Saturday 27 July 2013

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sikap Ibu Balita tentang Pengenalan Alat Permainan Edukatif



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Anak adalah amanah dan karunia Allah SWT, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manumur seutuhnya. Anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis, dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang diharapkan dapat menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara dimasa depan. Anak perlu mendapat seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial dan mempunyai aklak yang mulia.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak memerlukan rangsangan yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.
Setiap anak harus mendapatkan kesempatan bermain karena bermain merupakan kegiatan yang dilakukan dengan suka rela untuk memperoleh kesenangan/kepuasan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial, bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan melakukan apa yang dapat dilakukannya dan mengenal waktu, jarak serta suara
Banyak kemampuan dari anak yang terpendam seperti misalnya  berfikir, berbicara, bergaul dan keterampilan gerak, agar kemampuan-kemampuan tersembunyi ini dapat dimunculkan dan dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari secara baik, maka anak balita perlu benda-benda, bahan atau media atau bahan bantu lainnya. Dengan adanya alat media pendidikan yang digunakan secara tepat serta suasana bermain/lingkungan yang menimbulkan rasa senang dalam diri balita pada saat mengunakannya, maka diharapkan proses belajarnya diharapkan berjalan lancar
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan umur dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk anak. Pengembangan aspek fisik, adalah kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik bayi. Pengembangan bahasa dengan melatih berbicara dengan mengunakan kalimat yang benar, pengembangan aspek kognitif yaitu untuk pengenalan suara, ukuran bentuk dan warna. Pengembangan aspek sosial khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak dan masyarakat.
Hasil penelitian Penyuluhan Alat Permainan Edukatif (APE) memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu bagaimana APE yang baik dan sesuai untuk anak umur 0 – 1 tahun. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat menunjukkan bahwa secara keseluruhan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk umur 0 – 1 tahun yang berlangsung di BKB Rahayu, didapatkan jumlah presentase melalui 3 indikator yaitu Kognitif sebanyak 40,25% , Afektif sebanyak 45%, dan Psikomotor 56,11%, sedangkan Balita yang dilakukan pada panelitian yang sama didapat hasil Kognitif sebanyak 52,13%, Afektif sebanyak 55,32%, dan Psikomotor 60,11%
Anak adalah individu yang masih tergantung pada orang dewasa dan lingkungannya artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri. Lingkungan yang dimaksud bisa berupa keluarga (orang tua) terutama ibu.
Walaupun secara naluriah para orang tua telah mengetahui tugas-tugas dan peranannya sehari-hari dirumah dalam keluarganya, namun kadang-kadang keluarga atau masyarakat masih pempunyai kebiasaan –kebiasaan atau norma-norma tertentu yang menghambat hubungan timbal balik antara orang tua dan anak sehingga menyebabkan potensi seorang anak tidak berkembang seluruhnya Sikap menggambarkan  suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang terdekat. Sikap terhadap nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata.

0 komentar:

Post a Comment