Monday 14 January 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MASTURBASI



ABSTRAK

Pubertas merupakan proses perubahan ketidak matangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual. Fase kematangan fisik dan seksual ini membuat tubuh manusia mampu bereproduksi. Masa pubertas biasanya dimulai pada usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada usia 15-17 tahun. Pubertas biasanya berlangsung selama 4 tahun. Pada akhir proses, anak perempuan akan mencapai kematangan organ reproduksi. Dengan adanya pubertas, seorang anak yang semua aseksual akan menjadi makluk seksual. Horman yang mendominasi pertumbuhan anak perempuan adalah estrogen dan estradiol. Hormon estradiol akan memicu pertumbuhan payudara dan uterus serta memicu ledakan pertumbuhan saat pubertas. Perumusan Masalah: adalah bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Masturbasi. Tujuan penelitian: Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Masturbasi. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan desain crossectional dengan populasi 43 remaja putri dengan, mengunakan total sampling maka sampel sebanyak 43 remaja putri. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan tanggal 18-21 September 2012. Tabulasi silang antara faktor pengaruh teman  dengan pengetahuan remaja putri tentang masturbasi yang dominan adalah responden yang tidak ada pengarh teman dengan tingkat pengetahuan  sedang yaitu sebanyak 17 responden (34,7 %). perilaku  dengan pengetahuan remaja putri tentang masturbasi yang dominan adalah responden yang berperilaku cukup dengan tingkat pengetahuan  sedang yaitu sebanyak 17 responden (34,7 %). faktor Bimbingan orang tua dengan pengetahuan remaja putri tentang masturbasi yang dominan adalah responden yang Bimbingan orang tua cukup dengan tingkat pengetahuan  sedang yaitu sebanyak 19 responden (44,1 %). dominan adalah responden yang tidak ada pengarh teman dengan tingkat pengetahuan  sedang. dominan adalah responden yang berperilaku cukup dengan tingkat pengetahuan  sedang. dominan adalah responden yang Bimbingan orang tua cukup dengan tingkat pengetahuan  sedang Saran: dianjurkan setiap remaja putri untuk menghindari masturbasi




















BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Masa remaja menurut Mappiare tahun 2000 berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17 atau 18 tahun sampai sedang 21 atau 22 tahun adalah remaja akhir. Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk dibangku sekolah menengah (Asrori, 2011).
Pubertas merupakan proses perubahan ketidak matangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual. Fase kematangan fisik dan seksual ini membuat tubuh manusia mampu bereproduksi. Masa pubertas biasanya dimulai pada usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada usia 15-17 tahun. Pubertas biasanya berlangsung selama 4 tahun. Pada akhir proses, anak perempuan akan mencapai kematangan organ reproduksi. Dengan adanya pubertas, seorang anak yang semua aseksual akan menjadi makluk seksual. Horman yang mendominasi pertumbuhan anak perempuan adalah estrogen dan estradiol. Hormon estradiol akan memicu pertumbuhan payudara dan uterus serta memicu ledakan pertumbuhan saat pubertas (Verawaty, 2011).
Terjadinya kematangan seksuai atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul dorongan-doromngan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Inilah sebabnya maka para ahli dalam bidang ini berpendapat bahwa kesetaraan perlakukan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar dapat tertanggani secara tuntas. (Widyastuti, 2011). 
Munculnya gairah seksual perempuan yang datang secara tiba-tiba, tentunya merupakan sebuah anugerah dan suatu hal yang alamiah. Jika kebetulan kalangan perempuan memiliki pasangan, tentu saja tak menjadi masalah yang berarti. Namun, bagaimana jika perempuan tersebut adalah single alias tanpa pasangan. Sebagian orang masih menganggap masturbasi adalah hal yang tabu. Apalagi, menurut sebagian pandangan kaum perempuan. Namun, sesungguhnya masturbasi itu masih jauh lebih baik dibandingkan dengan penyaluran gairah seksual yang salah (Rahman, 2010).

0 komentar:

Post a Comment