This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 6 June 2013

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pendarahan Pada Kehamilan Muda Di Bidan Praktek Swasta



BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Berlakang.
Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang banyak mengalami masalah dibidang kesehatan diantaranya derajat kesehatan. Terutama derajat kesehatan Ibu dan Anak sebagai kelompok penduduk yang rawan dan rentan. Oleh sebab itu, perlu diupayakan penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi oleh masyarakat saat ini, apalagi yang tengah menimpa kaum wanita. Kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang sangat perlu diperhatikan menimbang bahwa wanita adalah makhluk yang unik. Disini wanita ini, dalam siklus hidupnya mengalami tahap-tahap kehidupan, diantaranya dapat hamil dan melahirkan
Seorang wanita yang sedang hamil harus lebih waspada dengan apa yang terjadi pada dirinya karena banyak sekali kondisi-kondisi yang mengancam pada kehamilan. Tidak sedikit juga ibu yang mengeluhkan perdarahan pada trimester I atau 3 bulan pertama kehamilannya. Yang akan kita bicarakan di sini adalah perdarahan yang terjadi pada saat seorang ibu hamil muda. Perdarahan yang terjadi saat hamil muda disebabkan oleh beberapa hal, antara lain keguguran (abortus), kehamilan di luar kandungan (Kehamilan Ektopik Terganggu), ataupun hamil anggur. Meskipun tanda dan gejala yang sama dari ketiga penyakit itu adalah perdarahan, ada gejala lain yang mesti kita ketahui tentang masing-masing kasus tersebut.
Kasus pendarahan pada masa kehamilan adalah salah satu yang paling ditakuti. Padahal, para ibu hamil sebenarnya tidak perlu terlalu cemas bila pendarahan itu terjadi. Sebab, tidak semua pendarahan dapat membahayakan janin atau sang ibu. Kasus pendarahan pada masa kehamilan sangat bervariasi. Mulai pendarahan dengan jumlah yang sangat sedikit (vlek) sampai pendarahan hebat dengan gumpalan dan disertai kram perut. pendarahan pada kehamilan dapat dibagi menjadi dua. Yaitu pendarahan pada kehamilan usia muda dan tua (ante partum). Batas teoretis antara kehamilan itu adalah usia janin 22 minggu. Ini mengingat kemungkinan hidup janin di luar uterus.
Hal  medis yang perlu dipertimbangkan dalam pendarahan usia muda. Yaitu keguguran (abortus) dan kehamilan di luar kandung (rahim). Kemungkinan mengalami keguguran jika pendarahan cukup parah, biasanya sering disertai kram pada perut. Kadang juga disertai keluarnya bekuan darah atau jaringan fetus
Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15-40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60-75% angka abortus terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Diperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15 %. Namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila telah terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter atau rumah sakit.
Di Indonesia, diperkirakan sekitar 2-2,5 % juga mengalami keguguran setiap tahun, sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya. Kejadian abortus diduga mempunyai efek terhadap kehamilan berikutnya, baik pada timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri. Wanita dengan riwayat abortus mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya persalinan prematur, abortus berulang, dan berat badan lahir rendah (BBLR) .
Pada penelitian Thom terhadap 2.146 penderita dengan riwayat abortus satu kali 94 orang (4,9%) menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat pada kehamilan berikutnya, 174 orang (8,7%) melahirkan bayi prematur. Sedangkan dari 638 penderita dengan riwayat abortus 3 kali atau lebih, ternyata terjadi pertumbuhan janin yang terhambat pada 41 orang (6,4%), dan prematuritas pada 63 orang (10,8%)

Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Orang Tua Tentang Denver Development Scrinning Test (DDST II)



BAB I
PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang
Memiliki anak sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkan tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi dan merawat anak secara seksama, khususnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
Pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai konsepsi sampai dewasa  Peristiwa pertumbuhan ditandai dengan perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun individu. Sedangkan peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual. Aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau antara lain motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya ().
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral beserta dasar dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Sehingga setiap penyimpangan perkembangan sekecil apapun pada masa ini akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kelak dikemudian hari.
Pada perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tua dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah upaya melakukan penilaian yang umum digunakan untuk memeriksa anak-anak usia 0-6 tahun dalam mendeteksi  kemajuan perkembangan  mereka. Nama “Denver” diambil, karena tes pemeriksaan  ini diciptakan di University of Colorado Medical Center di Denver.
Keterlambatan perkembangan ataupun masalah-masalah dalam dalam perkembangan, diperkirakan mencapai hingga 15% dari jumlah anak-anak dibawah diantara usia 0 hingga 5 tahun. (survey di denver)  Ini termasuk keterlambatan dalam bicara dan perkembangan bahasa, perkembangan motorik, perkembangan sosial-emosional dan perkembangan kognitif.  Dan hanya setengahnya yang dapat terdeteksi.  Kebanyakan, pada awalnya,  justru orang tuanya sendiri yang melihat adanya ketidak sempurnaan perkembangan dalam tubuh putra/inya.  Sayangnya dari sekian banyak orang tua yang telah menyadari,  hanya sedikit dari mereka yang mengambil langkah penanganan secara serius.
Skrining perkembangan merupakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes yang hanya dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu
Oleh karena itu DDSC merupakan sebuah “alat pendeteksi” yang sangat tepat dan rinci untuk mengetahui perubahan hal yang paling kecil dalam perkembangan anak. Melibatkan orang tua dalam proses pengamatannya, dapat bersifat fleksibel dan secara berkesinambungan.
Beberapa teori perkembangan yang dianut oleh Erik Erikson (2003) tentang perkembangan dari berbagai aspek yang berbeda, namun semua sepakat bahwa proses perkembangan terjadi selangkah-demi selangkah secara urut dan teratur. Erikson mengungkapkan bahwa perkembangan emosional berjalan sejajar dengan pertumbuhan, dan interaksi antara perkembangan fisik dan psikologis. Sedangkan Sigmund Freud terkenal sebagai penggali teori alam bawah sadar dan pakar Psikoanalisis menerangkan bahwa berbagai problem yang dihadapi penderita dewasa ternyata disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang dialami selama perkembangan psikososialnya. Jean Piaget adalah pakar paling terkemuka dalam bidang teori perkembangan kognitif. Adapun inti pengertian teori Piaget menurut Monks adalah bahwa perkembangan dipandang sebagai kelanjutan generasi Embrio. Sears mengembangkan teori belajar yang dikaitkan dengan perilaku anak dalam perkembangan. Ia juga sangat menekankan pengaruh orang tua terhadap perkembangan anaknya, ia berpendapat bahwa pola asuh sangat menentukan perkembangan kepribadian anak

Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Penyakit Menoragia Di Desa



BAB  I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Pada suatu saat dalam kehidupan reproduksi wanita, mungkin pernah mengalami pendarahan hebat selama periode menstruasi. Ada sebagian perempuan yang saat periode menstruasinya datang sampai kehilangan banyak darah dan tidak dapat melakukan aktivitas. Istilah medis untuk periode seperti ini--menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan atau keduanya--disebut menoragia
Meskipun menstruasi berat adalah keprihatinan umum di kalangan wanita premenopause, beberapa wanita mengalami kehilangan darah yang cukup berat sehingga didefinisikan sebagai menoragia. Jika perempuan mengalami perdarahan menstruasi begitu berat sehingga takut ketika periode menstruasi dating
Siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari. Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang normal. Sementara menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari disebut sebagai hipermenorrea.
Menstruasi yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun.
Perdarahan vagina yang sangat berat/parah, disebut menorrhagia, adalah perdarahan menstruasi yang lebih besar dari 5 sendok makan per bulan. Kondisi ini terjadi pada kira-kira 10% dari wanita-wanita. Pola yang paling umum dari menorrhagia adalah perdarahan yang berlebihan yang terjadi pada siklus-siklus menstruasi yang teratur dan dengan ovulasi yang normal
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut (WHO, 2008).
Dari hasil penelitian oleh tim Rumah Sakit Kanker Darmais Jakarta menunjukan bahwa tiap jenis kanker mempunyai banyak faktor dan tahapan yang mengarah pada terjadinya perubahan sel normal menjadi sel kanker. sekitar 5 – 10% dari kanker terjadi akibat adanya kelainan genetika yang diturunkan. Anggota keluarga dengan faktor genetic ini mempunyai resiko yang meningkat untuk timbulnya tipe tertentu kanker. misalnya sindroma Li-Fraumeni, dan adanya kecendrungan bentuk familier pada kanker payudara

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Balita Tentang Deteksi Dan Stimulasi Motorik Anak Sejak Dini



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Anak adalah amanah dan karunia Allah SWT, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis, dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang diharapkan dapat menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara dimasa depan. Anak perlu mendapat seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial dan mempunyai aklak yang mulia.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak memerlukan rangsangan yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.
Banyak kemampuan dari anak yang terpendam seperti misalnya berfikir, berbicara, bergaul dan keterampilan gerak, agar kemampuan-kemampuan tersembunyi ini dapat dimunculkan dan dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari secara lebih baik, maka diperlukan alat atau benda bagi anak balita sebagai bahan untuk memunculkan kemampuan itu. Dengan adanya alat/ media pendidikan yang digunakan secara tepat serta suasana bermain/lingkungan yang menimbulkan rasa senang dalam diri balita pada saat mengunakannya, maka diharapkan proses belajar berjalan mulus
Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak
Tentu sedini mungkin. Sejak usia batita, sodori anak dengan berbagai jenis permainan baik dengan mainan edukatif ataupun bukan. Sekadar mengingatkan saja, perkembangan otak anak di usia ini masuk dalam fase emas (the golden age) atau otak si kecil sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena itulah, stimulasi amat diperlukan. Semakin banyak stimulasi maka koneksi antarsarafnya semakin banyak terhubung.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak,Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Keterlambatan perkembangan ataupun masalah-masalah dalam dalam perkembangan, diperkirakan mencapai hingga 15% dari jumlah anak-anak dibawah diantara usia 0 hingga 5 tahun. (survey di denver)  Ini termasuk keterlambatan dalam bicara dan perkembangan bahasa, perkembangan motorik, perkembangan sosial-emosional dan perkembangan kognitif.  Dan hanya setengahnya yang dapat terdeteksi.  Kebanyakan, pada awalnya,  justru orang tuanya sendiri yang melihat adanya ketidak sempurnaan perkembangan dalam tubuh putra/inya.  Sayangnya dari sekian banyak orang tua yang telah menyadari,  hanya sedikit dari mereka yang mengambil langkah penanganan secara serius.
Skrining perkembangan merupakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi anak yang harus mendapatkan penilaian yang lebih intensif. Skrining digunakan untuk mendeteksi deviasi yang tak terduga dari perkembangan normal yang tidak seharusnya ada. Tujuan utama dari skrining adalah untuk mengidentifikasikan secepatnya disabilitas perkembangan pada anak yang beresiko tinggi sehingga penanganan dapat dilakukan pada usia dini dimana penanganan paling efektif. Skrining bukan merupakan tes yang hanya dilakukan pada satu waktu, tetapi lebih merupakan proses dan prosedur yang digunakan pada periode waktu tertentu