This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 25 July 2013

Asuhan Keperawatan Pada Ny. S.M Gagal Ginjal Kronik



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut. Gagal ginjal kronik sesuai dengan tahapannya, dapat ringan, sedang ataupun berat. Gagal ginjal tahap akhir dapat mengakibatkan kematian kecuali dilakukan terapi pengganti. Penyebab gagal ginjal kronik adalah glomeru lonefritis yaitu sumbatan karena batu dan infeksi, penyakit gula (diabetes mellitus), penyakit pembulu darah (hipertensi), kerena obat-obatan , penyakit bawaan atau keturunan dan lain-lain.(Lumenta ddk,1997)
            Jumlah penyakit gagal ginjal di Indonesia akhir-akhir ini cenderung meningkat. Dikarenakan oleh pola hidup, pola penyakit serta makin terkendalinya penyakit infeksi yang berhubungan dengan gizi. Pada umumnya yang diserang adalah pada usia lanjut usia.
            Insiden penyakit ginjal terminal dan gagal jantung merupakan dua penyakit dimana hipertensi tetap sebagai penyakit utama tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri. Tekanan darah normal pada orang dewasa 130/85 mmhg, sedangkan tekanan darah yang meningkat 140/90 mmhg. Hipertensi yang tidak diterapi dan tidak terkendali dapat menyebabkan kerusak organ. Salah satu komplikasi yang ditimbulkan adalah penyakit gagal ginjal krinik.(Luwrence M Tierney)
            Penyakit gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang di derita oleh satu dan sepuluh orang dewasa . Tanpa pengendalian yang tepat dan cepat pada tahun 2015 penyakit ginjal diperkirakan bisa menyebabkan kematian hingga 36 juta pendudk dunia.
            Prevalensi GGK belum dapat diketahui dengan tepat oleh karena banyak pasien yang tidak bergejala atau dirujuk. Angka yang lebih tepat adalah banyaknya pasien GGK yang masuk fase terminal oleh karena memerlukan atau menjalani dialysis. Dari data yang didasarkan atas krearinin serum abnormal, saat ini diperkirakan pasien GGK adalah sekitar 2000 perjuta penduduk (PJP). Dibandingkan dengan penyakit jantung koroner , strok, DM, dan kanker, angka ini jauh lebih kecil, akan tetapi menimbulkan masalah besar oleh karena biaya pengobatannya amat mahal. (Maxine A Papadakis, 2001)
            Gagal ginjal kronik terjadi degan lambat selama berbulan-bulan eatau bertahun-tahu, dengan penurunan bertahap pada fungsi ginjal dan peningkatan bertahap dalam gejala-gejala, mengakibatkan penyakit ginjal tahap akhir. Peran penting ginjal pada berbagai mekanisme homeostatik tubuh, komplikasi gagal ginjal bervariasi dan kompleks.

Di Indonesia penyakit gagal ginjal kronik semakin banyak diderita warga masyarakat,hal tersebut dapat dilihat dari data kunjungan kepoli ginjal,hipertensi di Rumah sakit dan semakin banyaknya pendeita yang harus mengalami cuci darah,menurut data dari PERNEFTRI (persatuan nefrologi indinesia),di perkirakan ada 70 ribu penderita gagal ginjal kronik di indonesia namun yang terdeteksi penderita gagal ginjal kronik tahap terminal dari mereka yang mengalami cuci darah (Hemodialisa ) hanya sekitar 4 ribu – 5 ribu saja,banyak penderita meninggal karena tidak mampu berobat dan cuci darah yang dimana diakibatkan oleh biaya yang cukup mahal(Vithahealth 2007 ).
Penyakit gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang diderita oleh satu dari sepuluh orang dewasa. Tanpa pengendalian yang tepat dan cepat pada tahun 2015 penyakit ginjal diperkirakan bisa menyebabkan kematian hingga 36 juta penduduk dunia. 
Masalah penyakit kronis sangat mempengaruhi lansia sepanjang hidupnya. Terdapat banyak perubahan pada lansia yang menderita penyakit kronis yaitu perubahan fisik, dan mental yang mempengaruhi kualitas hidup lansia yang dilihat dari delapan subvariabel yang meliputi fungsi fisik, keterbatasan fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi sosial, keterbatasan emosional dan kesehatan mental.Dalam penelitian ini, desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup lansia dengan penyakit kronis  Jumlah sampel sebanyak 54 responden dengan menggunakan teknik convinience sampling. Wawancara terpimpin dilakukan berdasarkan instrumen; data demografi dan kuesioner kualitas hidup yang diadopsi dari SF-36 Health Survey. Dari data demografi, mayoritas responden berusia antara 60-69 tahun (64.8%). Responden pria lebih banyak dari wanita. Mayoritas responden beragama Islam dan bersuku Jawa. Sebagian besar berpendidikan SMU, dan pekerjaan Wiraswata. Penghasilan keluarga Rp.700.00 – 1.000.000, kebanyakan responden menderita penyakit DM, lama menderita penyakit satu sampai tiga tahun. Terapi yang pernah dijalani responden paling sering dengan minum obat, dan lama terapi tersebut lebih dari satu tahun. Rentang kualitas hidup dari delapan subvariabel adalah 0 – 100. Dari hasil penelitian ini mean kualitas hidup untuk fungsi fisik = 47.21, keterbatasan fisik = 36.11, nyeri tubuh = 50.69, kesehatan secara umum = 31.77, vitalitas = 47.39, fungsi sosial = 50.28, keterbatasan emosional = 74.69, dan kesehatan mental = 63.11. Kesimpulan dari penelitian ini adalah. Keterbatasan emosional merupakan subvariabel dengan mean tertinggi, terutama didukung oleh apakah lansia mengalami beberapa masalah emosi seperti merasa sedih/tertekan (90.7%) mengatakan tidak. Sedangkan kesehatah secara umum merupakan mean terendah terutama didukung oleh apakah lansia mudah menderita sakit dan apakah kesehatan lansia semakin memburuk, (35.2%) mengatakan benar. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan terutama kualitas hidup lansia dengan penyakit kronis yang lebih spesifik.

Proses Terjadinya Menopouse



Menurut pada masa menopouse secara perlahan produksi hormon akan menurun sampai akhirnya akan berhenti, begitu pula pelepasan sel telur setiap 28 hari akan berhenti. Konsekuensinya dari penurunan kegiatan ini adalah kemungkinan akan hamil menurun secara drastis.
Beberapa wanita juga mengalami berbagai gejala karena perubahan keseimbangan hormon. Bagian-bagian tubuh dapat mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita seharusnya tetap aktif secara fisik, mental dan seksual sesudah menopouse seperti sebelumnya. Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopouse
Seiring wanita melewati akhir usia 30 tahun, secara berangsur-angsur kadar estrogen semakin menurun dan tidak teratur. Pelepasan telur tidak l;agi terjadi pada setiap siklus, jarak menstruasi menjadi tidak teratur, biasanya terjadi dalam selang waktu yang lama, cairan menstruasi berubah menjadi semakin sedikit, akhirnya pelepasan telur tidak ada lagi terjadi dan menstruasi akan berhenti
Menurut siklus kehidupan manusia normal, kehidupan berlangsung sejak bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua. Dari masa bayi hingga masa pra pubertas yaitu berkisar antara umur 8-12 tahun, selanjutnya sekitar usia 12-13 tahun pada umumnya seorang anak akan mengalami atau mendapatkan haid pertama atau menarche, saat ini wanita mulai mengalami masa yang disebut fase reproduksi. Fase reproduksi berlangsung sampai usia mencapai sekitar 45 tahun, pada masa ini organ reproduksi akan mengalami fungsi yang sebenarnya yaitu hamil dan melahirkan

1.      Fase Menopouse
Fase terakhir dalam kehidupan wanita pada masa reproduksi berakhir disebut klimakterium, yaitu terjadi pada usia 45-50 tahun. Masa klimakterium berlangsung secara bertahap sebagai berikut:
a.    Pramenopouse yaitu pada fase ini seorang wanita akan mengalami gangguan pola menstruasi dan terjadi perubahan psikologikal atau kejiwaan, terjadi  perubahan fisik berlangsung selama antara  4-5 tahun dan terjadi pada usia  antara 48-55 tahun. pramenopouse merupakan masa sebelum berlangsungnya perimenopouse dimana terjadi sejak fungsi reproduksinya menurun sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse
b.    Menopouse yaitu pada fase ini menstruasi akan berhenti. Perubahan dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol serta berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun Keluhan-keluhan yang timbul pada menopouse adalah: keringat timbul pada malam hari, mudah marah, sulit tidur, haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan pada vagina, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa, sering tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, depresi
c.    Pasca menopouse yaitu ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol menurun dan kadar hormon gonadotropin meningkat. Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun, wanita akan beradaptasi terhadap perubahan psikologis dan fisik dan keluhan semakin berkurang.

Perubahan Baik Fisik Maupun Psikis Pada Menopouse



Ketika seseorang menghadapi dan memasuki masa menopouse , keadaan fisik dan psikis akan mengalami keadaan ketidaknyamanan.
a.    Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopouse,  yaitu:
1)   Ketidak teraturan siklus haid
Tanda paling umum dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidak teraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal.
2)   Gejolak rasa panas
Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik disekitar jari-jari, baik pada kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh pada saat haid berkurang sampai haid berhenti.


3)   Kekeringan vagina
Penyebabnya adalah kekurangan hormon estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih kering akibat kurangnya lendir dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, keputihan dan timbul rasa sakit pada saat kencing.
4)   Perubahan kulit
Hormon estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan.
5)   Keringat dimalam hari
Berkeringat pada malam hari, bangun bersimbah peluh, sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari karena tidak dapat tidur nyenyak.
6)   Sulit tidur
Insomnia atau sulit tidur lazim terjadi pada waktu menopouse, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat pada malam hari.
7)   Perubahan pada mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.


8)   Kerapuhan tulang
Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopouse. Kehilangan 1% tulang dalam setahun dapat terjadi akibat proses penuaan, tetapi kadang setelah menopouse kita kehilangan 2% setahunnya.
9)   Badan menjadi gemuk
Banyak wanita menjadi gemuk selama menopouse, rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopouse akan diperburuk dengan prilaku makan yang sembarangan.
10)  Penyakit
Ada beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh wanita menopouse yaitu meningkatnya kemungkinan untuk terjadinya penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein didalam tulang (osteoporosis) (Manuaba, 2003).
b.    Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopouse yaitu:
1)   Ingatan menurun
Sebelum menopouse wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mangalami menopouse terjadi kemunduran dalam mengingat.


2)   Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan.
3)   Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopouse wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya.
4)   Stress
Tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk pada lansia menopouse. Di tingkat psikologis, respon orang tua terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi.
5)   Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih karena kehilangan kemampuan untuk berproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya

Menopouse



Menopouse adalah masa peralihan dari masa produktif menuju perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia, dan diikuti dengan berbagai gejolak dan perubahan yang meliputi aspek kehidupan wanita menopouse tersebut
Menopouse alamiah adalah  berhentinya menstuasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas ovarium Menopouse atau klimakterik adalah akhir dari suatu siklus menstruasi yang terjadi secara alamiah dan akhir dari masa subur dalam kehidupan wanita Sedangkan, menyebutkan bahwa menopouse adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir dimana berhentinya haid bisa didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang.
Menjelang menopouse terjadi perubahan hubungan hormon ovarium dan hipofise yang terbalik, dimana hormon ovarium menurun dan hipofise meninggi

1.      Usia Terjadinya Menopouse
Dalam perjalanan hidupnya seorang wanita yang mencapai umur sekitar  45 tahun akan mengalami penuaan indung telur sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen yang dapat menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis Menopouse  bisa juga terjadi pada umur 50 tahun, meskipun biasanya berkisar antara umur 48-50 tahun. Menopouse yang terlalu cepat akan terjadi bila indung telur diangkat dengan pembedahan
usia menopouse rata-rata adalah 51 tahun. Hal tersebut juga diungkapkan oleh yang menyatakan bahwa  menopouse terjadi antara usia 50 dan 55 tahun dan rata-rata pada usia 51 tahun, tetapi sebagian wanita mencapai menopousenya pada dasa warsa keempat, sementara sebagian kecil mungkin masih mengalami haid hingga mereka berumur 60 tahun.
Menurut pada usia 45-50 tahun perempuan mulai memasuki pramenopouse, akibat dari beberapa faktor tertentu. Masa menopouse biasa datang lebih cepat yakni pada usia 30-40 tahunan atau klimakterium prekoks,  faktor yang memicu menopouse tiba lebih awal adalah gaya hidup tidak sehat.
Menurut sebagian wanita mulai mengalami gejala menopouse pada usia 40 tahun dan puncaknya usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5 tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun, jika diambil rata-ratanya, umumnya wanita akan mengalami menopouse sekitar usia  45-55 tahun.