Saturday 26 January 2013

STRES PADA MAHASISWA



2.1.    Stres
2.1.1.   Pengertian Stres
               Stres adalah keadaan yang disebabkan oleh adanya tuntunan internal maupun eksternal (stimulus) yang dapat membahanyakan, tak terkendali atau melebihi kemampuan individu sehingga individu akan bereaksi baik secara fisiologis maupun psikologis (respon) dan melakukan usaha-usaha penyusuaian diri terhadap situasi tersebut (proses). Skala adaptasi stres Perubahan Hidup Holmes dan Rahe adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat stres pada individu yang terdiri dari 31 peristiwa perubahan hidup yang dialami selama 1 tahun. Penilaian yang dilakukan dengan seoring. Skor > 150 menunjukkan adanya stres dan skor < 150 menujukkan tidak adanya stres.                 (Al Banjary, 2009)   
Stres adalah respons tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, suatu penomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stres member dampak secara total pada individu yang terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual, stress dapat mengancam keseimbangan fisiologis (Rasmus, 2004),  .

Yang dimaksud dengan stress (Hans Selye) adalah respons tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Misalnya bagaimana respons tubuh seseorang manakala yang bersangkutan mengalami beban pekerjaan yang berlebihan. Bila ia sanggup sanggup mengatasinya artinya tidak ada gangguan pada fungsi organ tubuh, maka dikatakan yang bersangkutan tidak mengalami stress. Tetapi sebaliknya bila ternyata ia mengalami gangguan pada satu atau lebih oraga tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distress . (Dadang, 2004), 
2.1.2.   Penggolongan Stres
            Apabila ditijau dari penyebab stress, dapat digolongkan sebagai berikut :
a.      Stres Fisik, disebabkan oleh suhu atau temperature yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik.
b.      Stres Kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormone, atau gas.
c.      Stres Mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.
d.     Stres Fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
e.      Stres Proses Pertumbuhan dan Perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
f.       Stres Psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya, atau keamanan menurut.         (Sunaryo, 2004)
            Adapun menurut  Brench Grad (2000), stress ditinjau dari penyebabnya hanya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.      Penyebab makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, percerian, pensiun, luka batin, dan kebangkrutan.
b.      Penyebab mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, sperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan, dan antri.
2.1.3.   Sumber Stres
            Sumber stress dapat berasal dari dalam tubuh dan diluar tubuh, sumber stress dapat berupa biologik/psikosiologi, kimia, psikologok, sosial spiritual.
a.      Stresor biologik dapat berupa : mokroba, bakteri, virus dan jasad renik lainnya, hewan, binatang, bermacam tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan.
b.      Stresor fisik dapat berupa : perubahan iklim, alam, suhu, cuaca, geografi, yang mengikuti letak tempat tinggal, domisili, demografi, berupa jumlah anggota dalam keluarga, nutrisi, radiasi, kepandatan penduduk, imigrasi dan kebisingan.
c.      Stresor kimia, dari dalam tubuh dapat berupa serum darah dan glukosa, sedangkan dari luar tubuh dapat berupa obat pengobatan, pemakaian alkohol, pencemaran lingkungan, bahan kosmetik dan bahan pengawet.
d.     Stresor sosial psikologi, yaitu labelling dan prasangka, ketidak kepuasan terhadap diri sendiri, kekejaman, konplik peran, percaya diri yang rendah, perubahan ekonomi, emosi yang negative, dan kehamilan.
e.      Stresor spiritual yaitu adanya persepsi negative terhadap nilai-nilai ke- Tuhanan.
      Stressor menurut Esperanza (1997) Fundamental of nursing practice a nursing poscess approach :
a.      Perubahan patotogi dari penyebab penyakit atau suatu injuri.
b.      Troma (injuri, luka bakar, serangan, elektrik, shok).
c.      Tidak adekuatnya makanan, kehangatan, dan pencegahan.
d.     Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar (kelaparan, gangguan sexk sual).
e.      Program trapi (diet, trapi fisik, spikotrapi).
f.       Kekacoan hubungan sosial dan keluarga.
g.      Komplik sosial dan budanya.
h.      Prubahan spisiologi yang normal (puberitas, mentuasi, kehamilan dan menaupouse)
i.        Situasi positif dari pristiwa kehidupan. (Rasmus, 2004)
2.1.4.   Tanda-tanda Bahaya Stres
            Ada beberapa tanda bahaya yang menujukan kerja destruktif dari stress. Tanda-tanda ini bersifat fisiologis dan psikologis. Penyakit psikologis, meskipun senyata dan sedestruktif penyakit fisik, bias lebih sulit dideteksi dan disembuhkan. Ada pelbagi penyakit emosional dan psikologis yang ditimbulkan oleh stres, dari yang ringan sampai yang meningkat, dari yang sementara sampai yang kronis. Serangannya bias pelahan-lahan atau mendadak. Penyakit-penyakit ini dapat dipicu oleh sebab biologis dan sebab psikologis. Ini merupakan sebuah topic besar, dan saya disini hanya menyebutkan beberapa tanda yang mengindikasikan berjangkitnya stress.
 Keletihan yang tak diketahui sebab-musababnya.
a.       Gangguan makan, seperti kehilangan nafsu makan atau makanan berlebihan.
b.      Gangguan tidur, seperti tak bias tidur, tidur tapi sebentar bentar                bangun, dan mimpi buruk berulang.
c.       Keluarnya air mata tanpa bias dikendalikan.
d.      Pikiran untuk bunuh diri.
e.       Hilangnya ketertarikan pada hal-hal semisal berpenampilan rapi dan aktifitas-aktifitas sosial.
f.       Tak bias berkonsentrasi.
g.      Sering merasa mengerut ketika demam dan terkenak infeksi.
h.      Tegang atau sakit kepala yang tak diketahui sebab-musababnya.
i.        Minum alkohol secara berlebihan atau merasa panic.
j.        Lekas marah atau mudah terprovokasi.
k.      Selalu ingin melakukan sesuatu yang radikal.
Peristiwa-peristiwa atau keadaan-keadaan yang menimbulkan stres disebut stressor. Ada empat macam stressor yaitu :
a.         Stressor episodik. Kecelakan yang belum lama terjadi dan perselisihan dengan orang lain adalah contoh peristiwa yang memicu stress sekali waktu.
b.      Sekues stressor. Perceraian, kehilangan pekerjaan, dan kematian tercinta adalah peristiwa-peristiwa yang memicu stress yang bertahan lebih lama.
c.          Stressor periodik. Periksa secara periodic ke dokter gigi, sakit pinggang yang sesakali terasa, dan sering berpergian karena tuntutan kerja merupakan contohnya.
d.      Stressor kronis. Penyakit permanen, masalah-masalah suami isteri yang berlarut-larut, dan ketak mampuan menyelesaikan persoalan keuangan adalah pemantik stress yang bertahan sangat lama.    (Khavari. A, 2006)

0 komentar:

Post a Comment