera lahir adalah kelainan bayi baru lahir yang terjadi karena trauma lahir
akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan persalinan yang diakibatkan kelainan fisiologis persalinan (Sarwono, 2007).
Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses kelahiran. Istilah trauma lahir digunakan untuk menunjukkan trauma mekanik dan anoksik, baik yang dapat dihindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang didapat bayi pada masa persalinan dan kelahiran.
Caput Succedaneum adalah Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang dilaporkan (Sarwono, 2007).
Caput Succedaneum adalah benjolan yang membulat disebabkan kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum membuka penuh yang akan menghilang dalam waktu satu dua hari.
Caput succedaneum merupakan benjolan yang difus dikepala terletak pada prosentasi kepala pada waktu bayi lahir. Kelainan ini timbul akibat tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki jalan lahir hingga terjadi pembendungan sirkulasi-kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstra vasa. Gambaran klinisnya, benjolan kaput berisi cairan serum dan sering bercampur sedkit darah. Secara klinis benjolan ditemukan di daerah presentasi lahir, pada perabaan teraba benjolan lunak, berbatas tidak tegas, tidak berfluktuasi tetapi bersifat edema tekan. Kaput suksedaneum dapat terlihat segera setelah bayi lahir dan akan hilang sendiri dalam waktu dua sampai tiga hari umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus.
1.         Penyebab
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan Vaccum ektrasi.
(Dewi, 2010)
2.         Faktor predisposisi
§ Makrosomia
§ Prematuritas
§ Disproporsi sefalopelvik
§ Distosia
§ Persalinan lama
§ Persalinan yang diakhiri dengan alat (ekstraksi vakum dan forceps)
§ Persalinan dengan sectio caesaria
§ Kelahiran sungsang
§ Presentasi bokong
§ Presentasi muka
§ Kelainan bayi letak lintang

3.         Gejala
§ Udema di kepala
§ Terasa lembut dan lunak pada perabaan
§ Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah
§ Udema melampaui tulang tengkorak
§ Batas yang tidak jelas
§ Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan
§ Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 minggu tanpa pengobatan

4.         Patofisiologi
Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika
memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke jaringan extravasa. Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur dengan sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir.
5.         Komplikasi
 Infeksi
Infeksi pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala terluka (kosim, 2003).
 Ikterus
Pada bayi yang terkena caput succedanieum dapat menyebabkan ikterus karena inkompatibilitas faktor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi (Kosim, 2003).
 Anemia
Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedanieum karena pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.
6.         Penatalaksanaan
§ Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal.
§ Pengawasan keadaan umum bayi.
§ Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup.
§ Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui dengan benar.
§ Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi.  
§ Manajemen terdiri dari pengamatan lengkap dan cepat

0 komentar:

Post a Comment