Saturday 27 July 2013

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PADA SMA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
               Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup baik yang bersifat manual individual maupun sosial (Sagala, 2006 : 1). Upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan siswa tersebut dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk. Ada yang diselenggarakan secara sengaja, terencana, terarah dan sistematis seperti pada pendidikan formal, ada yang diselenggarakan secara sengaja, akan tetapi tidak terencana dan tidak sistematis seperti yang terjadi di lingkungan keluarga (pendidikan informal), dan ada yang diselenggarakan secara sengaja dan berencana, di luar lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan formal, yaitu melalui pendidikan non formal.
               Apapun bentuk penyelenggarannya, secara umum pendidikan bertujuan untuk membantu anak-anak atau peserta didik mencapai kedewasaannya masing-masing, sehingga mereka mampu berdiri di lingkungan masyarakatnya. Untuk masyarakat kita, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, pendidikan berfungsi dan bertujuan sebagai berikut:
               Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
              Agar pendidikan bisa berfungsi dan mencapai tujuan seperti dirumuskan dalam undang-undang tersebut, maka pendidikan harus ”diadministrasikan”, atau dikelola dengan mengikuti ilmu administrasi. Yang paling sederhana, administrasi menurut Henry Fayol diartikan sebagai fungsi dalam organisasi yang unsur-unsurnya adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) (Sagala, 2006 : 23).
              Pada level ujung tombak pendidikan, yaitu pada proses pembelajaran oleh guru di kelas, betapapun administrasinya tidak serumit oraganisasi yang melibatkan banyak personal, fungsi-fungsi administrasi yang disebutkan Henry Fayol tersebut sebaiknya tetap ada, sebab tanpa itu pencapaian tujuan pembelajaran akan susah dicapai. Dalam kaitannnya dengan fungsi-fungsi administrasi ini, lebih spesifik dalam hal proses belajar mengajar, Gage dan Berliner dalam Makmun (2005 : 23) mengemukakan tiga fungsi atau peran guru dalam proses tersebut, yaitu sebagai :
1.      Perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang harus dilakukan di dalam  proses belajar-mengajar (pre-teaching problems).
2.      Pelaksana (organizer) yang harus menciptakan situasi, memimpin, merangsang,  menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana,     bertindak sebagai nara sumber (source person), konsultan kepemimpinan (leader), yang  bijaksana dalam arti demokratis dan humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung  (during teaching problems).
3.      Penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan dan akhirnya  harus memberikan pertimbangan (judgement) atas tingkat keberhasilan belajar  mengajar tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan baik mengenai aspek keefektifan  prosesnya, maupun kualifikasi produk (output)-nya.
            Dalam menyoroti salah satu peran guru dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai perencana pembelajaran, setiap guru pada satuan pendidikan, termasuk guru Matematika SMA berkewajiban menyusun RPP yang lengkap dan sistematis agar pembelajaran efektif dan bermutu. Pembelajaran yang berlangsung secara efektif dan bermutu akan berimplikasi pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar peserta didik.

0 komentar:

Post a Comment