Saturday 23 February 2013

Diet Diabetes Melitus



Prinsip penanganan termasuk perencanaan makan dan excercise pada Diabetes Melitus Tipe 11 sama seperti pada Diabetes Melitus Tipe I, kecuali pemberian insulin yang mutlak diperlukan pada diabetes tipe I. Menurut konsensus Perkeni 2002, pasien dengan diabetes yang terkendali baik akan memiliki kadar gula puasa 80-109 mg%, kadar gula dua jam sesudah makan 80­- 114 mg% dengan persentase Alc <6,5. Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaan diabetes (Indomedia, 2009)
Pasien-pasien DM tipe 11 dengan disertai dislipidemia (hipertrigliseridemia) dapat diterapkan alternatif diet rendah HA, tinggi lemak tak jenuh,tinggi serat, (Hypo Allergenic) HA yang dipilih dalam diet ini adalah HA kompleks yang banyak, terdapat dalam biji-bijian serta sereal yang utuh, jagung, umbi-umbian, sayuran dan buah yang, rendah kalori, dan camilan seperti cincau, agar-agar, rumput laut dan sebagainya. Monosakarida (glukosa, fruktosa) dan disakarida (sukrosa) yang tinggi akan memberikan indeks glikemik yang tinggi pula, maka penggunaan hidratarang, sederhana tersebut hanya bisa dibatasi dalam makanan seperti hidangan sayuran dan tidak dianjurkan dalam minuman. Monosakarida dan disakarida tersebut terutama terdapat di dalam makanan camilan dan minuman yang manis dan buah‑buahan yang rasanya manis seperti mangga, jeruk, nanas, sawo, rambutan, durian, nangka, anggur dan sebagainya (Indomedia, 2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi sangat banyak. Kepatuhan adalah istilah yang menggambarkan penggunaan obat sesuai dengan petunjuk mencakup waktu dan pembatasan makanan yang berlaku. Dalam upaya mencegah timbulnya komplikasi pada penderita DM perlu adanya pengendalian diabetes yang baik dengan cara menjaga kadar gula darah mendekati normal atau dalam kisaran normal, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah patuh dalam menjalankan terapi diet (Puspita, 2007)
Perilaku klien yang tidak mendukung kesehatan dapat diubah menjadi perilaku yang taat dalam menjalani diet, bila klien sudah mengetahui manfaat dari diet diabetes mellitus maka akan timbul kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan diit diabetes mellitus tersebut, perilaku seseorang untuk taat dalam menjadi diet salah satunya berhubungan dengan sejauhmana penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh perawat mengenai pengetahuan dan keterampilan bagi pasien Diabetes melitus yang bertujuan untuk menunjang perilaku dalam meningkatkan dalam pemahaman tentang dietnya sehingga pada gilirannya nanti kompilkasi diabetes melitus dapat dicegah. Peran perawat dalam perubahan perilaku klien Diabetes Melitus adalah sebagai edukator dan konselor yang dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang diet Diabetes Melitus tipe II pada klien agar mau melakukan perubahan pada pola makannya dari yang tidak teratur menjadi diet yang terencana pendidikan kesehatan dapat dilakukan dipoli klinik atau diruang perawatan penyakit dalam.
Tujuan Diet Diabetes adalah yang fundamental dalam mengkontrol diabetes militus dan baiknya dikombinakan dengan gaja hidup yang sehat. Obat yang sesuai dan kontrol berat badan. Pada prinsipnya penderita diabetes dapat mengkonsumsi segala jenis makanan yang tersedia. Namun menjaga kesesuaiannya  dengan progran diet yang dianjurkan oleh dokter (Ami, 2009)
Tujuan diet penderita diabetes militus adalah:
a.         Menjaga kadar glukosa darah senormal mungkin. Glukosa darah antar 6-7% puasa dan sebelum makan kadar glukosa dalam darah 90-130 ng/dl 2 jam setelah mulai makan < 180 mg/dl.
b.         Mencapai tingkat level yang optimal. Kolestrol darah LDL (Low Density Lipoprotein) dibawah 100 mg/dl-HDL (High Density lipoprotein) diatas 40 mg/dl Menyediakan kalori yang sepadan.
c.         Menyediakan kalori yang sepadan untuk memonitor dan mempertahankan berat badan yang tepat bagi orang dewasa, untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang normal, untuk kebutuhan selama masa kehamilan dan laktasi.:
d.        Pencegahan dan perawatan komplikasi akut diabetes yang diobati dengan insulin, hypoglicemia, penyakit jangka pendek
e.         Pencegahan dan perawatan komplikasi jangka panjang diabetes.
f.          Peningkatan kesehatan secara umum melalui gizi yang obtimal.

0 komentar:

Post a Comment