Friday 2 August 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Pembelajaran Type STAD (Student Teams Achievement Divisions) Menggunakan Media Video Pada Pelajaran Fisika Materi Tata Surya DI SMPN



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Manusia yang mampu berkompetisi adalah manusia yang mempunyai keterampilan tinggi, mempunyai pikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan punya kemauan bekerjasama yang efektif.
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini disebabkan karena fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang menjadi tulang punggung teknologi, terutama teknologi modern seperti perkembangan komputer, laser yang merupakan andalan senjata perang bintang, bahan-bahan canggih yang mendukung teknologi maju.
Di samping itu, fisika dapat mengembangkan kemampuan berfikir analitis dengan menggunakan berbagai kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri akan semakin meningkat. Tanpa penguasaan fisika yang memadai maka bekal ilmu sumber daya manusia kita akan kuat untuk bersaing dengan negara-negara lain.
Fisika mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, karena dengan kita mempelajari fisika dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari dan mengerti akan apa yang terjadi di alam ini seperti  tata surya.
Mengingat begitu pentingnya pembelajaran fisika di sekolah maka perlu ditingkatkan mutu pembelajaran. Pemerintah telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dengan melaksanakan peningkatan kualitas guru, memperbaiki kurikulum dan melengkapi sarana dan prasarana. Peningkatan itu tidak akan berhasil jika tidak dilaksanakan secara bersama-sama, baik pihak yang terlibat secara langsung dalam meningkatkan mutu pendidikan fisika di sekolah. Maka guru dalam proses pembelajaran, bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja tetapi juga sebagai fasilitator, pembimbing dan organisator. 
 Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, pembelajaran fisika yang  berlangsung di SMP Negeri 1 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional sehingga saya tertarik untuk menerapkan pembelajaran kooperatif. Guru memegang peranan penting dalam menciptakan situasi, sehingga proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, selain itu guru juga harus mampu mengkoordinir sumber belajar supaya adanya interaksi dalam belajar mengajar. 
Guru tidak dapat disalahkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran karena keinginan dan minat belajar itu tergantung kepada siswa itu sendiri serta banyak juga faktor lain yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti kurang lengkapnya sarana dan prasarana serta kurang lengkapnya alat-alat laboratorium yang mendukung kelancaran proses belajar mengajar.
Sehingga siswa kurang memahami konsep dasar fisika dengan baik dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal fisika. Siswa mampu menyelesaikan soal-soal yang mirip dengan contoh yang diberikan tetapi mengalami kesulitan menyelesaikan soal yang berbeda dengan contoh yang diberikan. Ini terjadi, karena dalam pembelajaran fisika siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan monoton saja. Tentunya turut mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan diperlukan peran guru untuk dapat memilih dan menetapkan strategi, metode atau pendekatan yang tepat yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa, agar fisika itu menjadi pelajaran yang diminati dan menyenangkan bagi anak didik untuk mempelajarinya serta siswa belajar aktif dan efisien dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Penyebab rendahnya hasil belajar fisika siswa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) mencakup faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik berkaitan dengan kesehatan badan sedangkan faktor psikis berkaitan dengan motivasi, perasaan, sikap dan emosi. Disisi lain faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) meliputi bahan pengajaran, metode pengajaran, media pengajaran dan situasi lingkungan belajar. Hal ini menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa untuk belajar dan PBM cenderung berjalan kurang aktif.
Sifat pembelajaran fisika sekolah yang berkelanjutan membuat masalah di atas tidak bisa dibiarkan terus menerus, sebab bisa membuat siswa menghadapi kendala menghadapi kendala untuk mempelajari fisika ke tahap berikutnya. Oleh karena itu dituntut adanya peranan guru dalam menetapkan strategi, metode atau pendekatan yang tepat sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari, sehingga siswa belajar secara efektif dan efisien sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Salah satu metode yang dapat mengaktifkan siswa adalah ”Cooperative Learning”(pembelajaran kooperatif). Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran dengan kelompok yang dapat mengaktifkan siswa baik fisik maupun mental sebab dalam kelompok mereka diharapkan dapat bekerjasama dan berdiskusi untuk menyampaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Siswa yang pandai akan membimbing temannya  yang lemah, karena keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan masing-masing anggota kelompok dalam menyumbangkan nilai untuk kelompok.
Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif adalah Student Teams Achievement Divisions (Tim Siswa Kelompok Berprestasi). STAD adalah suatu pendekatan yang melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran.

0 komentar:

Post a Comment