This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday 25 August 2013

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS DI KELAS VII SMP NEGERI



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.
Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi.
Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaran ini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring dengan proses globalisasi, juga terjadi transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.
Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya  sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk bekerja dalam kelompok.
Sayangnya, metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan negative memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. Jika kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasaan dan kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa lain yang dianggap kurang seimbang.
Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Kekawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran media puzzle  terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS DI KELAS VII SMP NEGERI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHAIN CARD GAME PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI



 BAB  I
PENDAHULUAN    
A.     Latar Belakang Masalah
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan karena adanya beberapa masalah yang dihadapi baik oleh guru maupun oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Secara urnum dalam belajar bahasa Inggris siswa harus menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing), Namun dalam penelitian ini hanya difokuskan pada masalah yang timbul dalam kegiatan menulis, khususnya dalam membuat kalimat bahasa Inggris sederhana.
 
Data dari lapangan menunjukkan bahwa kemampuan membuat kalimat bahasa Inggris siswa sangat memprihatinkan atau masih rendah, yaitu nilai rata-rata 4,10 setelah diadakan tes awal kemampuan siswa dalam membuat kalimat bahasa Inggris (t-O).

Rendahnya kemampuan siswa dalam membuat kalimat bahasa Inggris ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain: kurangnya  latihan  yang  diberikan  guru, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas kurang bervariasi dan kurangnya tugas yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mambuat kalimat bahasa Inggris dangan menggunakan strategi Chain Card Game atau Permainan Kartu Berantai.
 
Yang dimaksud kemampuan membuat kalimat bahasa Inggris sederhana adalah kemampuan siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk kalimat. Dalam membuat kalimat perlu memperhatikan dua hal, yaitu subtansi dari hasil tulisan itu (ide yang diekspresikan) dan aturan struktur bahasa yang benar (gramatical form and syntactic pattern). Membuat kalimat termasuk ke dalam kegiatan untuk keterampilan menulis, karena itu membuat kalimat juga berarti mengungkapkan ide dan berkomunikasi dengan orang lain melalui simbol-simbol bahasa ().
 Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Apakah Pembelajaran Metode Card Short Game berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris? (b) Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan diterapkannya metode Pembelajaran Metode Chain Card Game ?

Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh Pembelajaran Metode Chain Card Game terhadap hasil belajar Bahasa Inggris . (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris setelah diterapkannya Pembelajaran Metode Chain Card Game

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VII. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
 
Kalimat-kalimat yang dibuat dapat berupa kalimat yang paling sederhana yang hanya mengandung dua jabatan kata dalam kalimat, yaitu subyek dan kata kerja (S + V); subyek, kata kerja dan obyek (S+V+O) atau kalimat yang paling lengkap, yaitu: subyek, kata kerja, obyek, dan keterangan (S+V+O+ Adv).
 
Permainan menurut Carrier (1982) mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi guru bahasa asing, sebab permainan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bahasa tertentu dengan situasi yang tidak terlalu formal. Sedangkan menurut Hadfield (1984), permainan merupakan aktivitas yang mempunyai tujuan dan elemen kesenangan.
 
Chain Card Game adalah sebuah terjemahaan bebas dari Permainan Kartu Berantai. Para pemain memainkan kartu ini layaknya seperti bermain kartu remi. Dalam  permainan ini, pemain ditugaskan menyusun kartu-kartu yang dimiliki agar menjadi sebuah kalimat atau memainkan kartunya untuk meneruskan kalimat pemain lawan yang belum selesai, bisa di awal atau di akhir susunan kartu.
 
Permainan ini dapat dimainkan oleh empat pemain atau lebih, dengan jumlah kartu 60 lembar setiap setnya. Jumlah ini dapat saja ditambah atau dikurangi. Di setiap kartu tertulis satu kosa kata dalam bahasa Inggris, yaitu sebuah penggalan-penggalan kalimat yang telah diatur sehingga jika kartu dimainkan dengan benar akan terbentuk suatu kalimat bahasa Inggris yang benar.
 
Kartu-kartu tersebut terbuat dari karton dengan ukuran 5 x 8 cm. Ukuran ini dapat saja disesuaikan dengan selera pembuat kartu.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa terutama dalam meningkatkan gairah belajar bahasa Inggris, dan bagi guru agar dapat menambah wawasan dalam mengaplikasikan strategi baru, serta menambah tambahan referensi karya ilmiah.

PANORAMA KILOMETER NOL

NOL KILOMITER
























INDONESIA DIMULAI DARI KILOMETER NOL SABANG



Sabang merupakan kota kecil yang terletak di pulau Weh, pulau di ujung paling barat Indonesia. Jaraknya sekitar 14 mil atau 22,5 Km dari Banda Aceh yang dapat ditempuh kurang lebih selama 2 jam dengan kapal Fery, dan 45 menit dengan kapal cepat

Tugu Nol Kilometer RI atau biasa disebut Monumen Kilometer Nol merupakan sebuah penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua. Tugu ini bukan saja menjadi penanda ujung terjauh bagian barat di Indonesia tetapi juga menjadi obyek wisata sejarah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.


Lokasi tugu ini terletak di areal Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya, sekitar 5 km dari Pantai Iboih. Letaknya di sebelah barat kota Sabang sekitar 29 kilometer atau memakan waktu sekitar 40 menit berkendara.
 




Datanglah ke ujung barat Indonesia ini untuk menapakkan kaki Anda di atas titik kilometer nol yang terbuat dari semen berbentuk lingkaran berdiameter 50 centimeter. Berdirilah di atasnya lalu abadikan fakta historis yang sifatnya pribadi itu. Dengan menyambangi tempat ini juga Anda nantinya akan mendapat sertifikat dari agen penjalanan resmi mana pun di Sabang sebagai bukti pernah berdiri di titik nol kilometer Indonesia.