This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday 29 June 2014

Aktifitas Fisik Ibu Hamil



Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan senam hamil.
1.      Berjalan-jalan di Pagi hari
Yang banyakdianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar. Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai arti penting untuk  dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, mnguatkan  otot dasar panggul, dapat mempercepat  turunnya kepala bayi ke dalam posisi yang optimal atau normal, dan  mempersiapkan mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat dengan cukup lembut sehingga walaupun belum pernah mengerjakannya dapat memulai pada waktu hamil.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah sebaiknya      :
a.       Konsultasilah dengan tenaga kesehatan mengenai latihan fisik yang diinginkan untuk diteruskan sepanjang masa hamil.
b.      Cari bantuan untuk menentukan latihan fisik rutin, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika tidak melakukan latihan fisik secara teratur sebelumnya.
c.       Hindari aktivitas dan latihan berisiko, dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki gunung, berlari dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa membahayakan. Hindari aktivitas yang membutuhkan menahan napas (valsava manver) Gerakan melompat sebaiknya juga dihindari.
d.      Berlatih secara teratur, sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama keadaan sehat, untuk meningkatkan tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina. Latihan yang sporadic tidak  baik untuk otot.
e.       Batasi waktu aktivitas dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15 menit, istirahat dua sampai tiga menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15 menit. Latihan berat untuk waktu yang lama dapat menimbulkan stress fisiologis.
f.       Hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi melampaui 40 kali/menit, kurang latihan sampai denyut nadi mencapai 90. Harus tetap mampu bercakap-cakap dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu, kurangi latihan.
g.      Hindari lungkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya tidak melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara panas dan lembab. Seiring peningkatan suhu tubuh, panas akan ditransmisi ke janin untuk waktu yang lama atau berulang dapat menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan pertama. Suhu tubuh tidak boleh melampau 38 C.
h.      Latihan pemanasan dan perenggangan menyiapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan mengurangi kemungkinan cidera pada sendi. Setelah bulan keempat, jangan lagi melakukan latihan fisik yang mengharuskan berdiri terlentang.
i.        Periode pendinginan setelah latihan dengan melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai bawah dapat membuat pernafasan , denyut jantung, dan tingkat metabolisme kembali normal dan menghindari akumulasi darah di otot-otot yang banyak bekerj dalam latihan tersebut.
j.        Istirahat selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri. Peningkatan ukuran rahim akan mnenekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali ke jantung. Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta dan janin. Saat bangun tidur dari posisi berbaring lakukan secra bertahap agar tidak merasa pusing atau pingsan (hipotensi ortostatik).
k.      Minum dua atau tiga gelas air setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saja jika merasa perlu.
l.        Tambah asupan kalori, untuk mengganti kalori  yang terbakar saat latihan an untuk menyediakan energy tambahan yang dibutuhkan pada masa hamil. Pilih makanan yang berprotein tinggi seperti ikan, keju, telur, dan daging.
m.    Bersantai. Ini bukan saatnya melakukan aktivitas yang membutuhkan ketahanan fisik yang lama.
n.      Kenaikan bra penopang. Peningkatan berat payudara dapat menyebabkan perubahan postur dan menekan syaraf fulnaris.
o.      Kenaikan sepatu penopang. Karena uterus bertambah besar, pusat berat bergeser dan di  imbangi dengan melengkungkan punggung. Perubahan normal ini bias membuat kehilangan keseimbangan dan mudah jatuh.
p.      Segera berhenti berlatih dan kunjungi tenaga kesehatan jika mengalami esak nafas, pusing, nyeri kontraksi lebih dari empat kali dalam satu jam, aktivitas janin berkurang atau terjadi perdarahan pervaginam.

Saturday 14 June 2014

Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran



Kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini, khususnya teknologi komputer dan internet, baik dalam hal perangkat keras maupun lunak. Kemajuan teknologi memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien bagi siswa. Keuntungan yang ditawarkan dalam kemajuan teknologi bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan infomasi namun juga fasilitas multimedia yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.
Parera menegaskan bahwa media dalam pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai suatu perantara atau sarana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat untuk proses komunikasi. Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang dapat menyajikan, menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, sedangkan media berbasis komputer adalah media yang menggabungkan dan menseinergikan berbagai elemen, yaitu teks, grafis, foto, video, animasi, musik, dan narasi yang paling terhubung memungkinkan pemakai melakukan interaksi dan komunikasi. Fungsi media dalam pembelajaran ialah mengatasi keterbatasan pengalaman siswa, dapat melampaui batasan ruangan kelas, memungkinkan interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistik.
Berkembangnya teknologi informasi internet yang sangat pesat telah mendorong upaya-upaya dalam mememanfaatkan media pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Pemanfaatan media secara tepat guna akan memperlancar proses pembelajaran, dimana telah disebutkan di atas bahwa semua ilmu pengetahuan yang ada diseluruh dunia bisa diakses melalui internet dengan cepat dan mudah, hal ini semakin menambah dan meningkatkan pemanfaatan internet oleh kalangan masyarakat maupun anak sekolah, dengan berkembangnya teknologi internet tersebut guru dituntut sekurang-kurangnya menguasai cara penggunaan media pembelajaran yang ada di sekolah agar ketika proses pembelajaran berjalan dengan lancar, hal ini diharapkan akan menjadikan tercapainya tujuan pendidikan nasional, untuk itu guru harus memiliki pengetahuan tentang pemahaman yang cukup mengenai media pembelajaran yang meliputi: media sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses pembelajaran, fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, hubungan antara metode pembelajaran dengan media pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran, dan lain-lain.
Pemanfaatan teknologi informasi internet yang belum maksimal di kalangan peserta didik dalam proses belajar akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar siswa karena pemanfaatan internet yang ada di sekolah akan membantu sisiwa mendapatkan sumber pengetahuan tambahan yang lebih cepat, terpercaya, hal ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan adanya minat yang timbul atas kesenangan siswa dalam mencari sumber belajar lainnya di internet untuk menambah pengetahuannya tentang pelajaran, akan menyebabkan tingkat motivasi siswa untuk mau menggunakan semua media pembelajaran yang ada di sekolah sehingga dengan demikian penggunaan serta pemanfaatan teknologi informasi internet dan media pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah akan dengan sendirinya meningkatkan prestasi belajar. Apabila pihak sekolah seimbang dalam pemanfaatan teknologi informasi internet selama proses belajar mengajar berlangsung dan penggunaan media pembelajaran yang lebih modern maka kemugkinan besar akan mempercepat pertumbuhan semangat, minat, serta motivasi siswa untuk giat belajar dan pada akhirnya akan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa.
Dibalik manfaat yang sangat banyak yang terdapat pada  pemanfaatan multimedia dalam pendidikan, namun terdapat pula Fakta-fakta yang menonjol menyangkut penggunaan multimedia untuk pendidikan. Diantaranya sebagai berikut:
a.        Kemajuan perkembangan teknologi dan informasi menuntut pendidikan tidak terbatas pada pemanfaatan sarana pendidikan (guru, buku pelajaran, dan lainnya), tetapi juga menggunakan media komunikasi berupa radio, televisi, VCD, OHP, komputer, internet, dan sebagainya. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih cenderung belum memanfaatkan sarana tersebut di atas secara optimal, karena antara lain persediaan dana belum mencukupi.
b.      Pendidik dituntut untuk mampu menguasai dan memanfaatkan berbagai multimedia. Sementara itu, tenaga pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang multimedia masih sangat terbatas, khususnya untuk wilayah perbatasan dan terpencil.
c.       Pemanfaatan  multimedia dalam proses pendidikan  berpotensi dapat menjangkau seluruh  lapisan  masyarakat di  berbagai  tempat dengan
mutu yang sama.
d.      Kepadatan kurikulum sering dijadikan alasan untuk tidak beranjak dari cara mengajar yang lama. Daya serap siswa terhadap kurikulum membuat guru tidak percaya kepada potensi multimedia. Akibatnya multimedia tidak dianggap sebagai bantuan tetapi sebagai beban.
e.       Adanya ketakutan pada teknologi (technophobia). Ketakutan ini menyebabkan siswa atau bahkan guru tidak mau/berani menggunakan sumber belajar yang baru. Ketakutan ini bersumber dari belum dikuasainya cara pemanfaatan teknologi tersebut.
f.       Sikap pimpinan banyak menentukan pemanfaatan multimedia di lembaga pendidikan. Sikap yang positif akan menunjang berkembangnya multimedia di lembaga tersebut.

Media Pembelajaran



1.      Pengertian media pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media
Selanjutnya menyatakan bahwa media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih kongkrit. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata. Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar dapat lebih berarti bagi siswa
Miarso, menyimpulkan bahwa (a) media merupakan wadah dari pesan oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, (b) bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat di indra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi dalam kegiatan belajar
2.      Ciri-ciri media pembelajaran
Secara umum ada tiga ciri utama media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya adalah sebagaimana dikemukakan oleh Arsyad, antara lain (1) ciri fiksatif (fixative property), yang menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan menkonstruksi sesuatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film; (2) ciri manipulatif (manipulative property), transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena memiliki ciri manipulatif; dan (3) ciri distributif (distri­butive property), yang memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrans­formasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan berdasarkan ciri-ciri tersebut
3.      Jenis-jenis media pembelajaran
Jenis dan jumlah media banyak sekali, untuk mempermudah mengenalinya, maka ada beberapa ahli melakukan pengelompokan media belajar seperti Bretz dalam Sadiman dkk yang mengelompokkan media didasarkan pada bentuk, suara dan gerak, yaitu sebagai berikut :
a. Media audio visual gerak yang menampilkan suara, gambar, garis, simbol dan gerak
b.  Media audio visual diam yang menampilkan suara, gambar, garis dan symbol
c. Media audio semi-gerak yang menampilkan garis, simbol, dan gerak
d. Media visual gerak yang menampilkan gambar, garis, simbol, dan gerak
e. Media visual diam yang menampilkan gambar, garis, dan symbol
f. Media semi gerak yang menampilkan garis, simbol dan gerak
g. Media audio yang menampilkan suara saja dan media cetak yang menampilkan simbol saja
Santoso dalam Azhar, menyatakan bahwa media pembelajaran menurut penggunaannya yang dikaitkan dengan teknologi pendidikan terdiri atas : media dan teknologi pendidikan yang penggunaannya secara massal seperti televisi, film, radio; media dan teknologi pendidikan yang metode penggunaannya secara individual seperti kelas atau laboratorium elektronik, alat-alat otoinstruktif (alat-alat pemeriksa dan pendengar individual) dan kontak unit instruktif (satu unit instruktif yang dilengkapi dengan buku teks film-strip, tape recorder, gambar-gambar dan bahan latihan); media teknologi yang penggunaannya secara konvensional; dan media teknologi pendidikan modern seperti ruang kelas otomatis, sistem proyeksi berganda (multi proyection System). Dengan demikian, penggolongan jenis-jenis media dapat berdasarkan atas bentuk, suara, gerak, dan penggunaannya di dalam kelas.
4.      Media Pembelajaran interaktif.
Media pembelajaran interaktif adalah sebuah media yang dibuat guna memenuhi berbagai kebutuhan pembelajar. Sifat dasar dari media ini adalah interaktif, bergerak dan mengandung simulasi. Kelebihan yang bersifat atraktif ini mampu menarik minat belajar serta mempercepat pemahaman materi palajaran yang disampaikan. Media pembelajaran interaktif bersifat audio visual, dilengkapi dengan tampilan animasi (gambar yang bergerak) serta suara (musik) yang berfungsi untuk memudahkan pemahaman tentang materi yang diajarkan, menarik perhatian, dan menggugah keaktifan peserta belajar, semangat dan minat belajar. Alat bantu visual yang digunakan guru dalam mengajar, berwujud komputer & LCD projector yang berfungsi menayangkan program pembelajaran: memperlihatkan gambar, informasi, serta memperdengarkannya kepada siswa saat mengajar.
Sifat dinamis dari media interaktif merupakan kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan media pembelajaran yang berupa buku tebal yangstatis sifatnya. Sifat yang dinamis membuat pemahaman tentang suatu materi lebih jelas dan mudah dimengerti dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan harus membaca satu persatu dari text-book. Pengajaran pada media interaktif dirancang secara sistematis dan berurutan sehingga menjadi suatu alur pengajaran yang mudah dimengerti secara bertahap, dan pada akhirnya menghasilkan pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan.
5.      Fungsi media pembelajaran
Media belajar merupakan suatu sarana atau perantara yang digunakan dalam interaksi komunikasi pembelajaran. Oleh karena itu, setiap media belajar harus menyumbangkan nilai-nilai positif yang merupakan essensi dari potensi yang dikandungnya sekaligus yang disumbangkan kepada penggunanya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka ada beberapa ahli menge­mukakan pendapatnya tentang potensi penggunaan media belajar. Utuh dalam Irwansyah, 2004) mengemukakan bahwa media (1) meningkatkan produktivitas pendidikan (efisiensi waktu dan tenaga), (2) memberikan kemungkinan pen­didikan yang sifatnya lebih individual (belajar mandiri), (3) memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah melalui pengajaran yang sistimatis dan logis, (4) pembelajaran dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatkan kemam­puan manusia sejalan dengan pemanfaatan media, sehingga informasi disajikan lebih konkret dan rasional, (5) meningkatkan terwujudnya immediately of learning, karena memberi pengetahuan langsung, dan (6) memberi penyajian pendidikan lebih luas. Selain hal-hal di atas, media juga harus memberikan berbagai pengalaman yang konkret, membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebe­lumnya dengan yang sekarang, dapat menarik perhatian siswa, dan mem­bangkitkan minat serta motivasi siswa dalam belajar.
Hamalik, mengemukakan bahwa, pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pema­kaian media belajar dapat berdampak pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pengajaran bisa lebih menarik
b. Pembelajaran menjadi lebih interaktif
c. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
d. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
e. Pengajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan
f. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
6. Penggunaan media pembelajaran
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap siswa atau retensi belajar. Kemudian dengan masuknya pengaruh teknologi audio visual pada sekitar abad ke-20 lahirlah peraga audio visual yang terutama menekankan penggunaan pengalaman yang kongkret untuk menghindarkan verbalisme. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata. Dengan demikian, dapat kitaharapkan hasil pengalaman belajar dapat lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan, menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar
Sudjana, mengemukakan salah satu alasan penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pengajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikong­kritkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Hamalik, mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembe­lajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Jadi, penggunaan media sangat penting untuk merangsang siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.