Saturday 23 March 2013

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN



A.  Konsep Efektifitas
1.  Pengertian Efektivitas
Dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai istilah efektif atau efektivitas yang dikaitkan dengan kegiatan tertentu. Kata efektivitas dipakai untuk menyatakan tingkat pencapaian sasaran oleh seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Dalam memberi pengertian efektivitas setiap orang berbeda-beda sesuia dengan sudut pandang dan kepentingan masing-masing. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2005: 284), bahwa “ efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, dan kesannya), manjur atau mujarab dapat membawa hasil “ Efektivitas berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan , suatu pekerjaan yang dikatakan edektif bila adanya kesesuaian dalam pekerjaan itu antara orang yang  melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.
            Selanjutnya efektivitas adalah sejauh mana organisasi berhasil mendapatkan dan memamfaatkan sumberdaya dalam usaha mencapai tujuan secara operasional. Efektivitas keseluruhan dalam arti sejauh mana organisasi melaksanakan tugas untuk mencapai semua sasaran. Edektivitas merupakan bagian dari konsep efesiensi karna tingkat efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan relatif.



2.   Indikator Efektivitas
            Berdasarkan pengertian efektivitas yang telah dipaparkan diatas, sebenarnya ada beberapa indikator bahwa pengelolaan pembelajaran memiliki efektivitas yang tercapai dengan baik. Adapun indikator efektivitas penbelajaran dapat diukur dari tepat waktu, tepat pelaksanaan dan tepat kualitas.
            Efektivitas suatu kegiatan tergantung dari terlaksana tidaknya perencanaan. Karena perencanaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif yaitu cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif  yaitu murid-murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan dalam mengajar.
Pembelajaran dapat memiliki efektivitas yang baik jika waktu yang direncanakan dalam perencaan dapat terwujud. Pelaksanaan pembelajaran yang ditetapkan dalam rencana terealisasi dengan baik, hal tersebut dapat dibuktikan dengan ketercapaian tujuan.
Efektivitas suatu program dapat diukur dengan melihat hasil yang dicapai. Hal tersebut tentu saja tidak boleh menyimpang dari tujuan. Jika memeng tujuan sudah tercapai dengan tepat waktu, tepat pelaksanaan dan tepat kualitas, maka efektivitas dari suatu program dapat dikatakan baik. Karena ketiga komponen tersebut diatas telah terpenuhi, maka efektivitas dari program telah teruji.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa indikator efektivitas adalah jika tujuan waktu yang direncanakan dalam perencenaan dapat terwujud. Dan pelaksanaan pembelajaran dalam perencanaan dapat terealisasi dengan baik, hal tersebut dapat dibuktikan dengan tercapainya tujuan seperti yang telah ditetapkan.        

B.  Pengelolaan Pembelajaran
  1. Pengertian Pengelolaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 534) Pengelolaan adalah : Proses, cara, perbuatan mengelola, melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi, cara memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Jadi pengelolaan pembelajaran adalah proses yang dilakukan dalam belajar mengajar.
Khusus dibidang pendidikan, guru diharapkan menjadi tenaga – tenaga yang handal yang berkualitas dibidangnya. Dengan demikian guru mampu menjalankan tugasnya sehari – hari secara maksimal dalam mengajar dan mendidiknya sebagai generasi muda penerus pembangunan bangsa. Menagajar mempunyai pengertian bahwa seorang guru hanya memberikan pelajaran kepada siswa – siswanya dengan tujuan agar siswanya tersebut mampu menguasai pelajaran yang diajarkan mendidik mempunyai pengertian bahwa seorang guru memberikan pembinaan akhlak yang baik kepada anak didiknya yang bertujuan untuk membuat anak didiknya itu menjadi dewasa baik secara jasmani maupun secara rohani, yang pada akhirnya diharapkan anak mampu berdikari atau mandiri dalam segala hal.



  1. Pembelajaran
Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Pandangan ini dianggap sudah tidak lagi dengan keadaan sekarang karena ada tiga alasan penting yaitu pertama, seorang siswa bukan orang dewasa dalam bentuk ini, akan tetapi mereka adalah organising yang sedang berkembang. Agar mereka dapat melaksanakan tugas – tugas perkembangannya, dibutuhkan orang dewasa yang dapat mengarahkan dan membimbing mereka agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kedua, ledakan ilmu pengetahuan mengakibatkan kecendrungan setiap orang tidak mungkin dapat menguasai setiap cabang ilmu. Ketiga, penemuan – penemuan baru khususunya dalam bidang psikologis, mengakibatkan pemahaman baru terhadap konsep perubahan tingkah laku manusia.
Ketiga hal diatas, menurut perubahan makna dalam mengajar. Mengajar tidak lagi diartikan sebagai proses menyampaikan materi pembelajaran, akan tetapi lebih dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Guru sebagai seorang pendidik melakukan rekayasa pembelajaran. Apa yang dilakukan guru dalam rekayasa pembelajaran tersebut mengacu kepada kurikulum yang berlaku. Sementara siswa sebagai pembelajar disekolah mengalami perkembangan jiwa, sesuai azas emansipasi diri menuju kebutuhan dan kemandirian. Disamping itu, guru juga menyusun dan melaksanakan desain intruksional yang ada dengan tujuan untuk membelajarkan siswa. Dengan desain intruksional inilah dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru. Dari hasil kegiatan belajar ini barulah menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar terbagi dua yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring. Damapak pengajaran merupakan hasil pembelajaran siswa berupa nilai, misalnya nilai rapor, nilai ijazah, nilai nem, dan lain – lain. Sedangkan dampak pengiring merupaka terapan dari pengetahuan yang telah dipelajari siswa disekolah, misalnya kemampuan siswa menguasai matematika dalam berhitung, mengoperasikan komputer, dan lain – lain.  

0 komentar:

Post a Comment