This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 31 January 2013

Faktor yang menyebabkan wanita belum menikah pada usia resiko 35-45 tahun



Kondisi masyarakat dan perubahan-perubahannya di masa sekarang, akan merasakan banyak hal yang luar biasa dan akan mengetahui berbagai persoalan yang mengkhawatirkan. Masalah-masalah dan kendala-kendala yang kita temui ini berpangkal dari kesalahan persepsi dan guncangan pemikiran di dalam masyarakat. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kondisi ini muncul lantaran kelemahan akidah dan kesalahan penerapan syariat, yaitu kekhawatiran-kekhawatiran terhadap masa depan dan rasa takut yang tidak beralasan. Faktor lain yang masih terkait dengan rasa takut di sini adalah mental masyarakat yang mengandalkan ijazah dan ketergantungan kepada pekerjaan­-pekerjaan tetap, serta kesibukan dalam jenjang akademik, sehingga banyak or­ang yang ketinggalan kereta pernikahan; kemudian para orang tua pun ikut-ikutan merasakan kekhawatiran ini. Kerelaan masyarakat menerima sikap yang seperti ini juga menegaskan terjadinya kesalahan dalam persepsi, terbaliknya timbangan pemikiran, dan goyahnya keyakinan kepada Allah, serta lemahnya pandangan yang rasional.
2.2.1. Faktor Keinginan melanjutkan Pendidikan
Masalah ini menghinggapi pemuda dan pemudi. Terkadang seorang pemuda sudah memiliki pekerjaan, dan sambil bekerja ia sekolah, akan tetapi studinya belum selesai maka pernikahan terpaksa tertunda, sampai selesainya diwisuda dan mendapatkan gelar, agar tampak "terhormat" di undangan kalau kedua pasangan memiliki gelar di depan dan belakang namanya. Begitu pula pemudi, sekali pun ia telah sarjana, namun karena yang datang melamarnya adalah pemuda yang belum selesai kuliahnya, maka niat untuk menikah dicegah oleh keluarganya, ditunda sampai selesainya pendidikan calon pasangannya.
2.2.2. Faktor Belum menemukan kecocokan
Mungkin sudah lulus, sudah bekerja, bahkan telah memiliki rumah sendiri, dan sudah berusaha mencari calon pasangannya. Akan tetapi karena merasa belum ada yang cocok, sekali pun letupan syahwat semakin menggelora, tetapi karena merasa tidak cocok baik dari segi harta, pendidikan, dan latar keturunan, atau pun lainnya sehingga niat baik untuk menikah pun menjadi tertunda.
2.2.3. Faktor Kemapanan ekonomi.
Ini masalah utama yang sering menghinggapi seorang wanita sehingga sekalipun telah merasa cocok dengan seorang pemuda, dan jika ditunda akan menimbulkan fitnah, akan tetapi ternyata sang pemuda belum memiliki pekerjaan tetap untuk menghidupi keluarganya kelak, maka niat baik tersebut terpaksa harus tertunda.

Akibat yang terjadi bila Anemia pada remaja dan gejala-gejala yang timbul



Kebanyakan penderita tidak tahu atau tidak menyadari bahkan menganggap hal itu sepele. Sebagaimana termuat dalam brosur yang diterbitkan Phapros Produsen Supra Livron, kalau dibiarkan anemia dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Gejala - gejala yang sering timbul antara lain pusing, lemah, letih, lelah dan lesu, sulit konsentrasi dan mudah lupa. Mengingat hal ini juga biasa dialami oleh orang sibuk yang sehat dan tidak kekurangan zat besi sekalipun, gejala – gejala seperti ini sering terhindar dari perhatian. Pada umumnya, seseorang mulai curiga akan adanya anemia bila keadaan sudah makin parah sehingga gejalanya kelihatan lebih jelas, seperti kulit pucat, jantung berdebar - debar, pusing, mudah kehabisan nafas ketika naik tangga atau olahraga (karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh)
Akibat dari anemia ini jika tidak diberi intervensi dalam waktu lama
akan menyebabkan beberapa penyakit seperti gagal jantung kongesif sebab
otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan
beban kerja jantung yang meningkat, parestesia dan konfusi kanker, penyakit
ginjal, gondok, gangguan pembentukan Heme (pigmen pembentuk warna
merah pada darah mengandung zat besi), penyakit infeksi kuman, Thalasemia
(kurang cepatnya pembuatan satu rantai / unsur pembentuk Hemoglobin),
kelainan jantung, rematoid, kecelakaan hebat, Meningitis, gangguan sistem
imun dan sebagainya.

Pola makan remaja



Pola makan remaja akan berpengaruh pada kesehatan gizi. Pemilihan
makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi tetapi sekedar bersosialisasi untuk kesenangan dan supaya tidak kehilangan status. Kehadiran Fast Food dapat mempengaruhi pola makan remaja. Fast Food umumnya rendah zat besi, kalsium, Riboflavin, vitamin A dan asam folat. Fast Food mengandung tinggi lemak jenuh kolesterol dan sodium
Berbagai bentuk gangguan gizi pada usia remaja yang sering
terjadi diantaranya adalah kekurangan energi dan protein, anemia gizi serta
defisiensi berbagai vitamin. Anemia merupakan salah satu dari berbagai masalah gizi di Indonesia yang harus ditanggulangi secara serius, terutama anemia gizi besi
Zat besi merupakan Microelement yang esensial bagi tubuh zat ini terutama diperlukan dalam hemopesis (pemindahan darah), yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb) (Ahmad, 2008) Zat besi membantu membentuk darah, kekurangan zat besi akan menyebabkan anda menjadi anemia. Sumber yang terbaik adalah hati dan ginjal. 1000 gram hati dan ginjal akan memberikan sekitar sepertiga kebutuhan harian anda disertai dengan sumber keduanya. Tiram, daging merah dan unggas-unggas. Lainnya pesaing yang lebih rendah termasuk sayuran hijau seperti bayam, biji-bijian, kacang-kacangan dan kedelai, roti berserat dan sereal, vitamin C membantu badan menyerap besi
Masukkan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui tinja, air kencing, dan kulit. Bagi wanita usia subur kehilangan zat besi melalui darah haid juga harus diperhitungkan Volume darah haid relatif konstan pada seorang wanita dari bulan kebulan. Namun variasi dari satu wanita kewanita lain. Banyak wanita menunjukan bahwa nilai tengah darah yang hilang selama haid berkisar antara 25-30cc perbulan
Sumber zat besi terdapat dalam makanan hewanin seperti daging, ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau seperti bayam, kedelai dan umbi-umbian.

Macam-Macam Anemia



Anemia terbagi atas 4(Emapat) macam yaitu:
a.       Anemia Defesiensi Zat Besi adalah Kurangnya asupan zat besi dalam sel darah merah, karena kurangnya masukan unsur zat besi dengan makanan, karena adanya gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari badan seperti pendarahan.
b.      Anemia Megaloblastik adalah Anemia ini biasanya terbentuk makrosit/pernisiosa penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik, jarang sekali akibat karena kekurangan vitamin B12 (Cyanocobalamin), biasanya karena Malnutrisi
c.       Anemia Hipoplastik adalah Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang belakang tidak mampu membuat sel-sel darah baru
d.      Anemia Himolotik adalah Anemia ini disebakan oleh keracunan sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya ini dapat disebabkan oleh: Faktor Intrakorpuskuler seperti Talasemia, dan Faktor Ekstrakorpuskuler yang disebabkan oleh malaria, keracunan zat-zat logam dan obat-obatan

Konsep Dasar Anemia



1.      Pengertian
Anemia Adalah merupakan penurunan jumlah sel darah merah atau jumlah Hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah, Hemoglobin (HB) normal 12-14 gr%
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar Hemoglobin dan hitung
Eritrosit lebih rendah dari normal. Menurut teori, normal Hemoglobin pada pria 14 - 18 gr % sedang wanita 12 - 16 gr %. Normal Eritrosit pada pria 4,5 –
5,5 jt / mm3 sedang untuk wanita 3,5 - 4,5 jt / mm3.
Anemia umumnya terjadi pada wanita dan remaja putri dibandingkan dengan pria. Kebanyakan
penderita tidak tahu atau tidak menyadari bahkan menganggap hal itu sepele.
Sebagaimana termuat dalam brosur yang diterbitkan Phapros Produsen Supra
Livron, kalau dibiarkan anemia dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gejala - gejala yang sering timbul antara lain pusing, lemah, letih, lelah dan
lesu
Menurut Taber Ben-Zion, MD anemia suatu keadaan dimana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun sebagian akibatnya ada penurunan transportasi oksigen dari paru-paru kejaringan feriver
Menurut Chamberlain, anemia difisiensi dapat disebabkan oleh difisiensi makanan yang mengandung zat besi atau absorsi zat besi yang buruk akibat Ph asam lambung
Anemia adalah dimana kondisi jumlah sel darah merah dalam darah tidak normal atau kurang atau disebut juga dengan seseorang yang menderita kekurangan darah dan anemia yang sering dijumpai adalah akibat kekurangan zat besi
2.  Penyebab (Etiologi)
Penyebab anemia pada umumnya adalah: kekurangan gizi (Malnutrisi), Kurang zat besi dalam diet, Malabsorsi, Kehilangan darah yang banyak haid, persalinan, dll, dan penyakit-penyakit kronis seperti TBC, cacing usus, dan malaria. Perbandingan pertambahan tersebut adalah: Plasma darah bertambah 30%, sel-sel darah bertambah 18%, dan Haemoglobin bertambah 19%
Beberapa penyebab ini terjadi bila keadaan anemia sudah kronis dan kurang mendapat intervensi dari tim medis. Di antara akibat lain dari anemia adalah meningkatnya kesakitan dan kematian, perkembangan otak, motorik, mental, kecerdasan dan pertumbuhan fisik akan terhambat, menurunkan kemampuan fisik olahragawati, mengakibatkan muka pucat sehingga hal itu bisa menurunkan semangat dan prestasi belajar jika terjadi pada remaja usia sekolah. Pada anemia yang berat dapat juga timbul gejala saluran cerna yang umumnya berhubungan dengan keadaan defisiensi seperti Anoreksia, Nausea, Konstipasi atau diare dan Stomatitis (sariawan lidah dan mulut)


Indikator yang paling umum digunakan untuk mengetahui kekurangan zat besi adalah ukuran jumlah dan ukuran sel darah merah serta nilai hemoglobin darah. Nilai hemoglobin kurang peka terhadap tahap awal kekurangan zat besi, akan tetapi berguna untuk mengetahui berat ringannya anemia. Nilai hemoglobin yang rendah dapat digunakan untuk menggambarkan kekurangan zat besi yang sudah lanjut. Disamping kekurangan zat besi, nilai hemoglobin yang rendah dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau vitamin B6 Batas rendah kadar hemoglobin untuk wanita (tidak hamil) adalah 12 gram / dl