Wednesday 24 April 2013

Gambaran Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Penyakit Malaria pada Masyarakat



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pembangunan kesehatan masyarakat pada hakikatnya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehat dan secara fisik dan sosial serta beriman dan bertaqwa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui hidup bersih dan sehat.( Depkes RI, 2004 ).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, maka pemerintah menyelenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan penyakit (Kuratif) dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkeseimbangan, dengan menggalang peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan. (Depkes RI, 2004)
Program pencegahan penyakit menular bertujuan untuk : Mencegah terjangkitnya penyakit, menurunkan angka kesakitan, menurunkan angka kematian, pengembangan terhadap Surveylance, epidemiologi, peningkatan kemampuan secara pelayanan kesehatan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit serta menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan upaya pencegahan penyakit (Depkes RI, 2003).
Program malaria adalah suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh parasit genus plasmodium yang hidup dalam sel darah merah dan di sebabkan oleh nyamuk Anopheles. Penyakit malaria dapat bersifat akut dan kronis dengan panas yang tinggi, anemia serta spenomegali yang dapat menimbulkan penderitaan bagi penderita dan bisa menyebabkan kematian bila tidak di obati. Biasanya penyakit malaria ini terdapat di daerah yang sanitasi lingkungannya tidak baik dan perilaku masyarakat yang meliputi keadaan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dalam mengelola lingkungan tempat tinggalnya (Depkes RI, 1995).
Menurut WHO, sekitar 40% populasi dunia hidup di negara miskin, populasi tersebut memiliki resiko tinggi terkena malaria. Sekitar 2,5 milyar manusia beresiko dan diperkirakan 350 – 500 juta manusia terkena malaria setiap tahun. Kebanyakan disebabkan oleh plasmodium falcifarum dan plasmodium vivax. lebih dari 1 juta  manusia meninggal karena malaria(5). Malaria 90% terjadi di Afrika. Peningkatan malaria di Afrika berkaitan dengan resistensi pengobatan klorokuin dan sulfapiridoksin pirimetamin, resistensi terhadap insektisida dan status sosial ekonomi. Tingkat mortalitas malaria pada anak sekitar 1 – 2 juta setiap tahunnya (WHO, 2001). 
Malaria tetap menjadi salah satu penyakit yang utama di sebagian besar daerah Indonesia. Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan Masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil, dan secara langsung dapat menurunkan produktivitas kerja. Ancaman yang muncul kembali telah terjadi di daerah-daerah pengawasan aktif sebelumnya. Angka kesakitan dan kematian malaria secara bermakna mempengaruhi  bagian-bagian yang lebih miskin di Negara Indonesia yang termasuk Negara berisiko malaria.
Pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus, jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350 ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus juga masih terjadi kejadian luar biasa (KLB) mengalami peningkatan kasus malaria di 8 propinsi, 13 kabupaten, 15 kecamatan, dan 30 desa dengan jumlah penderita malaria. (Depkes, RI. 2008).
Malaria positif sebesar 1256 penderita. 74 kematian (Case Fatality Rate/CFR = 5,9%). Jumlah ini mengalami peningkatan di bandingkan tahun 2006 ; di mana terjadi KLB di 7 propinsi, 7 kabupaten, 7 kecamatan, dan 10 desa dengan jumlah penderita 1107 dengan 23 kematian (CFR KLB = 2,07%) (Depkes, RI. 2008).

0 komentar:

Post a Comment