Sunday 18 August 2013

Manajemen Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum



A.       Konsep Dasar Kehamilan
1.      Pengertian
Kehamilan adalah adanya pertemuan antara sel telur dan sel mani dalam saluran telur yang karena adanya dorongan dari saluran telur terdapat ovum yang telah dibuahi, sehingga ovum masuk kerongga rahim disitu akan tumbuh menjadi janin dan berkembang. Untuk terjadinya kehamilan diperlukan dua hal penting yaitu ovum dan sperma. Ovum berasal dari indung telur dan setiap bulan biasanya ada satu ovum yang matang, datangnya sperma berasal dari ayah, dalam satu tetes air mani terdapat seperempat sampai satu juta sperma. Bila terjadi pembuahan dimana satu sperma ada yang dapat bersatu dengan satu ovum akan membentuk zigot.
kehamilan itu masa yang penting karena di sini mutu seorang anak ditentukan, benih yang unggul berasal dari tubuh yang sehat,  keturunan yang sehat, dan dibesarkan dalam lingkungan yang sehat pula. Untuk itulah pemeliharaan kehamilan dimulai dari perencanaan  menu yang benar, pemeliharaan kesehatan dan kebersihan, dan sebagainya. salah satu upaya adalah dengan menjaga kecukupan makanan. Makanan satu – satunya sumber agar anak tumbuh dengan sehat.
Hamil adalah tertanamnya atau berimplantasi hasil konsepsi kelapisan endometrium uterus, lama kehamilan yaitu 280 hari (40 minggu).
2.      Pembahasan pada masa hamil
Kehamilan dibagi atas 3 triwulan ( trisemister) yakni :
a.       Kehamilan triwulan I  , antara 0 – 12 minggu.
b.      Kehamilan triwulan II,   antara 12 – 28 minggu.
c.       Kehamilan triwulan III, antara  28 – 40 minggu.
kehamilan adalah sebuah perjalanan sembilan bulan menuju ke status menjadi ibu. Pengalaman di sepanjang ini berbeda – beda antara satu wanita dengan wanita lain, tetapi beberapa hal dialami oleh semua wanita hamil.
B.        Konsep Dasar Diabetes Millitus
1.      Pengertian
         Diabetes Militus adalah Penyakit darah manis dapat merupakan kelainan hereditas dengan ciri insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi  darah, konsentrasi gula darah tinggi, berkurangnya glikogenesis.
2.      Etiologi
a.    Umur ibu sudah mulai tua.
b.   Multiparitas
c.    Gemuk (Obesitas)
d.   Ada anggota keluarga sakit Diabetes (Hereditas)
e.    Anak lahir dengan berat badan besar (diatas 4 Kg)
f.    Ada sejarah lahir mati dan anak lahir besar
g.   Sering Abortus
h.   Glukosuria
3.      Patofisiologi.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisma endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadar glukosa dalam darah janin hampir menyerupai kadar glukosa dalam darah ibu.   Insulin ibu tidak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula dalam darah ibu mempengaruhi kadar gula pada janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain seperti : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambahkan dengan insulin eksogenia tidak mudah menjadi hipoglikimia. Yang menjadi masalah adalah bila seorang ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga dia relatif hipoinsulin yang mengakibatkan hiperglikimia atau diabetes kehamilan (Diabetes yang timbul hanya dalam hamil). Resistensi insulin juga disebabkan oleh adaya hormon estrogen progesteron, kortisol, prolaktin dan plasenta laktogen. Hormon tersebut mempengaruhi reseptor insuli pada sel, sehingga mengurangi afinitas insulin. Hal ini patut diperhatikan dalam pengendalian penyakit Diabetes millitus.)
4.   Diagnosa
Dapat dengan mudah ditegakan
a.       Anamnesis : Riwayat persalinan yang lalu, abortus, partus prematurus, kematian janin, anak lahir besar, Riwayat keluarga (hereditas). keluhan sekarang trias poliuri, polidipsi, polifagi dan pernah berobat sakit darah manis pada dokter.
b.      Pemeriksaan
1)      Pemeriksaan urine
2)      Pemeriksaan kadar gula darah puasa dan post – prandial.
3)      Glukosa toleran tes (GTT)
4)      Nilai kadar gula darah
5.            Klasifikasi Diabetes Millitus
a.    Tidak tergantung insulin (TTI) Non Insulin Dependent Diebetes Mellitus (NIDDM) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin untuk pengendalian kadar gula darah.
b.   Tergantung insulin (TI) Insulin dependent diabetes Mellitus yaitu kasus yang memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah.
Klasifikasi Diabetes Mellitus menurut White (1965) adalah sebagai berikut :
Kelas A. Diabetes kimiawi disebut juga diabetes laten, subklinis atau diabetes kehamilan, tes toleransi glukosa tidak normal, penderita tidak memerlukan insulin, cukup diobati dengan diet saja. Prognosis bagi ibu dan anak baik.
Kelas B. Diabetes Dewasa, diketahui secara klinis setelah umur 19 tahun dan berlangsung kurang daripada 10 tahun dan tidak disertai kelainan pembuluh darah.
Kelas C.  Diabetes yang diderita antara umur 10 – 19 tahun, atau timbul pada umur antara 10 – 19 tahun dan tanpa kelainan pembuluh darah.
Kelas D. Diabetes telah diderita lama, 20 tahun atau lebih, atau telah diderita sebelum umur 10 tahun, atau disertai kelainan pembuluh darah, termasuk arteriosklerosis pada retina dan tungkai, dan retinitis.
Kelas E. Diabetes yang diserta perkapuran pada pembuluh – pembuluh darah panggul, termasuk arteria uteria.
Kelas F Diabetes dengan nefropatia, termasuk glomerulonefritis dan pielonefritis. Diabetes anak remaja (juvenilis), diabetes yang diderita sejak anak-anak atau remaja. Karena sedikit atau tidak ada insulin endogen, cenderung menimbulkan keto-asidosis.
6.         Pengaruh  diabetes mellitus pada kehamilan.
a.    Pengaruh dalam kehamilan
Dalam kehamilan diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi :
1)            Abortus dan partus prematurus
2)            Pre – eklamsi
3)            Hidramnion
4)            Kelainan letak janin
5)            Insufisiensi plasenta
b.   Pengaruh dalam persalinan
Penyulit yang sering dijumpai dalam persalinan adalah :
1)            Inersia uteri dan atonia uteri
2)            Distosia bahu karena anak besar
3)            Kelahiran mati
4)            Lebih sering mengakhiri partus dengan tindakan, termasuk seksio sesaria
5)            Lebih mudah terjadi infeksi
6)            Angka kematian maternal lebih tinggi

0 komentar:

Post a Comment