Wednesday 27 March 2013

Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan



Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia, dan sebaliknya lingkungan yang tidak sehat akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Dampak negatif tersebut di antaranya ialah:
1.      Sebagai pendukung, yaitu menunjang berjangkitnya suatu penyakit, misalnya keluarga yang yang tinggal di sebuah rumah yang berhawa lembab dalam daerah yang endemis terhadap penyakit TBC, maka mereka mudah sekali terserang penyakit TBC.
2.      Sebagai penyebab secara langsung, misalnya orang yang bekerja di pabrik baja akan mudah diserang penyakit keruh lensa.
3.      Sebagai sarana penyebaran penyakit, misalnya air bagi penyakit kolera.
4.      Sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit seperti udara panas akan memperberat penderitaan jantung.
Suatu indikasi bahwa mutu lingkungan masih rendah terlihat masih tingginya kasus-kasus penyakit yang berhubungan dengan air bersih dan penyehatan lingkungan dan rendahnya cakupan sarana dan kualitas kesehatan lingkungan. Berdasarkan SKRT tahun 1986 penyebab kematian utama di Indonesia antara lain diare, thypus perut sebesar 15,10 %, TBC paru 8,6 % dan radang saluran pernafasan 6,20%.
Penyakit-penyakit tersebut sangat erat hubungannya dengan kondisi air bersih, pembuangan kotoran, pembuangan air limbah rumah tangga, perumahan dan prilaku masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan . hal ini seperti di kemukakan oleh H.L. Blum bahwa status derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu lingkungan, prilaku, pelayanan, kesehatan dan keturunan.
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap status / derajat kesehatan, kemudian berturut-turut faktor prilaku, pendidikan dan faktor pelayanan kesehatan dan yang paling kecil adalah faktor keturunan. Apabila dikaitkan antara kasus penyakit diare dan jumlah rumah tangga yang menggunakan sarana jamban dan air bersih, ternyata semakin tinggi masyarakat yang tidak mempunya sarana jamban dan air bersih, semakin tinggi pula kasus penyakit diare.
Menurut berbagi penelitian upaya penyehatan air bersih dan penyehatan lingkungan disertai penyuluhan lingkungan dapat menurunkan 35 % - 50 % kasus penyakit diare. Apalagi bila masyarakat telah membuang sampah dengan cara yang telah memenuhi syarat, antara lain pada tempat yang tertutup, maka masalah diare akan dapat tertanggulangi. Penyakit lain seperti DBD juga akan dapat diatasi apabila masyarakat secara terus menerus membersihkan selokan, menguras bak mandi, menimbun kaleng-kaleng bekas dan botol-botol bekas, tempurung kelapa, sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk. Demikian pula penyakit saluran pernafasan dan TBC dapat dicegah dengan terpenuhinya suatu rumah dari pencahayaan, ventilasi, tidak lembab, mempunyai kamar lebih dari satu, asap dapur tidak dapat masuk ke dalam kamar tidur/ruang tamu (Projokusumo, 1992).

0 komentar:

Post a Comment