Tuesday 16 July 2013

Faktor Resiko ibu hamil mengalami Pre-eklamsi



Eklamsi adalah  merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri atas : hipertensi, proteinuria, dan udema, yang kadang – kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda – tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya  (Wiknjosastro, 2005)
Eklamsi adalah pre-eklamsi yang memburuk disertai kejang – kejang. Keadaan ini dapat terjadi pada masa kehamilan khususnya pada trisemister III, pada saat persalinan dan pada masa nifas. Eklamsi mengancam kehidupan ibu dan janin, sehingga merupakan keadaan gawat darurat, komplikasi ini merupakan penyebab kematian ibu tersering setelah pendarahan Depkes, 1996)
Pre–eklamsi berat bila tidak tertangani dengan baik maka menimbulkan eklamsi yang ditandai dengan nyeri kepala didaerah frontal, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri diepigastrium, dan hiperrepleksia, bila tidak segera ditangani akan menimbulkan  kejang – kejang. pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu, oleh karena itu sebagian besar pemeriksaan anatomi-patologik berasal dari penderita eklamsi yang meninggal. pada pemeriksaan akhir-akhir ini pada pemeriksaan biopsy hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi patogenik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak perubahan dari pada yang ditemukan pada eklamsi. perlu dikemukan bahwa tidak ada perubahan hispopatogenik yang khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Faktor penyebab pre-eklamsi adalah tekanan darah tinggi, proteinuria dan udema.
1. Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi ukuran tekanan darah ≥ 140 mmHg (sistolik) dan/atau ≥ 90 mmHg (diastolic). Berdasarkan penyebab hipertensi di bagi menjadi 2 golongan  yaitu hipertensi esensial (Primer) dan hipertensi sekunder (Ami, 2008)
Gejala yang paling sering yang di keluhkan pasien dengan hipertensi antara lain nyeri kepala, gelisah pusing, jantung berdebar kencang, penglihatan kabur, rasa berat ditengkuk mudah lelah dan sulit tidur. secara objektif ini dibuktikan dengan pengukuran tekanan darah ( Ami, 2008).
Hipertensi pada kehamilan merupakan keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau diastol lebih dari 140/90 mmHg. kenaikan tekanan darah tersebut terjadi akibat kehamilan. Hipertensi pada kehamilan yang sering dijumpai adalah : pre-eklamsi dan eklamsi.
2. Udema
Udema  ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Udema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Udema yang mengkhawatirkan ialah udema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Udema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsi (Depkes RI, 2005).
3. Proteinuria
Proteinuria adanya protein serum yang berlebihan dalam urine, seperti pada penyakit ginjal atau setelah latihan pisik yang berat (Dorland, 2012)
Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada post partum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboflebitik (Manuaba, 2011)
Penyebab proteinuria adalah
1)      Sekret vagina atau cairan amnion dapat mengkontaminasi urine sehingga terdapat proteinuria
2)      Kateteritasi tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan infeksi
3)      Infeksi kandung kencinf, anemia berat, pajah jantung, partus lama juga dapat menyebabkan proteinnuria
4)      Darah dalam urine, skitosomiassis, kontaminasi darah vagina dapat menghasilkan proteinuria positif palsu.

0 komentar:

Post a Comment