Thursday 14 February 2013

Klasifikasi Abortus Spontan



2.1.5.1.       Abortus Kompletus (Keguguran Lengkap)
Seluruh hasil konsepsi di keluarkan (Desidua dan fetus), sehingga ruang rahim kosong.
2.1.5.2.       Abortus Inkompletus (Keguguran tersisa)
Hanya sebahagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
2.1.5.3.       Abortus Insipiem ( Keguguran sedang berlangsung)
Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan obsiun sudah terbuka dan kutuban yang teraba, kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
2.1.5.4.       Abortus Iminen (Keguguran membakat)
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks. dalam hal Ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat – obat hormonal dan antispasmodika serta istirahat.
Kalau pendarahan setelah beberapa minggu masih ada, maka perlu ditentukan apakah kehamilan masih baik atau tidak. Kalau reaksi kehamilan dua kali berturut turut negative, maka sebaiknya uterus dikosongkan (Kuret) (Muchlis, 2000)

2.1.5.5. Missed Abortion
Messed abortus Adalah janin telah mati tetapi masih ada didalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
              Fetus yang meninggal ini
a)      bisa keluar dengan sendirinya dalam 2 – 3 bulan setelah fetus mati.
b)      Bisa diresorbsi kembali sehingga hilang
c)      Bisa terjadi mengering dan menipis yang disebut fetus papyraceus
d)      Bisa menjadi mola karnosa, dimana fetus yang telah mati satu minggu akan mengalami degenerasi dan air ketubannya diresorbsi.
2.1.5.6. Abortus Habitualis ( Keguguran berulang)
Adalah dimana penderita mengalami keguguran berturut-turut tiga kali atau lebih. Menurut HERTIG abortus spontan terjadi dalam 10% dari kehamilan dan abortus Habitualis 3,6 – 9,8% dari abortus spontan. Kalau seorang penderita telah mengalami 2 kali abortus berturut-turut maka optimisme untuk kehamilan berikutnya berjalan normal adalah 63%. Kalau abortus 3 kali berturut – turut, maka kemungkinan kehamilan ke 4 berjalan normal hanya sekitar 16 %.
2.1.5.7.       Abortus Infeksiosus dan abortus servik
Abortus Infeksius adalah Keguguran yang disertai infeksi genital. Abortus Septik adalah keguguran yang disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya kedalam peredaran darah atau peritoneum.
Hal ini sering ditemukan pada abortus in kompletus atau abortus buatan, teritama yang kriminalis tampa memperhatikan syarat-syarat aseptis dan antiseptis, bahkan pada keadaan tertentu dapat terjadi perforasi rahim.

0 komentar:

Post a Comment