Tuesday 9 July 2013

Konsep Dasar Leukimia



1.      Defenisi
            Akut Leukimia limpositik akut adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa poliferasi patologis sel hemopeotik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya.
(Arif Mansjoer, 2000: 495)

2.      Anatomi Fisiologi
            Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa  terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organ0organ tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jatung atau pembuluh darah.
            Fungsi darah terdiri atas:
1)      Sebagai alat pengangkut
2)      Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membunuh tubuh dengan perantaraan leukosit, anti bodi / zat-zat anti racun
3)      Menyebarkan panas ke seluruh tubuh

Bagian-bagian darah:
1.   Air                :  91%
2.   Protein          :  8% (albumin, globulin, protombi dan fibrinogen)
3.   Mineral         :  0,9% (Natrium Klorida, Natrium Bikarbonat, Garam, Posphatt, Magnesium dan Asam Amino)

Darah terdiri dari 2 bagian yaitu:
1)      Sel darah ada 3 macam yaitu:
a.       Eritrosit (sel darah merah)
b.      Leukosit (sel darah putih)
c.       Trombosit (sel pembeku darah)
2)      Plasma darah
a.       Eritrosit
Ialah bentuknya seperti cakram / bikonkap dan tidak mempunyai inti. Ukurannya kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) diameter tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 (4 ½ - 4 juta). Warnanya kuning kemerah-merahan, karena di dalamnya mengandug suatu zat yang disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung O2.
Fungsinya mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat CO2 dari jaringan tubuh dikeluarkan melalui paru-paru.
Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa kira-kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0%. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya hal ini disebabkan oleh karena pendarahan yang hebat, hama-hama penyakit yang menghanyutkan eritrosit dan tempat pembuatan eritrosit sendiri terganggu.

b.      Leukosit
Ialah keadaan bentuk dan sifat-sifat leukosit berlainan dengan eritrosit dan apabila kita periksa dan kita lihat bahwa di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya. Warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 kira-kira 6.000 sampai 9.000

Fungsinya:
·         Sebagai serdadu tubuh yaitu, membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES (System Retikulo Endotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe.
·         Sebagai pengangkut yaitu, mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa uterus ke pembuluh darah.
Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar di dalam darah untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan bibit penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10.000/mm3 disebut leukotosis dan kurang 5.000 / mm3 leukopenia.

Macam-macam leukosit meliputi:
1.      Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya, yang terdiri dari:
a.       Limfosit
Macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan intinya besar, banyaknya 20 – 25% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.



b.      Monosit
Terbanyak dibuat di sum-sum tulang merah, besarnya lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 38%.
Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warnanya biru sedikit abu-abu, mempunyai bintik-bintik sedikit kemerah-merahan. Inti selnya bulat dan panjang warnanya lembayung muda.

2.      Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
a.       Neutrofil atau pulmor nuclear leukosit, mempunyai inti sel yang berangkai kadang-kadang seperti terpisahpisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / granula, banyaknya 60 – 70%
b.      Eosinofil, ukuran dan bentuknya hampir sama dengan netrofil tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 2 – 4%
c.       Basofil, sel inti kecil dan pada eosinifil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya ½ %. Dibuat di sum-sum merah, fungsinya tidak diketahui
d.      Trombosit ialah merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat, ada yang lonjong, warnanya putih, banyaknya normal pada orang dewasa 200.000 – 300.000 mm3.
Fungsinya memegang peranan penting di dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul pendarahan yang terus-menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.
Terjadinya pembekuan darah di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca2+ dan fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh medapat luka.

Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap ml darah, dan ini jumlahnya biasa disebut 100 persen.
Plasma darah ialah bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warnanya bening kekuning-kuningan. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, disamping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah:
1.      Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah.
2.      Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium dan lain-lain) yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotil
3.      Protein darah (albumin, globulin) meninggalkan viskositosis darah dan juga menimbukan tekanan osmotic untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4.      Zat makanan (asam amino, glukosa, mineral dan vitamin)
5.      Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6.      Anti bodi / anti toksin
(Drs. Syaifuddin, B. Ac, 1992: 70)

0 komentar:

Post a Comment