This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday 5 October 2013

Penyakit Diare



1.      Pengertian Diare
Diare adalah merupakan suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang lembek sampai cair dan bertambah frekwensi lebih dari biasanya (3 kali atau lebih 1 hari).
2.      Penyebab Diare
Diare disebabkan oleh infeksi atau penyakit-penyakit yang menyebabkan kelebihan produksi cairan atau mencegah asupan cairan, karena bakteri (E.Coli, Shigella, Salmonella, Vibrio, Yersinia dan Campylobakter), Virus (Rotavirus, Norwalk virus, Adenovirus) atau parasit (Amuba, Giardia lambii) bisa juga disebabkan oleh
-          Alergi protein air susu sapi
-          Intoleransi karbohidrat
-          Malabsobsi korbohidrat, lemak dan protein
-          Keracunan makanan, Zat kimia beracun, toksin mikroorganisme, Clostridium perfringent, stafilokokus.
-          Imunodefisiensi.
Komplikasi terhadap diare dapat terjadi: Dehidrasi gangguan keseimbangan asam basa, gangguan keseimbangan elektrolit, ketidak teratruran nutrisi dan anemia.
3.      Klasifikasi Diare
Sebahagian besar diare yang menyebabkan dehidrasi adalah diare yang sangat encer, klasifikasi Diare adalah sebagai berikut:
-          Kolera Hanya sebahagian kecil diare di sebabkan oleh kolera.
-          Diare Persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari, sekitar 20% diare berlanjut menjadi diare persisten yang sering kali menyebabkan kurang gizi dan kematian.
-          Disentri adalah diare yang disertai darah dalam tinja terkadang diserta dengan lendir. Pada umumnya disentri disebabkan oleh Shigela. Disentri amuba biasanya tidak terjadi pada anak kecil. Seorang anak bisa saja sekaligus menderita diare cair dan disentri
4.      Penilaian Diare
Anak yang menderita diare dinilai dalam hal :
-          Berapa lama anak menderita diare
-          Adakah darah dalam tinja untuk menentukan apakah anak menderita disentri.
-          Adakah tanda-tanda dehidrasi
B.        Penanganan Diare
1.      Tanda-tanda Dehidrasi
-          Keadaan Umum, Anak dengan dehidrasi  pada mulanya tampak gelisah atau rewel, jika berlanjut akan menjadi latergis atau tidak sadar.
-          Mata Cekung, Pada anak dengan kurang gizi berat yang kelihatan sangat kurus (jika menderita marasmus), matanya mungkin selalu kelihatan cekung meskipun anak tidak menderita dehidrasi. Meskipun mata cekung kurang dapat diandalkan pada anak yang sangat kurus, tetaplah gunakan gejala tersebut untuk mengklasifikasi derajat dehidrasi anak.
-          Pemeriksaan Turgor, Cubit kulit perut antara pusat dan tepi anak sejajar tubuh anak selama 1 detik kemudian lepaskan, amati kulit kembali dengan segera, lambat dan sangat lambat (lebih dari 2 detik) kulit kembali seperti semula.  Pada anak dengan marasmus (gizi buruk), kulit mungkin akan kembali dengan lambat meskipun anak tidak menderita dehidrasi, sebaliknya, anak yang  gemuk atau anak dengan edema, kulit mungkin akan kembali dengan segera meskipun akan menderita dehidrasi. meskipun cubitan perut kurang dapat diandalkan pada anak-anak ini, tetap gunakan gejala tersebut untuk mengklasifikasi derajat dehidrasi anak.  
2.      Klasifikasi Dehidrasi
Ada 3 klasifikasi dehidrasi untuk anak dengan diare
-          Dehidrasi berat bila terdapat 2 atau lebih tanda-tanda berikut
+ Latergis atau tidak sadar
+ Mata cekung
+ Tidak bisa minum atau malas minum
+ Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat.
-          Dehidrasi ringan atau sedang, bila terdapat 2 atau lebih tanda-tanda berikut:
+ Gelisah, rewel/mudah marah
+ Mata cekung
+ Haus, minum dengan lahap
+ Cubitan kulit kembalinya lambat.
-          Tanpa dehidrasi Tidak cukup tanda –tanda untuk di klasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
3.      Tindakan Penanganan
Oralit adalah kombinasi khusus dari garam dan gula yang jika dicampur dengan air masak dapat menggantikan cairan yang hilang akibat diare.
a.       Penderita Diare tanpa dehidrasi
Dimasyarakat diobati dirumah oleh ibu-ibu dengan mengunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin, buah, sayur, air kelapa, larutan gula garam, bubur campuran tepung dan larutan oralit bila ada dan bila masih mendapatkan ASI sebaiknya diteruskan diserta dengan pemberian makanan
b.      Penderita diare dengan dehidrasi ringan
Pada keadaan ini telah terdapat tanda-tanda kekurangan cairan yaitu penderita telah kehilangan nafsu makan dan aktifitas berkurang, cairan penganti yang diperlukan untuk keadaan ini adalah oral elektrolit dengan formula lengkap (oralit) untuk diare dengan dehidrasi ringan dapat ditangani di rumah oleh ibu dan kader kesehatan
c.       penderita diare dengan dehidrasi sedang
Pada keaadaan ini memerlukan perhatian yang lebih khusus, memberikan larutan oralit untuk penderita hendaknya dilakukan oleh petugas kesehatan  disarana kesehatan dan penderita perlu diawasi untuk beberapa jam lamanya (3-4 jam) jika penderita sudah lebih baik keadaannya boleh pulang dengan diberikan beberapa bungkus oralit, sedangkan kalau termasuk kedalam dehidrasi berat diupayakan pemberian cairan secara parenteral

Pemberian salap mata pada bayi baru lahir



Di beberapa Negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum. Didaerah yang prepalensi gonorea tinggi setiap bayi baru lahir perlu diberi salam mata sesudah satu jam bayi lahir. salap mata perlu diberikan karena bayi tertular pada waktu melewati jalan lahir, yang banyak mengandung kuman Gonorrhea  pada ibu. Pemberian obat mata Eritromocin 0,5% atau tetrasiklin 1 % di anjurkan untuk mencegah penyakit mata karena klamidia ( penyakit menular seksual). ()
1.      Kegunaan
Untuk mencegah infeksi mata bayi karena kemasukan Gonococcus waktu anak melewati jalan lahir, maka Crede menganjurkan penetesan mata bayi dengan Argentii Nitras 2 % segera setelah bayi lahir. ()  
2.      Teknik pemberian Profilaksis mata
a.       Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir.
b.      Jelaskan pada keluarganya apa yang anda lakukan. Yakinkan mereka bahwa obat tersebut akan sangat menguntungan bayinya,
c.       Berikan salap atau tetes mata dalam satu garis lurus, mulai dari sudut medial mata ( dekat hidung bayi) menuju ke sudut lateral mata (dekat telinga bayi)
d.      Pastikan ujung  mulut tabung atau tabung pemetes tidak menyentuh mata bayi.
e.       Jangan menghapus salap atau tetesan obat  bayi dan minta agar keluarganya tidak menhapus obat tersebut. ()
3.      Waktu pemberian
Bayi bisa diberi ASI dan “bertemu”  ibu dan keluarganya sebelum mendapatkan tetes mata propolaksi atau salap mata  larutan perak nitrah 1% atau salap antibiotika. (salap tetrasiklin 1%, atau salap mara elektrominin 0,5 %). Tetas ,tetes mata atau salap antibiotika tersebut harus diberikan dalam waktu satu jam pertama setelah kelahiran. Upaya profilaksis untuk ganguan pada mata tidak efektif jika  diberikan lebih dari satu jam setelah kelahiran.