Saturday 23 March 2013

Efektifitas Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Matematika pada SMPN



PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumberdaya manusia dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dewasa ini telah mengakibatkan perubahan disetiap sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Pada sektor inilah yang sering sekali mengalaini perubahan, karena pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang komplek yang memungkinkan manusia untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi vang utuh.
Pada dasarnya, pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu. Salah satu usaha untuk memajukan pendidikan di suatu negara adalah dengan cara mendirikan clan mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.
Pendidikan juga mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok, suatu masa dengan pendidikan yang menuntut banyak persyaratan baru yang tidak pernah diduga sebelumnya dan malah sebagian besar masih berupa teka teki. Dengan menyadari bahwa sistem pendidikan itu merupakan sub sistem dari system pembangunan Nasional, sebagaimana tercantum dalam UURI No. 20 (2003 - 8) sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk­ watak serta peradaban bangsa yang  bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa. bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga, yang demokratis serta bertanggung jawab.


Muchtar (2003:34) mengemukakan bahwa "Pendidikan juga diartikan sebagai usaha sadar orang dewasa dan disengaja serta bertanggung jawab untuk mendewasakan anak yang belum dewasa dan berlangsung terus menerus". Dalam proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik, terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sisternatis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap berkesinambungan dan sistemik oleh karena berlangsung dalarn semua situasi dan kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi baik lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Diantara tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Seperti telah diketahui bahwa kemajuan zaman, keluarga ticlak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap IPTEK. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat. Alternatif dilaksanakan tentang kebijakan nasional adalah secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat pelatihan manusia Indonesia di masa depan. Dengan kata lain sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tetap terpijak kepada ciri keindonesiaan. Dengan demikian pendidikan di sekolah seyogyanya secara seimbang dan serasi mer aspek pembudayaan, penguasaan pengetahuan dan memiliki ketrampilan peserta didik.
Upaya dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah yaitu pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan instruksional bidang studi dan tujuan pendidikan lainnya. Ini sangat didukung oleh peranan guru yang bersumber dari kegiatan belajar mengajar yang aktual dari keteladanan. Dengan demikian proses belajar mengajar (PBM) dapat memberikan peranan dan tanggung jawab yang selaras dan seimbang antara guru dan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar yakni pendekatan ketrampilan proses dalam upaya mewujudkan PBM yang mendidik perlu diketahui bahwa setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa berbagai dampak atau efek kepada siswa baik efek instruksional maupun efek penggiring.
Program pengajaran tidak lepas dari kurikulurn yang telah ditawarkan oleh pemerintah. Pada kurikulurn sudah ada bidang studi yang akan diajarkan serta tujuan yang harus dicapai. Salah satu bidang studi yang terdapat pada sekolah lanjutan tingkat pertama, yaitu pendidikan Matematika. Sebagai guru matematika maka di berikan kewenangan dalam menjalankan tugasnya. Tugas guru matematika sebenarnya sama saja dengan guru umum lainnya, hanya dalam aspek‑ aspek tertentu saja yang terdapat perbedaan, terutama yang erat kaitannya dengan pemecahan masaalah, karena keberhasilan dalam pembelajaran matematika terdapat dalam pengelolaan Pembelajaran.





Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Admin (2005) Pendidikan merupakan upaya nyata untuk memfasilitasi individu lain, dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga dapat survive di dalam kompetisi kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk menyesuaiakan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Upaya dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah yaitu pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan instruksional bidang studi dan tujuan pendidikan lainnya. Ini sangat didukung oleh peranan guru yang bersumber dari kegiatan belajar mengajar yang aktual dari keteladanan. Dengan demikian proses belajar mengajar (PBM) dapat memberikan peranan dan  tanggung jawab yang selaras dan seimbang antara guru dan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar yakni pendekatan keterampilan proses dalam upaya mewujudkan PBM yang mendidik perlu diketahui bahwa setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa berbagai efek kepada siswa baik efek instruksional maupun efek penggiring.
Program pengajaran tidak lepas dari kurikulum yang telah ditawarkan oleh pemerintah. Pada kurikulum sudah ada bidang studi yang akan diajarkan serta tujuan yang harus dicapai. Salah satu bidang studi yang akan terdapat pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yaitu Pendidikan Matematika. Tugas guru matematika erat kaitannya dengan pemecahan masalah, karena keberhasilan dalam pembeljaran matematika terdapat dalam pemecahan masalah.
Menurut (Muhaimin, 2003), indikator guru yang profesianal ada 6 unsur, yaitu:
1.      Selalu membuat perencanaan konkret dab detail yang siap untuk dilaksanakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
2.      Berusaha mengubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang menempatkan peserta didik sebagai arsitek pembangun gagasan dan guru berfungsi untuk melayani.
3.      Bersikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif.
4.      Berkehendak mengubah pola tindakan dalam menetapkan peran peserta didik, guru berperan dan bergaya mengajar.
5.      Berani meyakinkan kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat agar dapat berpihak pada kepentingan peserta didik.
6.      Bersifat kreatif dalam membangun dan menghasilkan karya pendidikan seperti pembuatan alat bantu belajar.

Guru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan dominan dalam manajemen pendidikan yang berperan sebagai pengajar, pendidik, administrator kelas. Kemampuan yang diperlukan seorang guru adalah kemampuan dalam pengelolaan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan.
            Suprayekti (2004:7) menyatakan bahwa ”Dalam pengelolaan kelas, kedudukan guru menjadi sangat strategis untuk mencapai tujuan pendidikan dalam rangka menyukseskan pendidikan nasional.” dengan demikian guru harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode, menggunakan media, dan mengelola waktu. Kelima hal itu merupakan pendekatan guru untuk mengkomunikasikan tindakan mengajarnya, demi tercapainya tujuan pembelajaran, namun dalam pembelajaran tujuan pendidikan nasional dan daerah. Secara operasional, sekolah-sekolah di SMPN Kota Sigli bidang pendidikan masih mengalami kesulitan karena berbagai faktor antara lain: kemampuan guru pendidikan matematika dalam merencanakan pembelajaran matematika masih bervariasi antara satu guru dengan lainnya, kemampuan guru pendidikan matematika dalam pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pendidikan matematika masih sangat berbeda-beda sesuai dengan latar pendidikan dan komitmen masing-masing, kemampuan guru pendidikan matematika masih belum mencapai sasaran, karena masih adanya kendala-kendala baik yang datang dari peserta didik, lingkungan keluarga, faktor fasilitas, dan faktor kurikulum.

0 komentar:

Post a Comment