Wednesday 13 March 2013

Klasifikasi Collembola



 Collembola mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi sehingga terjadi perbedaan pengklasifikasian Collembola. Beberapa pakar mengelompokkan Collembola sebagai ordo dari kelas Hexapoda atau Insecta (Triplehorn & Johnson 2005). Sedangkan kelompok pakar lain mengelompokkan Collembola sebagai takson kelas yang terpisah dari kelas Insecta.[1]
Penentuan karakter morfologi antara Collembola dan Insecta menunjukkan adanya perbedaan prinsip yang dapat memisahkan Collembola dari kelas Insecta. Karakter-karakter tersebut adalah adanya perbedaan ruas pada kaki, toraks, dan abdomen. Selain itu Collembola mempunyai tabung ventral, furkula, tenakulum, dan hanya mempunyai oseli (Suhardjono 1992). Berdasarkan perbedaan karakter tersebut maka Collembola di dalam tesis ini tidak termasuk ke dalam kelas Insecta.
Menurut Greenslade (1996) Collembola dibagi menjadi tiga ordo, yaitu Arthropleona, Symphypleona, dan Neelipleona. Ordo Arthropleona meliputi spesies yang mempunyai tubuh memanjang, batas antara toraks dan abdomen jelas. Sedangkan ordo Symphypleona dan Neelipleona berbentuk bulat dengan batas antar ruas tubuh kurang jelas.
Akan tetapi klasifikasi yang dipergunakan  adalah menurut Jordana & Arbea (1989) dan Deharveng (2004) yang membagi Collembola menjadi empat ordo, yaitu Poduromorpha, Entomobryomorpha, Symphypleona, dan Neelipleona. Alasan pemilihan klasifikasi yang dipergunakan oleh Deharveng (2004) karena pengklasifikasiannya sudah dikaitkan antara pendekatan morfologi, ketotaksi, dan molekuler. Ketotaksi adalah susunan dan tata nama seta atau modifikasi seta seperti seta mikro, seta makro, botriotrika, sisik, dan spina pada setiap bagian tubuh Collembola (Suhardjono 1992).
Ordo Poduromorpha mempunyai bentuk tubuh bulat konveks; silindris; ruas toraks dan abdomen mudah dibedakan; prognatus; tergit toraks I jelas dan berseta; segmen tubuh I sampai dengan IV sama panjang. Ordo Entomobryomorpha mempunyai tubuh pipih silindris; ruas toraks dan abdomen mudah dibedakan; prognatus; tergit toraks I tidak berkembang dan tidak berseta; segmen tubuh I sampai dengan IV panjangnya tidak selalu sama. Ordo Neelipleona dan Symphypleona mempunyai bentuk tubuh bulat. Ordo Neelipleona dan Symphypleona dapat dibedakan dari keberadaan mata; peruasan toraks dan abdomen; bentuk kepala; serta ukuran antena (Greenslade et al. 200).
Penelitian mengenai hewan tanah di Indonesia masih sedikit sekali. Penelitian tenetang hewan tanah yang pertama-tama di Indonesia dilakukan pada tahun 1925 oleh Dammrman. Dari hasil penelitian itu ternyata hewan permukaan tanah yang paling tinggi kepadatan populasinya adalah Hymenoptera yaitu family Formicidae, dan diikuti oleh Coleoptera, Oniscoidea dan Arachnida. Dari hasil penelitian Adianto di Jawa Barat dan Suhardjono di kalimantan ternyata hewan tanah tertinggi kepadatan populasinya di lantai hutan adalah Collembola, kemudian di ikuti oleh Arachnida dan kelompok lainnya. Hewan dalam tanah yang tertinggi kepadatan populasinya Adianto ialah Collembola.[2]


               
                [1] .Suhardjono ,Hopkins 1997
[2] Nurdin,M.S, Ekologi Hewan Tanah,Jakarta : PT Bumi Aksara,2003 hal 68

0 komentar:

Post a Comment