Friday, 1 February 2013
Alat Permainan Edukatif Anak 1-3 Tahun
15:34
No comments
Anak usia tolder (>1 tahun sampai 3 tahun) menunjukan
karakteristik yang khas, yaitu banyak bergerak, tidak bisa diam dan muai
mengembangkan otonomi dan kemampuannya untuk dapat mandiri. Oleh karena itu
dapam melakukan permainan, anak lebih bebas, spontan, dan menunjukan otonomi
baik dalam memilih mainan maupun dalam aktivitas bermainnya. Anak mempunyai
rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena itu, sering kali mainannya
dibongkar-pasang, bahkan dirusaknya. Untuk itu harus diperhatikan keamanan dan
keselamatan anak dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan
menimbulkan perlukaan.
a. Permainan Untuk Anak 1
Tahun:
Permainan memasukkan
benda ke dalam wadah atau menumpuk benda (seperti gelas plastik air mineral),
sangat cocok bagi anak satu tahunan.
Setelah itu si kecil
bisa ditawari mainan single puzzle, yaitu mainan yang pada penutupnya diberi
lubang-lubang berbentuk geometris, seperti segitiga, segiempat dan lingkaran.
Lalu si kecil diminta memasukkan benda-benda yang sesuai pada lubangnya. Namun,
kita belum bisa menuntutnya untuk memasukkan setiap bentuk sampai selesai,
melainkan harus satu per satu. Berikan ia bentuk segitiga dulu lalu arahkan
tangannya untuk memasukkan ke lubang yang berbentuk sama dengan arah yang
tepat, misalnya.
Ajak si kecil untuk
melakukan tuang-menuang air dari wadah yang lebih kecil ke wadah yang lebih
besar. Dengan begitu anak tahu bahwa air dari wadah yang lebih kecil bisa
tertampung dalam wadah yang lebih besar. Permainan serupa dengan menunjukkan
bahwa benda yang lebih kecil bisa masuk ke dalam wadah yang lebih besar juga
bisa dilakukan.
b. Permainan Untuk Anak 2 Tahun:
Pasel berbentuk rumah-rumahan, buah atau binatang
dengan 2-3 pecahan. Untuk menyusun pasel tersebut tentu dibutuhkan keterampilan
sehingga anak akan dirangsang untuk mengembangkan kemampuannya.
c. Permainan Untuk Anak 2,3-5 Tahun:
Bila sebelumnya pasel yang diberikan hanya terdiri
atas beberapa keping saja, kini tingkatkan dengan pasel yang memiliki lebih
banyak keping. Permainan
rancang bangun juga sudah bisa diberikan untuk merangsang koordinasi
motoriknya. Anak sudah bisa membuat susunan bangunan ke atas sambil
mengimajinasikan bentuk apa yang sedang dibuatnya meskipun masih belum terbentuk
jelas. Ketika anak mampu bermain rancang bangun, pujilah apa yang sudah
dihasilkannya. Meskipun bentuknya hanya berupa susunan balok yang tidak
beraturan, kita tetap harus memberikan apresiasi agar anak merasa dihargai.
Hindari sikap mencemooh yang akan memerosotkan motivasinya dalam berkreasi.
Manfaat permainan bagi anak balita
15:30
No comments
Media
bermain sangat menunjang proses belajar anak balita. Bermain dimanfaatkan sebaik-baiknya
dengan menggunakan alat bantu yang
disebut APE. Anda perlu mengajarkan kepada ibu/keluarga bagaimana menggunakan
alat bantu yang disebut APE. Anda perlu mengajarkan kepada ibu/keluarga
bagaimana menggunakan APE yang ada dalam Program Bina Keluarga dan Balita
ini.Yang terutama adalah :
a. Mengakrabkan
hubungan antara anak dengan ibu/keluarga
Bermain dengan
APE bersama anak dapat menciptakan suasana gembira di dalam keluarga.
Yang penting
adalah anak menyukai dan dengan demikian ibu/keluarga akan mudah sekali
mengajarkan bermacam-macam pengertian sehingga kemampuan anak meningkat. Anak
dan ibu keluarga sama-sama senang.
b.
Membantu anak mengenal
dirinya sendiri dengan baik. Beberapa permainan APE ada yang mudah ada yang
sukar untuk diselesaikan anak. Pengalaman bermain dengan APE akan menyadarkan
balita tentang kelebihan dan kekurangan dirinya.
Bila anak
berhasil ia akan bangga dan puas. Disini ibu/keluarga perlu member pengertian
pada anak agar tidk menjadi sombong karena keberhasilannya. Doronglah anak agar
ia ingin mencoba APE lain dengan tingkat kesukaran yang berbeda-beda.
Sebaliknya bila anak gagal waktu memainkan APE ibu/keluarga perlu member
pengertian agar anak tidak putus asa dan merasa rendah diri. Jangan cepat
menyangka anak itu bodoh, mungkin APE yang dipilih tidak sesuai dengan umurnya,
maka sebaiknya orang tua mengganti APE-nya dengan APE lain yang lebih mudah
penggunanya. Cara
lain adalah APE-nya tetap sama aturan/cara bermainnya dipermudah sesuai dengan anak.
c. Anak
dapat meningkatkan berbagai kemampuan dan keterampilannya sesuai dengan minat
dan tahap umumnya.
d. Manfaat
APE bagi ibu/keluarga
Jika seorang
ibu/keluarga tahu dan dapat memainkan APE bersama anaknya, lebih-lebih bila
kemudian melihat bahwa
anaknya makin pandai, hubungan dengan dirinya makin akrab, pada diri
ibu/keluarga timbul perasaan senang dan puas. Ibu/keluarga senang dan
puas melihat anaknya bisa belajar. Kepuasan ini akan mendorong ibu/keluarga untk
memanfaatkan waktu-waktu yang luang dengan cara bermain bersama anaknya. Anda harus membimbing
ibu/keluarga tentang cara-cara menggunakan APE dengan benar. Keterampilan menggunakan
APE ini akan membuat ibu keluarga
lebih percaya diri
dan lebih yakin akan peranannya, yaitu sebagai pengasuh dan pendidik anaknya
sendiri.
Di dalam menggunakan
APE tidak selalu harus ada yang menang atau yang aklah. Memainkan APE tidak
perlu selalu harus bersaing dalam bermain menyusun kembali papan bongkar pasang,
membuat bersama pola dari keping menara gelang dan lain-lain.
Konsep Alat Permainan Edukatif Anak balita
15:24
No comments
2.4.1. Pengertian
Yang dimaksud dengan Alat Permainan
Edukatif (APE) adalah suatu alat permainan yang khusus digunakan dalam
pendiidkan anak balita dalam hal gerakan kasr dan halus (otot tubuh, anggota
badan, jari jemari) berbicara dan mengadakan hubungan dengan rang lain,
kecerdasan, menolong diri sendiri dan bergaul
APE dapat membantu merangsang dan
menunjang pengembangan kemampuan anak sebaik mungkin (hal ini perlu ditegaskan
kepada ibu/keluarga agar tidak mempunyai pendapat yang keliru bahwa APE dapat
menciptakan seseorang anak yang luar biasa cerdasnya).
2.4.2. Syarat APE
Dapat tidaknya suatu alat permainan
digolongkan sebagai APE perlu memenuhi persyaratan khusus. (BKKBN, 2010)
a. Persyaratan
edukatif (mendidik)
1) Memberi peluang kepada anak
untuk menjajagi dan mencoba alat permainan itu dengan bebas, sesuai dengan
tingkat perkembangan, kemampuan, minatnya.
2) Setiap
alat permainan merangsang satu atau lebih pengertian akansesuatu.
contoh 1 : MENARA GELANG GANDA
melalui Menara
Gelang Ganda anak belajar pegertian susunan kecil ke besar dan sebaliknya.
Tujuan : Melatih kerja sama antara tangan dan mata
Contoh 2 : BALOK UKUR
Melalui Balok
Ukur anak pelajar
pengertian ukuran yaitu panjang, pendek, sama, tinggi dan lain-lain.
Tujuan : Mengembangkan kecerdasan (memasang, menghitung)
3) Alat
permainan itu member kesempatan dan kemungkinan untuk dapat menemukan
pengertian (konsep) baru berkaitan dengan pengertian yang telah diketahui anak
sebelumnya.
Contoh
3 : MENARA GELANG
Setelah anak mengerti susunan
besar dan kecil, ia dapat menemukan suatu pengertian baru, yaitu pengelompokkan
keping yang sama besarnya dan sama kecilnya.
Tujuan :
Mengembangkan kecerdasan (memasang, menghitung)
b. Persyaratan
Teknis
1) APE
harus menarik, baik untuk anak maupun untuk ibu/keluarga, karena APE ini akan
dimainkan leh mereka. Mudah digunakan
2) Ibu/keluarga
dan anak tidak perlu membaca pedoman yang sukar untuk dapat menggunakan APE
dalam bermain. Andalannya yang menjelaskan bagaimana APE yang ada.
3) Aman
dugunakan anak-anak.
APE harus tidak
melukai anak-anak, bentuknya tidak tajam/runcing, tidak terlalu kecil (supaya
tidak mudah tertelan anak). Cat harus yang tidak mengandung racun. (ingat :
anak-anak kecil sua memasukkan segala bena ke dalam mulutnya).
c. Persyaratan
ekonomis
1) Kualitas
(mutu) pembuatannya harus baik, tidak mudah rusak karena APE ini akan sering
digunakan. Bagian – bagian yang rusak atau hilang arus mudah diperbaiki atau
dicarikan gantinya.
2) Mudah
dan murah dibuat karena menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar.
Tujuan bermain anak balita
15:21
No comments
Dunia anak adalah
dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan
dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang
menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan
lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat
digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu
pada anak. Istilah bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
dengan mempergunakan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan
pengertian, memberikan informasi, memberikan kesenangan, dan dapat mengembangkan
imajinasi anak
Tentu sedini mungkin. Sejak usia batita, sodori anak dengan berbagai jenis
permainan baik dengan mainan edukatif ataupun bukan. Sekadar mengingatkan saja,
perkembangan otak anak di usia ini masuk dalam fase emas (the golden age) atau
otak si kecil sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena itulah,
stimulasi amat diperlukan. Semakin banyak stimulasi maka koneksi antarsarafnya
semakin banyak terhubung.
Anak yang sudah akrab dengan mainan edukatif sejak dini, perkembangan
kecerdasannya akan terlihat lebih maksimal. Ia lebih mampu berkonsentrasi,
kreatif, serta tekun. Sementara yang tidak, biasanya akan lebih tertinggal
dalam masalah intelektual. Anak-anak yang tidak diperkenalkan dengan mainan edukatif
akan lebih sulit untuk belajar mengenai bentuk dan warna.
Subscribe to:
Posts (Atom)