This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday 9 July 2013

MERAWAT KULIT BAYI



Mempunyai seorang bayi bagi mereka yang baru berkeluarga merupakan anugerah yang sangat membahagiakan. Selain sebagai penerus keturunan, seorang anak merupakan malaikat yang akan mengubah kebahagiaan sebuah keluarga. Sayangnya tidak sedikit dari mereka terutama yang baru pertama kali mempunyai bayi kebingungan bagaimana memberikan perawatan yang optimal bagi bayinya. Tanpa perawatan yang bagus tentu bayi tidak akan tumbuh seperti yang diharapkan.
Salah satu perawatan yang penting adalah perawatan terhadap kulit bayi. Walaupun sama sama bernama kulit, perawatan kulit pada bayi tidak sama dengan orang dewasa. Kulit bayi yang lembut dan belum tumbuh sempurna memerlukan perawatan ekstra dan khusus.
Beberapa orang tua akan kebingungan begitu mendapatkan kulit bayinya kemerahan, kering, mengelupas, dan berjerawat. Anda tentu tidak ingin mengalami nasib serupa dengan orang tua tersebut. Berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah bayi anda mengalami masalah pada kulitnya yang lembut.
Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sangat sensitif. Sesuatu yang sebenarnya tidak mempunyai efek yang berarti pada kulit sensitif orang dewasa, pada kulit bayi bisa mempunyai efek yang besar. Lingkungan tempat bayi berada merupakan salah satu faktor penting dalam perawatan kulit bayi. Handuk, selimut, sprei, pakaian, merupakan bahan bahan yang selalu bersentuhan dengan kulit bayi kesayangan kita. Pastikan anda sudah mencuci semua bahan dan alat tersebut dengan sabun khusus hipoalergi yang dibuat khusus untuk bayi. Pilihlah pakaian bayi berbahan lembut dan longgar. Untuk menjaga kehangatan bayi, gunakanlah beberapa lapis pakaian dengan bahan yang lembut, jangan menggunakan bahan yang berbulu dan tebal.
Saat mandi, gunakanlah sabun dan shampo yang dibuat khusus untuk bayi. Sabun dan shampo orang dewasa sangat tidak cocok untuk kulit bayi, meskipun sabun dan shampo tersebut diperuntukan bagi kulit sensitif. Memandikan bayi yang baru lahir tidak dianjurkan terlalu sering. Memandikan terlalu sering menyebabkan bayi rawan terkena hipotermi dan kulit bayi menjadi kering dan mengelupas.
Ingat selalu untuk melindungi kulit bayi anda dari terik sinar matahari saat berjalan jalan di luar rumah. Walaupun sebenarnya mereka memerlukan udara yang segar dan cahaya matahari, ada baiknya anda menghindari cahaya matahari yang menyengat di siang dan sore hari. Pilihlah sinar matahari pada pagi hari karena terbukti pembentukan vitamin D pada tubuh sangat terbantu dengan adanya cahaya matahari pagi hari. Bila terpaksa mengajak bayi anda keluar rumah pada siang hari, lindungilah kulit mereka dengan pakaian yang memadai. Gunakan lotion pelindung matahari bila diperlukan dan gunakan yang memang aman untuk kulit bayi.
Hubungi segera dokter anda bila anda membutuhkan informasi lebih banyak tentang cara cara melindungi kulit bayi. Demikian pula halnya bila terdapat kelainan kelainan kecil pada kulit bayi, jangan menunda untuk membawa bayi anda ke dokter.

Etiologi leukemia



Penyebab leukemia tidak diketahui. Ini dapat diakibatkan interaksi sejumlah faktor.
1)      Neoplasia
Ada persamaan jelas antara leukemia dan penyakit neoplastik lain,  misalnya proliferasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas morfologis sel dan infiltrasi organ. Lebih dari itu kelainan sum-sum kronis lain dapat berubah bentuk akhirnya menjadi leukemia akut, misalnya polisefemia vera, mielosklerosis atau anemia aplastik.

2)      Infeksi
Leukemia pada tikus dan unggas dapat ditransnamsi oleh filtrate bebas sel. Partikel virus dapat ditunjukkan dengan mikroskop elektron. Pada manusia terdapat bukti kuat untuk etiologi baik pada satu jenis leukemia / limfoma sel T dan pada limfoma burkit.

3)      Radiasi
Radiasi khususnya sum-sum tulang bersifat leukomogenik. Terdapat insiden leukemia tinggi pada orang yang tetap hidup. Setelah bom atom di Jepang, pada pasien ankylosing pandylitis yang telah menerima penyinaran sporal dan pada anak-anak yang ibunya menerima sinar x abdomen selama hamil.

4)      Keturunan
Ada laporan beberapa kasus yang terjadi pada satu keluarga dan pada kembar identik ada insiden yang meningkat pada beberapa penyakit kerediter, khususnya sindroma down (dimana leukemia terjadi dengan peningkatan frekuensi 20 – 30 kali lipat) anemia panca sindroma down dan ataksia – talangiektasia.

5)      Zat kimia
Terkena bensin kronis yang dapat menyebabkan displasma sum-sum tulang dan perubahan kromosom, merupakan penyebab leukemia yang tidak biasa.

6)      Perubahan kromosom
(A. V. Hoffbrand MA Fracp FRC Path, 1979: 127)

2.      Patofisiologi
Neoplasma
Infeksi usus
Radiasi
Keturunan
Zat kimia
Sel neoplasma berproliferasi di dalam sum-sum tulang
Kerusakan sum-sum tulang
Haematopoesi terhambat
Leukosit normal menurun eritrosit normal menurun
Trombosit  normal menurun – leukosit imatur meningkat
Infiltrasi organ

     Nyeri tulang dan   Hipertopi dan  Pucat, letargi    Demam malaise         Memar
      Limfodenipaty     diare ulsarasi       dyspnea,         infeksi mulut,           respira
                                   Dan kelainan  karena anemia tenggorokan, kulit pendarahan pd
                                          kulit                                      pernafasan,           gusi dan 
                                                                                        soptikemia          ponsironia
3.      Tanda dan Gejala
1)      Yang disebabkan kegagalan sum-sum tulang
a.       Pucat, alergi, dispnea karena anemia
b.      Demam, malaise, gambaran infeksi mulut, tenggorokan, kulit, pernafasan dan infeksi lain termasuk septikaemia biasa ditemukan. Organisme tersangkut dibicarakan terinci di bawah.
c.       Memar, pendarahan gusi spontan dan pendarahan dari tempat fungsi vena yang disebabkan oleh trombositopeia biasa ditemukan kadang-kadang ada pendarahan internal yang banyak.

2)      Yang disebabkan infiltrasi organ
a.       Nyeri tulang, teristimewa pada anak-anak
b.      Limfadenopati superficial pada ALL
c.       Siplenomegali dan hepatomegali sedang khusus pada ALL
d.      Hipertropi dan infiltrasi gusi, ulserasi rectum, kelainan kulit (khusus pada tipe mielomonosetik, M4 dan Monositik M5)
e.       Sindroma meningeal (khusus pada ALL) sakit kepala, erek (neusia) dan muntah-muntah, penglihatan kabur dan diplopra. Pemeriksaan fundus menyingkap adanya uderma pupil dan kadang-kadang pendarahan.
(A. V. Hoffbrand MA FRACP FRC Path, 1979: 134)

Konsep Dasar Leukimia



1.      Defenisi
            Akut Leukimia limpositik akut adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa poliferasi patologis sel hemopeotik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya.
(Arif Mansjoer, 2000: 495)

2.      Anatomi Fisiologi
            Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa  terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organ0organ tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jatung atau pembuluh darah.
            Fungsi darah terdiri atas:
1)      Sebagai alat pengangkut
2)      Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membunuh tubuh dengan perantaraan leukosit, anti bodi / zat-zat anti racun
3)      Menyebarkan panas ke seluruh tubuh

Bagian-bagian darah:
1.   Air                :  91%
2.   Protein          :  8% (albumin, globulin, protombi dan fibrinogen)
3.   Mineral         :  0,9% (Natrium Klorida, Natrium Bikarbonat, Garam, Posphatt, Magnesium dan Asam Amino)

Darah terdiri dari 2 bagian yaitu:
1)      Sel darah ada 3 macam yaitu:
a.       Eritrosit (sel darah merah)
b.      Leukosit (sel darah putih)
c.       Trombosit (sel pembeku darah)
2)      Plasma darah
a.       Eritrosit
Ialah bentuknya seperti cakram / bikonkap dan tidak mempunyai inti. Ukurannya kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) diameter tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 (4 ½ - 4 juta). Warnanya kuning kemerah-merahan, karena di dalamnya mengandug suatu zat yang disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung O2.
Fungsinya mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat CO2 dari jaringan tubuh dikeluarkan melalui paru-paru.
Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa kira-kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0%. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya hal ini disebabkan oleh karena pendarahan yang hebat, hama-hama penyakit yang menghanyutkan eritrosit dan tempat pembuatan eritrosit sendiri terganggu.

b.      Leukosit
Ialah keadaan bentuk dan sifat-sifat leukosit berlainan dengan eritrosit dan apabila kita periksa dan kita lihat bahwa di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya. Warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 kira-kira 6.000 sampai 9.000

Fungsinya:
·         Sebagai serdadu tubuh yaitu, membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES (System Retikulo Endotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe.
·         Sebagai pengangkut yaitu, mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa uterus ke pembuluh darah.
Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar di dalam darah untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan bibit penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10.000/mm3 disebut leukotosis dan kurang 5.000 / mm3 leukopenia.

Macam-macam leukosit meliputi:
1.      Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya, yang terdiri dari:
a.       Limfosit
Macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan intinya besar, banyaknya 20 – 25% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.



b.      Monosit
Terbanyak dibuat di sum-sum tulang merah, besarnya lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 38%.
Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warnanya biru sedikit abu-abu, mempunyai bintik-bintik sedikit kemerah-merahan. Inti selnya bulat dan panjang warnanya lembayung muda.

2.      Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
a.       Neutrofil atau pulmor nuclear leukosit, mempunyai inti sel yang berangkai kadang-kadang seperti terpisahpisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / granula, banyaknya 60 – 70%
b.      Eosinofil, ukuran dan bentuknya hampir sama dengan netrofil tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 2 – 4%
c.       Basofil, sel inti kecil dan pada eosinifil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya ½ %. Dibuat di sum-sum merah, fungsinya tidak diketahui
d.      Trombosit ialah merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat, ada yang lonjong, warnanya putih, banyaknya normal pada orang dewasa 200.000 – 300.000 mm3.
Fungsinya memegang peranan penting di dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul pendarahan yang terus-menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.
Terjadinya pembekuan darah di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca2+ dan fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh medapat luka.

Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap ml darah, dan ini jumlahnya biasa disebut 100 persen.
Plasma darah ialah bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warnanya bening kekuning-kuningan. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, disamping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah:
1.      Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah.
2.      Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium dan lain-lain) yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotil
3.      Protein darah (albumin, globulin) meninggalkan viskositosis darah dan juga menimbukan tekanan osmotic untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4.      Zat makanan (asam amino, glukosa, mineral dan vitamin)
5.      Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6.      Anti bodi / anti toksin
(Drs. Syaifuddin, B. Ac, 1992: 70)

Asuhan Keperawatan Pada Anak R Gangguan Sistem hematologi Akut Leukemia Lymposit (ALL)



BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum-sum tulang yang ditandai oleh proliforasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada leukemia ada gangguan dalam pengaturan sel leukosit. Leuksit dalam darah berproliferasi secara tidak teratur dan tidak terkendali dan fungsinyapun menjadi normal. Oleh karena proses tersebut fungsi-fungsi lain dari sel darah merah normal terganggu hingga menimbulkan gejala leukemia yang dikenal dalam klinik.
(Bambang Permono, 2005: 2006)
      Leukemia limfosit akut merupakan keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliforasi sel hemafosit muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dan membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya.
(Arif Mansjoer, 2006: 468)
      Leukemia akut pada masa kanak-kanak merupakan 30 – 40% dari keganasan, insiden rata-rata 4 – 4,5 kasus / tahun / 100.000 anak di bawah 15 tahun di negara berkembang, angka kejadian ALL mencapai 83%. Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1 : 1,5.
(Bambang Permono, 2005: 2006)