This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 1 August 2013

MEMINIMALKAN KESULITAN BELAJAR BERBICARA BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS



Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari, bahwa tidak menarik dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, hanya sedikit sekali siswa yang menyukainya, ini terbukti dengan hasil pembelajaran yang diperoleh siswa selalu rendah.
Untuk mengubah pandangan tersebut diperlukan suatu cara yang bisa membuat siswa tertarik untuk mempelajari Bahasa Inggris. Belajar merupakan proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan dan sikap sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya, dengan demikian orang yang belajar merupakan orang yang mengalami sendiri proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran Bahasa Inggris harus dapat dikemas dalam bentuk yang menyenangkan dan melibatkan semua siswa secara aktif, sehingga siswa memperoleh sendiri pengetahuan yang harus dimilikinya.
Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan kesulitan belajar siswa dalam bidang studi bahasa Inggris, kegiatannya dilaksanakan dalam proses pembelajaran, dengan memaksimalkan keaktifan siswa, guru hanya sebagai fasilitator dan motifator. Dalam pembelajaran konstruktivis siswa belajar dengan mengalami sendiri dan membangun pengetahuan sendiri dari pengalaman yang dialaminya, dan pada akhirnya belajarnya bermakna, bila belajarnya bermakna maka kesulitan belajar siswa teratasi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, Refleksi. Sedangkan pendekatan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang peneliti buat secara berstruktur sehingga siswa bisa membangun pengetahuannya sendiri dengan jalan menyelesaikan LKS secara berkelompok. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dengan nilai tes, observasi dan angket, dimana fungsi dari data yang telah diperoleh sebagai berikut:
-        Nilai tes untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
-        Observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan
-        Angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis.
Kriteria keberhasilan penelitian tindakan ini penulis tentukan sebagai berikut:
Siswa dinyatakan berhasil dalam pembelajaran yang peneliti lakukan jika: (1) Nilai hasil test mencapai ≥ 67,55, (2) Nilai afektif dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran mencapai ≥ 13, (3) Nilai angket untuk mengetahui respons siswa dalam pembelajaran mencapai ≥ 26.
Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi siswa yang dinyatakan berhasil dalam pembelajaran dari siklus I s.d. siklus II pada tiga penilaian yang penulis tetapkan terhadap penelitian tindakan ini mengalami peningkatan (jumlahnya semakin banyak).
Dari hasil peneleitian diperoleh gambaran, siswa memperoleh ≥ 67,55 pada siklus I sebesar 16 siswa (40 %) dan siklus II sebesar 34 siswa (85 %). Dari hasil observasi diperoleh gambaran adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu pada siklus I sebesar 17 siswa (42,5 %) dan siklus II sebesar 34 siswa (85 %). Adapun hasil dari angket tentang respoons siswa terhadap pembelajaran diperoleh gambaran pada siklus I I sebesar 19 siswa (47,5 %) dan siklus II sebesar 35 siswa (87,5 %).
Dalam pembelajaran speaking and vocabulary dengan pendekatan kostruktivis dapat meminimalkan kesulitan belajar siswa terbukti dengan meningkatnya hasil belajar dari siklus I s.d. siklus II hasilnya selalu meningkat dengan kata lain anak yang mengalami kesulitan belajar berkurang, sedangkan dari hasil observasi yang diperoleh peningkatan aktivitas, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Adapun dari angket diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan pendekatan kostruktivis meningkatkan respons siswa dalam pembelajaran, dan memacu siswa untuk belajar mengkonstruksi sendiri materi pelajaran yang sedang dipelajari dan bila mengalami kesulitan siswa dibantu teman sekelompoknya yang terlebih dahulu memahami materi yang dipelajari dan bila dalam suatu kelompok tidak ada yang bisa menyelesaikan kesulitan yang dihadapi langsung bertanya pada guru.

Perkiraan Hemoglobin pada Kehamilan



Pemekirsaan hemoglobin (Hb) secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia . Namum ada kecendrungan kegiatan itu tidak dilaksanakan secara optimal selama masa kehamilan . perubahan fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan penurunan Hb secara progesif sampai sekitar minggu ke 30 , yang secara fisiologis masih normal. Perubahan normal ini dikenal sebagai hemodilusi (Mahomed dan Hylten,1989 ) dan biasanya mencapai titik terendah pada kehamilan minggu ke 30 . oleh karena itu pemeriksaan Hb dianjurkan untuk dilaksanakan pada awal kehamilan dan diulang kembali pada minggu ke 30 untuk mendapat gambaran akurat tentang status Hb (Hylten 2009 ).
Hemodifusi fisiologis dianggap sebagai suatu tanda kehamilan normal , dalam kaitannya dengan hasil kehamilan yang baik bagi janin ( yaitu berat lahir sesuai dengan umur kehamilan ). Apabila tidak terjadi proses hemodilusi , yang ditandai oleh kadar Hb yang tinggi , dapat diindikasikan adanya gangguan pada perubahan fisiologis akibat ternganggunya sirkulasi darah plasenta yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin (sagen 2007 ).
Kader Hb 11 gr% dianggap sebagai batas normal terendah dalam masa kehamilan namun demikian batasan – batasab lain sering digunakan dalam mendefinisikan anemia dalam kehamilan. Banyak batasan – batasan tersebut tidak mempunyai bukti yang jelas secara ilmiah untuk mendukung penggunaannya. Batasan tersebut belum jelas kaitannya dengan umur kehamilan. Walaupun Hb pada masa kehamilan dibawah 10 g % ( 11 g% pada ibu dengan gizi baik ), dikatakan rendah , namun masih sedikit bukti ilmiah yang konsisten dalam penanggulangannya sesuai dengan tingkat kader Hb yang ada.
Untuk saat ini anemia dalam kehamilan di indonesia ditetapkan  dengan kadar Hb  < 11 g% pada trisemister I dan III atau Hb  < 10.5 g % pada tri semister II, sehingga prevalensi anemi pada kehamilan di indonesia relatif tinggi (63,5 %) (Manuaba, 2008)
Pemeriksaan kadar Hb terbaik adalah dengan menggunakan spektrofotometer sehingga pemeriksaan secara Sahli dan Talguist hanya merupakan alternatif pemeriksaan dilapangan. Namun pada kenyataan dilapangan pemeriksaan kadar Hb menggunakan metode Sahli karena memang itu alat yang tersedia di institusi kesehatan terdepan yakni Puskesmas (Manuaba, 2008)
7.  Penyebab Hemoglobin (Hb) Rendah dalam Kehamilan.   
Penyebab utama rendahnya hemoglobin (Hb) dalam kehamilan adalah defisiensi besi terutama bila hanya terjadi anemia ringan. Pada Hb di bawah 9 g % dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih teliti, karena masih adanya kem ungkinan penyebab lain diluar kekurangan besi (Mahomed dan Hytten 2009). Pada umumnya seorang ibu hamil dengan Hb rendah harus diberikan seplementasi besi, meskipun ada sebab lain seperti cacing dan malaria yang harus dipertmbangkan untuk menentukan langkah tindak lanjut yang sesuai.
Telah dikemukakan bahwa pemberian suplementasi besi rutin pada ibu hamil dengan gizi baik hanya memberi efek yang terbatas pada peningkatan Hb (Mahomed dan Hylten 2009 ). Hasil penelitian mutakir menganjurkan pemberian besi secara rutin hanya dilakukan pada ibu hamil yang telah terbukti menderita anemia (Mahommed 2003). Namun di negara – negara yang mengalami kekurangan gizi , suplemen gizi masih dinajurkan , karena sering kali sulit untuk memperkirakan secara tepat kadar Hb Ibu hamil.
Anjuran program nasional indonesia adalah pemberian 60 mg/hari elemenlat besi dan 50 g asam folat untuk profilasis anemia. Program Depertemen Kesehatan R I memberikan 90 tablet besi selama 3 bulan. Beberapa jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi daya serap tubuh terhadap zat besi. Khususnya tembakau, teh dan kopi diketahui mengurangi penyerapan besi. Oleh karena itu ibu hamil yang mendapat suplementasi besi dianjurkan untuk menggindari  tembakau, teh dan kopi terutama sekitar waktu makan . Makanan lain seperti protein dan vitamin C dapat membantu penyerapan. Oleh karena itu harus disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang kaya akan protein dan vitamin C (Depkes RI, 2004)

Gambaran Klinis Anemia



Pada sebagian pasien dengan anemia yang betul – betul berat bisa tampa gejala atau tanda sedangkan orang lain dengan anemia ringan bisa sangat lemah . umumnya gejala klinis anemia adalah :
a.       Anemia yang cepat memburuk menyebabkan lebih banyak gejala dari pada anemia yang lambat muncul karena lebih sedikit waktu untuk penyesuaian dalam sistim kardiovaskuler .
b.      Anemia ringan sering tidak menimbulkan gejala atau tanda tetapi ini biasanya ada bila haemoglobin kurang dari 9 – 10 g/dl . bahkan anemia berat konsentrasi haemoglobin serendah 6,0 g/dl dapat menghasilkan gejala yang sangat sedikit . akan tetapi , bila timbulnya sangat perlahan pada orang muda yang sehat.
c.       Orang tua kurang tahan terhadap anemia dibandingkan dengan orang muda disebabkan pengruh kurangnya oksigen pada organ bila kompensasi kardiovaskuler normal ternganggu.
    3. Tanda – Tanda Kurang Darah ( Anemia )  pada Ibu Hamil
a. Pusing ,Berkunang – kunang.
b. Lemah.
c. Badan Lesu.
d. Cepat Lelah.
e. Gampang Ngantuk.
f. Lidah, Bibir , Kuku pucat sekali.
g. Wajah / Muka pucat.
1.      Bahaya Kurang Darah bagi Ibu Hamil .
a.       Membahayakan jiwa ibu ketika melahirkan.
b.      Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan, dan dapat membahayakan jiwa ibu.
c.       Ibu Tidak Kuat Bekerja.
2.      Penyebab Kurang Darah.
a.       Kurang makan sayuran hijau, buah berwarna dan lauk pauk.
b.      Perdarahan akibat sering melahirkan.
c.       Jarak kelahiran anak terlalu dekat.
d.      Ibu hamil bekerja terlalu berat.
e.       Adanya cacing tambang dalam usus.

Konsep Anemia Pada Ibu Hamil



1. Pengertian Anemia
Anemia atau kurang darah merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu hamil yang anemia tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin akan nutrisi dan oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga pertumbuhan bayi terganggu. Wanita yang mengidap anemia saat melahirkan dapat mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan dapat menyebabkan kematian.(Depkes RI, 2003)
Pada sebagian pasien dengan anemia yang betul – betul berat bisa tampa gejala atau tanda sedangkan orang lain dengan anemia ringan bisa sangat lemah. umumnya gejala klinis anemia (Depkes RI, 2005)
Tanda–Tanda Kurang Darah (Anemia)  pada Ibu Hamil, Pusing ,Berkunang–kunang, Lemah, Badan Lesu, Cepat Lelah, Gampang Ngantuk, Lidah, Bibir, Kuku pucat sekali. Wajah/Muka pucat.Bahaya Kurang Darah bagi Ibu Hamil, Membahayakan jiwa ibu ketika melahirkan, Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan. (Depkes RI, 2005)
Biasanya ini definisikan sebagai konsentrasi haemoglobin dalam darah rurang dari pada 13,5 g/dL pada laki – laki dewasa dan kurang dari 11,5 g/dL pada wanita dewasa. Wealaupun ada yang memakai 14 g/dl dan 12 g/dl sebagai batas terendah normal pada orang dewasa. Dari umur 3 bulan sampai akil balik , kurang dari pada 11 ,0 g/dl menunjukan anemia . Karena bayi baru lahir mempunyai kadar haemoglobin tinggi ,15 g/dl dianggap sebagai batas terrendah ketika lahir. Penurunan haemoglobin biasanya disertai olah penurunan jumlah sel darah merah dan packet cell volume (PCV) tetapi ini dapat normal pada beberapa pasien dengan kadar haemoglobin subnormal . Perubahan dalam volume plasma total yang beredar sebagai mana haemoglobin total yang beredar menentukan apakah anemia terdapat atau tidak . Penurunan volume plasma dapat menyelubungi anaemia, sebaliknya peningkatan volume plasma dapat menyebabkan anaemia bahkan dengan sel darah merah total dalam sirkulasi normal dan masa haemoglobin normal.
Tabel  1
Nilai – Nilai Normal Sel Darah Merah Orang Dewasa
                                                                        Pria                  Rata-rata         Wanita
Haemoglobin (Hb)* (g/dl)                               13,5  -  17,5                             11,5 – 15,5
HaemoglobinHaematokrit (PCV) (%)            40     -  52                                36    - 48
Hitung sel  darah merah  ( x 1012 /L)              4,5   -  6,5                                3,9  -  5,6
Haemoglobin sel rata-rata  (pg)                                               27 – 34
Volume sel rata-rata (fl)                                                          80 – 95
Konsentrasi Haemoglobin sel rata rata (g/dl)                          30 – 35

Sumber Kapita Selekta Haematologi oleh A V Hoffbrand 1996.
Anemia yang dikenal baik terjadi dengan difesiensi ( kekurangan ) zat Besi , vitamin B12  atau folat .  Anemia juga terjadi dengan defisiensi asam amino (protein) , tiroksin atau endrogen tetapi dapat merupakanadaptasi terhadap komsumsi 02 jaringan yang lebih rendah , bukan sebagai  efek langsung dari defisiensi pada eritropoisis (proses terbentuknya sel darah merah di sumsum tulang belakang ) . Anemia juga terjadi pada defisiensi vitan C (scurvy ) , vitamin E dan reboflavin.