Wednesday 16 January 2013

EPIDEMIOLOGI MALARIA



Epidemiologi Malaria adalah ilmu yang mempelayari penyebaran  penyakit malaria dan faktor faktor yang mempengaruhinya.
            Dalam Epidemiologi malaria hal penting yang harus diperhatikan adalah hubungan antara Host ( penjamu ) , Agent ( Penyebab penyakit ), dan Environment ( Lingkungan )  .                     
           1. HOST ( Pejamu )
Adalah makluk hidup termasuk manusia    yang bisa terinfeksi oleh agent atau penyakit . Bagi penjamu ada beberapa faktor intrinsic yang dapat mempengaruhi kerentanan penjamu  terhadap faktor agent. Faktor – faktor itu mencakup :
·         Usia  :  biasanya merupakan faktor  pejamu yang terpenting dalam timbulnya suatu penyakit  . karena ada suatu penyakit yang hanya menyerang anak anak  usia tertentu pula , atau adapula yang hanya menyerang mereka yang telah berusia lanjut.
·          Jenis kelamin : ada penyakit  tertentu  yang hanya menyerang jenis kelamin tertentu pula.
·         Status Perkawinan  : faktor ini berkaitan dengan cara hidup . secara statistic didapatkan bahwa morbiditas ( angka kesakitan ) dan mortalitas (angka kematian ) dari suatu atau banyak penyakit yang berbeda di pengaruhi oleh perkawinan ( menikah, tridak menikah,janda dan duda )
·          Riwayat Penyakit Sebelumnya  : bagi mereka yang menderita penyakit kronis atau yang pernah menderita suatu penyakit atau sakit keras akan lebih rentan terhadap infeksi suatu penyakit tertentu , dibandingkan dengan yang tidak pernah menderita penyakit kronis.
·          Cara hidup  : cara hidup dipengaruhi oleh keadaan social ekonomi , tingkat pendidikan , ras atau golongan etnis , kebiasaan makan, minum, membuang kotoran .
·         Sosial Ekonomi : Keadaan social ekonomi erat hubungannya dengan cara hidup.
·         Hereditas (keturunan )  : faktor ini berkaitan dengan ras .
·          Status Gizi  : faktor gizi yang berhubungan dengan baik tidaknya gizi seseorang  . secara umum makin baik gizi seseotang , maka akan semakin baik sistim pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit.
·          Tingkat Imunitas : Faktor imunitas sangat berpengaruh terhadap serangan penyakit , khususnya terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
faktor tersebut penting diketahui diketahui karena akan mempengaruhi resiko untuk terpapar oleh sumber penyakit atau penyakit.  sedangkan  manusia disebut Host Intermediate karena dalam tubuh manusia  terjadi siklus aseksual penyakit malaria., nyamuk malaria disebut Host divinitif karena didalam tubuh nyamuk terjadi siklus sexsual.
            2. Agent ( Penyebab Penyakit )
            Adalah semua unsure atau elemen hidup ataupun tidak  hidup dimana didalam kehadirannya  atau tidak hadirnya , bila diikuti dengan kontak yang efektif  dengan manusia yang rentan , akan menjadi  stimulasi untuk memudahkan  terjadinya suatu proses suatu penyakit . Agent penyakit dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
·         Agent Biologis : adalah protozoa, metazoan, bakteri, virus, jamur dan rickatsia.
·         Agent Kimia  : adalah pestisida, obat-obatan, limbah industri, bahan pengawet makanan, (food additives), selain itu termasuk juga bahan – bahan yang diproduksi tubuh akibat suatu penyakit, misalnya diabetic asidosi , uretik uremia.
·         Agent Nutrisi : adalah Karbohidrat, lemak, protein , vitamin, mineral dan air.
·         Agent Mekanik :  adalah friksi yang kronik dan lain – lain kekuatan mekanik yang dapat mengakibatkan misalnya dislokasi dan atau patah tulang.
·         Agent Fisik : adalah radiasi, ionisasi, suhu udara, kelembaban , intensitas suara, getaran, panas,cahaya dan lain lain.

3. Envirotment ( Lingkungan ).
·         Lingkungan Fisik : meliputi kondisi udara, musim cuaca, dan kondisi giografi serta giologinya.
·         Lingkungan Biologik : meliputi hewan dan tumbuh tumbuhan yang berfungsi sebagai agen , reservoir, maupun vector , dan mikroorganisme safrofit serta tumbuh tumbuhan yang merupakan sumber nutrient tetapi mungkin juga menjadi menjadi allergen.
·         Lingkungan social – ekonomi : meliputi kepadatan penduduk ,stratifikasi social ( tingkat pendidikan,pekerjaan dan lain lain ) , nilai – nilai social , kemiskinan.
Diagram Hubungan Host , Agent dan environment sebagai berikut :

                       HOST                                                   AGENT
 


                                               
                                            ENVIRONMENT

            Penjelasannya adalah sebagai berikut.
            Host ( Penjamu) , manusia dan nyamuk  - adalah tempat berkembang biaknya agent (parasit/plasmodium ). Agent ( parasit/plasmodium ) hidup didalam tubuh manusia dan didalam tubuh nyamuk. Plasmodium/parasit hidup didalam tubuh nyamuk secara seksual ( pembiakan melalui kawin ) dan hidup didalam tubuh manusia dengan cara asexual ( pembiakan secara tidak kawin  melalui pembelahan diri ) . Envoronment ( LIngkungan ) adalah lingkungan dimana manusia dan nyamuk berada . Nyamuk berkembang biak dengan baik bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh nyamuk tersebut. Perlu diketahui tidak semua nyamuk Anopeles penyadi vector malaria.
            Di Indonesia terdapat nyamuk Anopeles kurang lebih 80 jenis, dari 80 jenis itu yang telah terbukti menjadi vector penyebar penyakit malaria kurang  lebih 10 jenis.

2.2. Difinisi Penyakit Malaria.
Penyakit malaria adalah penyakit yang menyerang sel darah merah yang disebabkan oleh kuman Plasmodium yang ditularkan melalui vector nyamuk Anopheles.
2.3. Klasifukasi Penyakit Malaria.
Penyakit Malaria diklasifikasikan menurut jenis Plasmodium yang menyerang penderita , ada 4 jenis Plosmodium.
1.      Plasmodium Palciparum  disubut penyakit Malaria Palciparum .
2.      Plasmodium Vivax  disebut penyakit Malaria Vivax.
3.      Plasmodium Ovale disebut penyakit malaria Ovale ( tidak terdapat di Aceh )
4.      Plasmodium Malariae disebut penyakit Malariae ( tidak terdapat di Aceh )

2.4. Cara Penularan Penyakit Malaria.
2.4.1. Penularan Secara Alamiah.
Malaria ditularkan oleh nyamuk Anhopeles . nyamuk anopelas  jumlahnya kurang lebih ada 80 jenis dan dari 80 jenis itu , hanya kurang dari 16 jenis yang menjadi vector penyebar malaria di Indonesia , berikut penulis menggambarkan bagan penularan penyakit malaria , yakni :

 
            Penjelasan secara sederhana adalah :
·         Orang sakit Malaria digigit nyamuk Anopheles ( Vektor ) penyebar penyakit malaria . saat nyamuk menghisap darah orang sakit , maka akan terbawa parasit malaria yang ada dalam darah.
·         Nyamuk vector penyebab penyakit yang telah menghisap darah orang sakit akat terinfeksi oleh parasit malaria , dalam tubuh nyamuk terjadi siklus hidup parasit malaria  ( seksual ).
·         Orang Sehat digigit nyamuk anopheles yang telah terinfeksi oleh plasmodium . Pada saat menggigit maka parasit malaria yang ada dalam tubuh nyamuk masuk kedalam darah manusia . kemudian manusia sehat menjadi sakit . dalam tubuh manusia terjadi siklus hidup parasit malaria ( aseksual ).
2.4.2. Penularan Yang Tidak Alamiah
a. Malaria Bawaan ( Congenitaf )
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria . penularan terjadi melalui tali pusat atau plasenta.
b. Secara Mekanik.
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum sutik , Penularan  melalui jarum suntik banyak terjadi pada para morfinis yang mengunakan jarum sutik tidak steril , cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit dibandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intravena dengan menggunakan alat suntik yang digunakan untuk menyuntik beberapa pasien , dimana sehjarusnya alat suntik itu dibuang setelah sekali pakai.
            c. Secara Oral ( melalui mulut )
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung , ayam ( P.gallinasium) , burung dara (P.Relaction) dan moyet ( P. knowlesl).
Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tampa gejala.
           





2.5. Malaria Cycle

2.6. Gejala Umum Penyakit Malaria.
-          Demem Menggigil.
-          Sakit Kepala.
-          Lemah / kurang tenaga.
-          Nyeri Otot / Persendian.
-          Mundah.
-          Diare.
-          Anaemia

2.7. Siklus Hidup NYamuk.
            Siklus hidup nyamuk secara umum adalah sebagai berikut  :
2.7.1.Telur :   - diletakan di permukaan air atau benda benda lain di permukaan air.
                        - Ukuran telur kurang lebih 0,5 mm.
                        - jumlah telur ( sekali bertelur ) 100 sampai 300 butir , rata-rata 150 butir.
                        - Frekwensi bertelur 2 atau tiga hari.
- Lama menetas dapat beberapa saat setelah kena air , hingga dua atau tiga Hari berada di air.
                        - Telur menetas menjadi jentik.
- untuk  telur  nyamuk anopheles  dipermukaan air , berpelampung  satu  Satu atau saling berdekatan pada ujuung nya.

2.7.2. Jentik :  - terdapat diair dan mengalami 4 masa pertumbuhan ( instar ) yaitu :
                                    Instar I      sekitar    1 hari
                                    Instar II    sekitar     1 – 2 hari
                                    Instar III   sekitar     2 hari
                                    Instar IV   sekitar      2 – 3 hari
                        - Masing masing instar ukurannya berbeda dan juga kelengkapan bulunya.
                        - Tiap pergantian instar disertai dengan pergantian kulit.
                        - Belum ada perbedaan antara jantan dan betina.
                        - pada pergantian kulit terakir berubah menjadi kepompong.
                        - Umur rata – rata pertumbuhan mulai jentik sampai menjadi kepompong
                           Berkisar antara   8 sampai dengan 14 hari.
             Untuk Jentik Anopheles – berenang bebas diair.
               - tampa corong udara , mempunyai bulu bulu Berbentuk kipas.
              - Pada waktu istirahat sejajar permukaan air.
              - Banyak dijumpai pada genangan air yang tidak Terlalu kotor ( rawa , sawah, )

2.7.3. Kepompong.    - Terdapat di air.
                                    - tidak memerlukan makanan.
                                    - Memerlukan udara.
                                    - belum ada perbedaan antara jantan dan betina.
                                    - menetas dalam 1 – 2  hari menjadi nyamuk.
                                    - Pada umumnya nyamuk  jantan menetas  lebih dahulu dari pada
                                       Nyamuk betina.
2.7.4. Nyamuk :         - Jumlah nyamuk jantan dan nyamuk betina yang menetas dari
                                       kelompok telur pada umumnya hamper sama  banyaknya ( 1 : 1)
-          Setelah menetas nyamuk melakukan perkawinan yang biasanya terjadi pada waktu senja. Perkawinan hanya terjadi  cukup satu kali , sebelum nyamuk betina pergi umtuk mengisap darah.
 2,7.5. Nyamuk Jantan.
                        - Umur lebih pendek dari nyamuk betina ( sekitar seminggu ).
                        - Makanannya hanya cairan buah-buahan atau tumbuhan.
                        - Jarak terbang tidak jauh dari tempat perindukannya.

2.7.6. Nyamuk Betina.
                        - Umur lebih panjang dari nyamuk jantan.
                        - Perlu menghisap darah untuk pertumbuhan telurnya.
                        - dapat terbang jauh antara 0,5 sampai sekitar 2 Km.
                        - Nyamuk Anopheles: - proboscis sama panjang dengan palpi.
                                                             - Menularkan penyakit malaria dan filarial.

2.8.   PENCIRIAN ( IDENTIFIKASI ) JENTIK ANOPHELES
2.8.1. Ciri – ciri jentik  Anopheles.
            a. Ciri – ciri umum jentik Anopheles.
                - Tidak mempunyai tabung udara.
                - Beberapa ruas abdomen memiliki bulu kipas.
                - Pada beberapa ruas abdomen terdapat target plate.
            b. Ciri – ciri khusus jentik Anopheles.
                - adanya bulu kipas pada jentik.
                - adanya utar – utar pada beberapa ruas abdomen sebagai salah satu ciri.
                - Pencirian bagian kepala biasanya melalui clypeal.

2.8.2. Cara menggunaan ( membaca ) Kunci jentik anopheles.
            - Sediakan gambar ( Kunci bergambar ).
            - Gunakan gambar/kunci yang tersedia.
            - Cocokan materi jentik dengan kunci yang ada.
            - Bandingkan   Ciri – Ciri   yang   terdapat   pada   kunci  dengan  materi  yang di
   identifikasi.

2.9. Cara Pemberantasan dan Pencegahan Malaria
2.9.1. Pemberantasan.
Penyebaran penyakit malaria ditularkan oleh tiga komponen yang saling terkait disebut Host, Agent dan Environment yang merupakan rantai penularan penyakit malaria. Penyebaran malaria terjadi apabila ketiga rantai  komponen tersebut diatas saling mendukung.
Kegiatan pemberantasan malaria seharusnya ditujukan untuk memutuskan mata rantai penularan tersebut diatas. Pemutusan mata rantai  penularan – secara ringkas – harus ditujukan kepada sasaran yang tepat, yaitu :
a.       Pemberantasan Vektor.
Pemberantasan vector dilakukan dengan cara membunuh nyamuk dewasa ( penyemprotan rumah dengan menggunakan  insektisida ) , membunuh jentik ( kegiatan anti larva) dan menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan . Penyemprotan rumah pada prinsipnya memperpendek umur nyamuk . dengan dibunuhnya nyamuk  maka parasit yang ada dalam tubuh , pertumbuhannya tidak sampai selesai , sehingga penyebaran /transmisi penyakit dapat terputus.
Demikian  juga kegiatan anti larva dan menguranggi atau menghilangkan tempat tempat perindukan , sehingga perkembangan  jumlah (density) nyamuk dapat dikuranggi dan akan berpengaruh terhadap terjadinya transmisi penyakit malaria.  
b.      Penemuan dan pengobobatan penderita malaria.
1.      Mencari penderita malaria.
Salah satu cara untuk memutuskan penyebaran penyakit malaria adalah dengan cara menemukan penderita sedini mungkin baik dilakukan secara aktif oleh petugas khusus yang mengunjunggi rumah secara teratur ( active case detection ) maupun dilakukan secara pasif (passive case detection), yaitu memeriksa semua pasien yang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan (UKP) yaitu polindes, pustu, puskesmas dan rumah sakit baik swasta maupun pemerintah yang menunjukan gejala klinis malaria , bagi mereka yang diduga malaria diambil darahnya selanjutnya dilakukan pemeriksaan parasitologi di laboratorium untuk menyakinkan bahwa pasien itu menderita penyakit malaria. 
2.      Pengobatan penderita malaria.
Ada beberapa cara dan jenis pengobatan terhadap tersangka atau penderita malaria yang meliputi :
a.       Pengobatan malaria klinis.
Pengobatan yang diberikan berdasarkan gejala klinis dan ditujukan untuk menekan gejala klinis malaria dan membunuh gamet untuk mencegah terjadinya penularan tersebut.
b.      Pengobatan radikal.
Pengobatan yang diberikan kepada seseorang dengan pemeriksaan laboratorium positif malaria . pengobatan ini bertujuan untuk menjegah timbulnya kambuh / relapse.
c.       Pengobatan massal ( Mass Drug Administration = MDA) adalah pemberian pengobatan malaria klinis kepada semua penduduk ( > 80 % penduduk ) di daerah KLB malaria.
d.      Pengobatan kepada penderita demem ( Mass Fever Treatment = MFT ) dilakukan untuk  menjegah KLB dan melanjutkan penanggulangan KLB, yaitu diulang setiap 2 minggu setelah pengobatan MDA sampai penyemprotan selesai.
2.9.2. Pencegahan.
a.       Pencegahan terhadap parasit yaitu dengan pengobatan propilaksis (pengobatan pencegahan ).
b.      Pencegahan terhadap vector / gigitan nyamuk.
Pencegahan yang sederhana dan dapat dilakukan oleh sebagian besar masyarakat , antara lain :
1.      Mengindari atau menguranggi gigitan nyamuk malaria, dengan cara tidur dengan menggunakan kelambu, pada malam hari tidak berada di luar rumah, mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk , memakai obat nyamuk baker, memasang kawat kasa pada jendela dan menjauhkan kandang ternak dari rumah.
2.      membersihkan tempat sarang nyamuk , dengan cara membersihkan semak – semak di sekitar rumah dan melipat kain – kain yang tergantung dan mengusahakan di dalam rumah tidak terdapat tempat – tempat yang gelap , mengalirkan genangan – genangan air serta menimbun genangan – genangan air.
3.      Membunuh nyamuk dewasa ( dengan menyemprot insektisida ).
4.      Membunuh jentik – jentik dengan menebarkan ikan pemakan jentik.
5.      Membunuh jentik dengan menyemprot larvasida.

0 komentar:

Post a Comment