This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday 24 August 2013

keindahan alam bawah laut

begitu banyak keindahan yang tercipta, namun begitu banyak pula yang tidak menyadarinya
dalam setiap nafas
dalam setiap langkah
ada namamu ya Allah
 

penggunaan metode tebak kata untuk meningkatkan hasil belajar IPA terpadu siswa kelas VII semester II materi organisasi kehidupan di SMP Negeri



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pembaharuan pendidikan yang dilakukan pemerintah pada saat ini, adalah merupakan upaya untuk meningkatkan mutu relevansinya dengan tingkat kemajuan sain dan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain melalui penataran guru bidang studi atau mata pelajaran, melengkapi sarana dan prasarana, laboratorium dan perpustakaan sekolah. Namun sampai saai ini upaya tersebut masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan akan menjadi pusat perhatian kita bersama. Melalui pendidikan ini manusia akan dapat meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, sikap, dan keterampilan serta kemampuan berkomunikasi dengan sesama.
Untuk mewujudkan mutu pendidikan, salah satu aspek yang perlu diterapkan adalah pelaksanaan proses belajar yang fungsional dan efektif. Yang mana sistem pengajarannya lebih keaktifan siswa. Supanya hal ini bisa tercapai, harus di lakukan usaha-usaha seperti mengatasi masalah pendidikan, masalah keaktifan masalah calon anak didik, guru dan pendidikan serta sarana dan prasarana lain. Kualitas guru dan tenaga kependidikan turut menentukan keberhasilan pendidikan karena, guru sebagai tenaga pelaksana pendidikan yang merupakan kunci dalam sistem pendidikan nasional.
Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sia-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama.  Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan sebagi dampak langsung (Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang relatif lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan nilai. Banyak metode mengajar yang dapat digunakan oleh seorang guru, oleh karena iru guru harus terampil memilih dan menggunakan bermacam-macam metode yang tepat dan bervariasi. Agar proses pembelajaran berhasil, maka guru harus menggunakan metode pengajaran yang tepat dalam rangka pencapaian hasil belajar yang optimal dan maksimal. Sebab jika guru tidak menggunakan metode mengajar dengan tepat sesuai dengan tujuan, materi dan kemampuan siswa, kemampuan guru maupun keadaan waktu dan peralatan yang tersedia, maka guru tersebut tidak mencapai apa yang diharapkan dalam proses belajar mengajar.
Guna mencapai hasil maksimal dalam proses belajar mengajar, maka diterapkan suatu metode yang diharapkan akan lebih menarik sikap intelektual siswa. Metode yang dimaksud adalah metode tebak kata. Metode tebak kata merupakan salah satu metode pembelajaran dengan bermain, metode pembelajaran ini baik digunakan, karena dalam metode tebak kata siswa diajak belajar sambil bermain.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran secara bermain dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Metode tebak kata melibatkan 2 oarang siswa dimana salah satu dari mereka menebak satu kata disebutkn ciri-cirinya oleh siswa yang satunya dalam kertas berukukuran kurang lebih 10 x 10 cm kemudian jawaban yang ditebak dicocokan dengan kata yang tertulis dalam kertas yang berukuran 5 x 2 cm. Situasi belajar yang seperti inilah yang akan membuat siswa menjadi senang sehingga menjadi lebih bersemangat dalam pembelajaran. Jadi dengan menggunakan metode tebak kata diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Model Pembelajaran Coperative Learning tipe Numbered Head Together



Metode pembelajaran model NHT adalah salah satu bagian dari metode pembelajaran struktural. Model NHT dikembangkan oleh Spencer Kagan dan teman- temannya. Meskipun memiliki banyak persamaan dengan metode lainnya, namun metode pembelajaran struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjukkan oleh guru. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja sama saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum (goal) untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur yang tujuannya untuk mengerjakan keterampilan sosial.
Model NHT dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan masing-masing siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan nomor urut, (2) guru memberikan tugas dan masing- masing kelompok mengerjakan permasalahan, (3) kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini, (4) guru menyebutkan salah satu nomor dan siswa yang bernomor tersebut melaporkan hasil kerja kelompok, dan (5) jika memungkinkan, guru dapat mengubah komposisi kelompok sehingga siswa yang memiliki nomor sama membentuk kelompok baru.
Dalam metode NHT setiap tu\im atau anggota terdiri dari 3-5 siswa dengan kemampuan yang bervariasi. Ada siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Di sini ketergantungan positif juga dikembangkan, sehingga siswa yang berkemampuan rendah terbantu oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu setiap siswa dalam kelompok diberi nomor yang berbeda-beda, misalnya jika dalam satu kelompok terdiri dari 5 siswa maka akan terdapat 5 nomor yang berbeda, sehingga dapat memudahkan guru dalam menilai tingkat kemampuan siswa. Kemudian guru memberikan soal untuk didiskusikan. Adapun tahan pelaksanaan NHT digambarkan seperti berikut:





 

Gambar 2.1 Tahapan pelaksanaan metode pembelajaran NHT
Kelebihan metode struktural NHT adalah melibatkan lebih banyak siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada saat pertanyaan diajukan keseluruh kelas, masing-masing anggota kelompok memliki kesempatan yang sama untuk mewakili kelompok memberikan jawaban melalui pemanggilan nomor anggota secar acak. Wakil kelompok yang menjawab pertanyaan guru, tidak hanya terfokus pada siswa yang lebih mampu atau didasarkan pada kesepakatan kelompok, tetapi semua siswa mempunyai kesempatan untuk mewakili kelompok tanpa dibeda- bedakan. Selain itu kelebihannya adalah dapat mengubah struktur kelas tradisional, seperti mengacungkan tangan terlebih dahulu sebelum ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan. Suasana seperti ini dapat menimbulkan persaingan antar siswa, bahkan dapat menimbulkan kegaduhan di kelas karena para siswa saling berebut untuk mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan dari guru. Namun dengan menggunakan metode ini suasana kegaduhan akibat memperebutkan kesempatan menjawab pertanyaan dari guru tidak akan dijumpai karena para siswa yang menjawab pertanyaan ditunjuk langsung oleh guru berdasarkan pemanggilan nomor secara acak.
Kelemahan dari metode NHT adalah membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dan guru sehingga sulit mencapai target kurikulum. Selain itu membutuhkan kemampuan khusus bagi guru dalam melakukan atau menerapkan model belajar kooperatif serta menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. Meskipun demikian, kelemahan tersebut dapat diatasi bila guru senantiasa berusaha mempelajari dan menerapkan pembelajaran kooperatif metode NHT secara sungguh- sungguh, serta diimbangi dengan penggunaan fasilitas pembelajaran secara optimal.

Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Peta Konsep dan Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Pada Materi Sistem Eksresi Pada Manusia di SMP Negeri



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat dan segala informasi menjadi berlipat ganda setiap detiknya. Hal ini erat kaitannya dengan teknologi yang memberikan peluang berkembangnya sains. Berbagai macam penemuan dalam bidang teknologi banyak bermunculan selaras dengan perkembangan sains. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan perembangan sains. Solusi untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan.
Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dirasa mampu untuk meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, karena dengan pembelajaran secara kooperatif semaksimal mungkin partisipasi siswa dalam memperoleh pengetahuan sangat diperlukan. Metode pengajaran yang akan diterapkan harus memperhatikan sasaran atau subyek pelaku tindakan. Subyek penellitian ini adalah siswa SMP dimana mereka termasuk dalam kategori remaja. siswa pada kategori remaja cenderung bersifat ingin mandiri, ingin segala sesuatunya serba bebas, menuntut kreativitas, ingin dihargai sebagai anak gede yang tidak mau dikungkung tetapi ingin bebas.
Oleh karena itu, metode pembelajaran yang menjadi alternatif pilihan dan dapat diterapkan pada siswa SMP adalah pembelajaran kooperatif. Saat ini masih banyak guru menggunakan metode ceramah, pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang terpusat pada siswa. Siswa hanya diberi tugas dan berdiskusi pada bagian materi tertentu saja. Hal ini menyebabkan siswa kurang merespon selama kegiatan pembelajaran berlangsung karena siswa merasa bosan, jenuh, mengantuk dan kurang dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa menganggap bahwa apa yang disampaikan guru sudah banyak tanpa mereka berinisiatif untuk mencoba memecahkan masalah. mereka hanya bergantung pada penyampaian materi guru yang berlanjut sampai mereka lulus. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa yang menjadi kurang optimal dalam mencapai ketuntasan belajar. Oleh karena itu, dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran diharapkan siswa akan merasa lebih dihargai keberadaannya dalam proses pembelajaran karena guru berusaha memberikan suatu tanggung jawab kepada masing-masing siswa atas tugas atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
Kolaborasi model pembelajaran Peta Konsep dan Numbered Head Together merupakan suatu kegiatan berkesinambungan, setelah siswa memahami materi dengan peta konsep yang ada kemudian pengetahuan siswa akan diperkuat dengan diskusi kelompok dimana masing-masing siswa memiliki tanggung jawab menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebelum mereka melakukan praktikum. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk penguatan bagi siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. Dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran siswa tidak akan pasif karena pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa, guru merupakan fasilitator bagi siswa dalam proses pemahaman terhadap materi pelajaran yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar yang akan diperoleh siswa, serta kemampuan mereka dalam melakukan praktikum.
Diharapkan dengan penerapan kolaborsi kedua model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian pada proses belajar mengajar yang terjadi di SMP Negeri