Tuesday 16 December 2014

Darah



Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
1.    Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
2.    Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3.    Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4.    Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5.    Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6.    Menjaga suhu temperatur tubuh
7.    Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
8.    Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
Macam-macam darah dalam tubuh manusia :
1.        Eritrosit (sel darah merah)
·      Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
·      Tidak berinti
·      Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
·      Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
2.        Leukosit (sel darah putih)
·      Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
·      Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
·      Setiap 1mm3 darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
·      Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.
3.        Trombosit (keping darah)
·      Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah
·      Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
·      Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
·      Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
2.2.      Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
2.        Sistem peredaran darah besar
Peredaran  darah  besar merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan)
3.        Sistem peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)

2.4.  Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisisgagal ginjalsyok, dan kematian. Penggolongan darah menurut sistem A, B, O dapat dibedakan atas 4 macam yaitu:
  1. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A. Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen I.
  2. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen B. Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen I.
  3. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan B, yang masing –masing munculnya dikendalikan oleh gen IA dan IB.
  4. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A dan / atau B. Keadaan      ini timbul karena dikendalikan oleh gen Iyang bersifat resesif baik terhadap antigen IA maupun IB.
Berdasarkan keterangan diatas jika dibuat tabel hubungan antara fenotip golongan darah, genotip dan kemungkinan sel gametnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Sistem ABO
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. 
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan
Sel Darah Merah
Plasma
A
Antigen A
Antibodi A
B
Antigen B
Antibodi B
AB
Antigen A & B
Tidak ada antibodi
O
Tidak ada antigen
Antibodi Anti A & Anti B
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.

0 komentar:

Post a Comment