Saturday 27 April 2013

Gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh ibu hamil



BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Menurut Undang-undanga Republik Indonesia N0 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 3. Menyatakan “Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomi”.
Pelayanan kesehatan diperkirakan dapat menurunkan angka kematian ibu sampai 20 %, namun dengan sistim jurukan efektif, angka kematian dapat ditekan sampai 80 %. Kualitas pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan maternal dan neonates dipengaruhi oleh banyak factor, namun kemampuan tenaga kesehatan (bidan, dokter, dokter spesialis) merupakan salah satu factor utama (Saifuddin, 2001).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu dilakukan atau diperhatikan, salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang cukup tinggi (penting) ialah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Adapun yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah yang menunjukan pada setiap upaya yang diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesadaran, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Wiknjosastro, 2005).
Untuk itu mudah dipahami bahwa hakekat dasar yang dimaksud tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan, yang apabila berhasil dipenuhi akan dapat menimbulkan rasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diselenggarakan (Wiknjosastro, 2005).
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan medic diperlukan buku pelayanan kesehatan ibu yang merupakan consensus nasional. Dengan demikian diharapkan seluruh pelayanan kesehatan ibu akan mengacu pada consensus nasional tersebut. Sehingga tidak aka nada lagi perbedaan tehnik-tehnik medic yang pada gilirannya membuat para petugas medic dilapangan menjadi bingung. Masalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut ternyata bersifat subjektif (Saifuddin, 2001).
Ada lima factor dominan atau penentu kepuasan pasien yaitu reability (kehandalan/keterampilan) adalah kemampuan petugas atau bidan untuk menampilkan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan akurat. Responsiveness (ketanggapan atau kepedulian) adalah kemampuan petugas atau bidan untuk membantu pasien dan meningkatkan kecepatan pelayanan. Assurance (jaminan kepastian) adalah kompetensi yang dimiliki petugas atau bidan sehingga memberikan rasa nyaman. Empathy (perhatian) adalah sifat dan kemampuan petugas atau bidan untuk memberikan perhatian penuh kepada pasien. Tangible (wujud nyata) adalah penampilan fisik dari fasilitas, peralatan sarana informasi atau komunikasi dari petugas (Simatupang, 2008).
Reliability (kehandalan/keterampilan) berhubungan dengan tingkat kemampuan petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini dapat mempengaruhi ketidak puasan atau ketidak sesuaiannya dengan pelayanan yang diberikan petugas terhadap pasien. Empathy merupakan sifat dan kemampuan petugas atau bidan untuk memahami atau merasakan perasaan orang lain (Simatupang, 2008).
Mortalitas atau morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas adalah masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kehamilan dan persalinan biasanya menjadi factor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktifitasnya (Saifuddin, 2006).
Penyebab kematian maternal merupakan suatu hal yang cukup komplek, salah satunya adalah pelayanan kesehatan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam kematian maternal, dengan tinggi kematian maternal disuatu Negara mencerminkan rendahnya mutu pelayanan kesehatan di Negara tersebut (Wiknjosastro, 2005).

0 komentar:

Post a Comment