Thursday 14 February 2013

Oedema pada Kehamilan



Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Depkes RI, 2005)
Berbaringlah dengan posisi bertumpu pada tubuh bagian samping kiri. Istirahatkan kaki anda dengan mengangkatnya ke atas sehingga darah akan mengalir lebih lancar dari kaki ke jantung anda. Jangan mengkonsumsi pil diuretik. Sebaiknya konsultasikan dokter anda terlebih dahulu bila anda bermaksud hendak mengurangi konsumsi garam untuk mengurangi keringat berlebih pada tubuh anda. Karena bagaimanapun tubuh membutuhkan garam untuk keseimbangan cairan tubuh, dan mengurangi konsumsi garam bukan merupakan cara terbaik untuk mengatasi keringat berlebih pada tubuh anda. Kaki bengkak pada ibu hamil kerap disebut dengan edema atau oedema yang artinya penimbunan cairan. Pembengkakan ini bukan hanya bisa terjadi di kaki tapi juga memungkinkan di bagian tubuh lain. Tapi yang paling kerap dialami adalah pada kaki. Perubahan metabolisme tubuh, utamanya pada keseimbangan volumen cairan tubuh. Ketika sedang tidak hamil, volume air yang masuk ke dalam tubuh, kurang lebih sama banyaknya dengan volume yang dikeluarkan. Apabila volume air berlebihan, tubuh otomatis akan mengelurkan dalam bentuk keringat, saat buang air besar dan terutama saat buang air kecil. Cara tersebut membuat keseimbangan cairan di dalam tubuh kita akan selalu terjaga. Akan tetapi pada keadaan tertentu, misalnya fungsi ginjal terganggu akibat adanya infeksi, cairan yang berlebih tidak selalu dapat dikeluarkan dengan lancar. Jika ini terjadi, cairan yang berlebihan akan tertimbun dan tersimpan di jaringan-jaringan tubuh. Penimbunan cairan itulah yang nampak sebagai pembengkakan pada jaringan yang mengakumulasi kelebihan air. Itu yang disebut edema atau oedema.
Sesuai sifat air yang rajin mengalir ke tempat yang letaknya lebih rendah, maka jaringan yang menjadi tujuannya adalah bagian-bagian tubuh yang letaknya dibawah. Itulah mengapa tangan dan utamanya kaki paling kerap bengkak pada pagi hari. Sebab saat tidur, proses metabolisma pada sel-sel tubuh akan menghasilkan sejumlah cairan sebagai salah satu hasil “buangan”. Cairan buangan itulah yang akan terkumpul sepanjang malam. Pada pagi harinya, jumlahnya akan cukup berlimpah dan mengakibatkan pembengkakan pada ibu hamil. Bila edema yang Anda derita saat hamil masih tergolong ringan, gejalanya akan berupa pembengkakan pada betis dan telapak kaki yang dapat hilang dengan sendirinya setelah beristirahat dengan cukup. Bila edema ini lebih parah, pembengkakan tidak hanya terjadi pada kaki dan betis tapi menyebar hingga ke paha, alat kelamin (terutama bibir kemaluan sebelah luar), serta daerah sekitar perut. Sedangkan jika masuk kategori parah, dapat terjadi hingga seluruh bagian perut dan disertai gejala acites (akumulasi cairan di dalam perut).
Kunci utama mencegah ataupun mengatasi edema adalah dengan mengetahui penyebabnya. Jadi, bila kesehatan Anda saat hamil telah diperiksa dan dipantau secara keseluruhan, maka edema ini bisa dicegah. Misal, bila terdapat gangguan fungsi jantung pada calon ibu, tetapi kemudian secara bertahap gangguan tersebut diatasi atau diobati, maka kemungkinan timbulnya edema bisa dikurangi.
Jika hasil pemeriksaan kesehatan sebelum hamil calon ibu menderita hipertensi akibat gemar mengkonsumsi makanan bercita rasa asin. Jika sudah dideteksi sebelum kehamilan terjadi, kemungkinan edema bisa dicegah. Antara lain dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi garam.
1. Penanganan Oedema
a.       Saat bangun pagi di waktu Anda hamil, angkatlah kaki anda untuk beberapa saat, misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal. Sehingga aliran darah tidak mengumpul pada daerah pergelangan dan telapak kaki
b.      Apabila saat hamil masih bekerja di kantor, usahakan posisi kaki lebih tinggi pada saat duduk. Gunakan bangku kecil atau tatakan lain yang cukup tebal sebagai penopang kaki
c.       Angkat kaki Anda sesering mungkin sewaktu Anda hamil, sehingga memberi kesempatan cairan yang ada di bagian kaki megalir ke atas
d.      Perbanyak istirahat degan cara berbaring miring
e.       Anda bisa mencoba memakai stocking penyangga otot perut untuk menghindari terjadinya penimbunan pada perut sekaligus kaki
f.       Jangan memakai stocking atau kaus kaki yang memiliki karet elastik yang dapat “mengigit” betis Anda sehingga dapat menghambat aliran darah dan cairan di daerah betis.
g.      Perbanyak minum air putih paling sedikit 2 liter sehari. Dengan banyak memasukkan cairan ke tubuh, justru membuat tubuh hanya sedikit menyimpan air
h.      Biasakan rutin berolahraga saat sesuai kondisi Anda. Dianjurkan untuk berenang dan mengendarai sepeda statis
i.        Makan secara teratur saat hamil
j.        Hindari konsumsi natrium saat hamil (Na secara berlebihan dengan mengurangi makanan yang asin

0 komentar:

Post a Comment