Saturday 14 June 2014

Media Pembelajaran



1.      Pengertian media pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media
Selanjutnya menyatakan bahwa media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih kongkrit. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata. Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar dapat lebih berarti bagi siswa
Miarso, menyimpulkan bahwa (a) media merupakan wadah dari pesan oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, (b) bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat di indra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi dalam kegiatan belajar
2.      Ciri-ciri media pembelajaran
Secara umum ada tiga ciri utama media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya adalah sebagaimana dikemukakan oleh Arsyad, antara lain (1) ciri fiksatif (fixative property), yang menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan menkonstruksi sesuatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket komputer dan film; (2) ciri manipulatif (manipulative property), transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena memiliki ciri manipulatif; dan (3) ciri distributif (distri­butive property), yang memungkinkan suatu objek atau kejadian ditrans­formasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan berdasarkan ciri-ciri tersebut
3.      Jenis-jenis media pembelajaran
Jenis dan jumlah media banyak sekali, untuk mempermudah mengenalinya, maka ada beberapa ahli melakukan pengelompokan media belajar seperti Bretz dalam Sadiman dkk yang mengelompokkan media didasarkan pada bentuk, suara dan gerak, yaitu sebagai berikut :
a. Media audio visual gerak yang menampilkan suara, gambar, garis, simbol dan gerak
b.  Media audio visual diam yang menampilkan suara, gambar, garis dan symbol
c. Media audio semi-gerak yang menampilkan garis, simbol, dan gerak
d. Media visual gerak yang menampilkan gambar, garis, simbol, dan gerak
e. Media visual diam yang menampilkan gambar, garis, dan symbol
f. Media semi gerak yang menampilkan garis, simbol dan gerak
g. Media audio yang menampilkan suara saja dan media cetak yang menampilkan simbol saja
Santoso dalam Azhar, menyatakan bahwa media pembelajaran menurut penggunaannya yang dikaitkan dengan teknologi pendidikan terdiri atas : media dan teknologi pendidikan yang penggunaannya secara massal seperti televisi, film, radio; media dan teknologi pendidikan yang metode penggunaannya secara individual seperti kelas atau laboratorium elektronik, alat-alat otoinstruktif (alat-alat pemeriksa dan pendengar individual) dan kontak unit instruktif (satu unit instruktif yang dilengkapi dengan buku teks film-strip, tape recorder, gambar-gambar dan bahan latihan); media teknologi yang penggunaannya secara konvensional; dan media teknologi pendidikan modern seperti ruang kelas otomatis, sistem proyeksi berganda (multi proyection System). Dengan demikian, penggolongan jenis-jenis media dapat berdasarkan atas bentuk, suara, gerak, dan penggunaannya di dalam kelas.
4.      Media Pembelajaran interaktif.
Media pembelajaran interaktif adalah sebuah media yang dibuat guna memenuhi berbagai kebutuhan pembelajar. Sifat dasar dari media ini adalah interaktif, bergerak dan mengandung simulasi. Kelebihan yang bersifat atraktif ini mampu menarik minat belajar serta mempercepat pemahaman materi palajaran yang disampaikan. Media pembelajaran interaktif bersifat audio visual, dilengkapi dengan tampilan animasi (gambar yang bergerak) serta suara (musik) yang berfungsi untuk memudahkan pemahaman tentang materi yang diajarkan, menarik perhatian, dan menggugah keaktifan peserta belajar, semangat dan minat belajar. Alat bantu visual yang digunakan guru dalam mengajar, berwujud komputer & LCD projector yang berfungsi menayangkan program pembelajaran: memperlihatkan gambar, informasi, serta memperdengarkannya kepada siswa saat mengajar.
Sifat dinamis dari media interaktif merupakan kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan media pembelajaran yang berupa buku tebal yangstatis sifatnya. Sifat yang dinamis membuat pemahaman tentang suatu materi lebih jelas dan mudah dimengerti dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan harus membaca satu persatu dari text-book. Pengajaran pada media interaktif dirancang secara sistematis dan berurutan sehingga menjadi suatu alur pengajaran yang mudah dimengerti secara bertahap, dan pada akhirnya menghasilkan pemahaman yang baik tentang materi yang diajarkan.
5.      Fungsi media pembelajaran
Media belajar merupakan suatu sarana atau perantara yang digunakan dalam interaksi komunikasi pembelajaran. Oleh karena itu, setiap media belajar harus menyumbangkan nilai-nilai positif yang merupakan essensi dari potensi yang dikandungnya sekaligus yang disumbangkan kepada penggunanya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka ada beberapa ahli menge­mukakan pendapatnya tentang potensi penggunaan media belajar. Utuh dalam Irwansyah, 2004) mengemukakan bahwa media (1) meningkatkan produktivitas pendidikan (efisiensi waktu dan tenaga), (2) memberikan kemungkinan pen­didikan yang sifatnya lebih individual (belajar mandiri), (3) memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah melalui pengajaran yang sistimatis dan logis, (4) pembelajaran dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatkan kemam­puan manusia sejalan dengan pemanfaatan media, sehingga informasi disajikan lebih konkret dan rasional, (5) meningkatkan terwujudnya immediately of learning, karena memberi pengetahuan langsung, dan (6) memberi penyajian pendidikan lebih luas. Selain hal-hal di atas, media juga harus memberikan berbagai pengalaman yang konkret, membantu siswa mengintegrasikan pengalaman-pengalaman sebe­lumnya dengan yang sekarang, dapat menarik perhatian siswa, dan mem­bangkitkan minat serta motivasi siswa dalam belajar.
Hamalik, mengemukakan bahwa, pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pema­kaian media belajar dapat berdampak pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pengajaran bisa lebih menarik
b. Pembelajaran menjadi lebih interaktif
c. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
d. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
e. Pengajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja diinginkan
f. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
6. Penggunaan media pembelajaran
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap siswa atau retensi belajar. Kemudian dengan masuknya pengaruh teknologi audio visual pada sekitar abad ke-20 lahirlah peraga audio visual yang terutama menekankan penggunaan pengalaman yang kongkret untuk menghindarkan verbalisme. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata. Dengan demikian, dapat kitaharapkan hasil pengalaman belajar dapat lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan, menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar
Sudjana, mengemukakan salah satu alasan penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pengajaran, hal-hal yang abstrak dapat dikong­kritkan dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Hamalik, mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembe­lajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Jadi, penggunaan media sangat penting untuk merangsang siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.

0 komentar:

Post a Comment