Monday 28 January 2013

Langkah-langkah Pembuatan Riset



Langkah-langkah yang dilakukan dalam merencanakan suatu penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut: (Alimul 2003)..
2.2.3.1. Memilih Topik
Dalam proses penyusunan riset, topik merupakan tahab awal yang harus ditentukan oleh peneliti sebelum melakukan penulisan. Pemilihan topik sangat penting dan merupakan dasar dari langkah-langkah selanjutnya. Dalam mencari topik untuk penulisan riset hindari masalah yang bersifat sensasi, masalah yang terlalu luas atau sebaliknya masalah yang terlalu sempit. Pilihlah topik yang dapat dibahas dari salah satu segi saja, sehingga permasalahan menjadi tuntas dan jelas
Memilih topik harus memenuhi kriteria:
1.       Menarik perhatian, sehingga mendorong penulis untuk mencari data dan menyelesaikan riset dengan sebaik-baiknya.
2.       Penulis mengetahui prinsip pokok yang dipilih seperti tiori dan latar belakangnya.
3.       Hindari topik yang sulit untuk mendapatkan sumber datanya serta hindari pula topik yang kontroversi yang akan menguranggi nilai objektifitas riset.
4.       Ruang lingkup topik adalah seluruh masalah kesehatan.   
2.2.3.2. Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan bahan atau informasi yang sesuai dengan topik penulisan, bahan atau informasi dapat diperoleh dari penelitian ataupun studi kepustakaan tergantung jenis penelitian. Informasi dapat berupa fakta, kutipan-kutipan, opini, artikel dan lain sebagainya yang dapat membantu penulis dalam mengembangkan topik.
2.2.3.3. Menilai dan memilih materi yang dikumpulkan
Mulailah menilai dan menentukan bahan mana yang benar-benar sesuai dengan topik yang telah ditentukan, catatlah identitas sumber yang akan digunakan dengan jelas dan lengkap meliputi nama pengarang, judul buku/artikel, dimana diterbitkan, nama penerbit, tahun, volume/edisi dan halaman.
2.2.3.4. Menyusun Riset
Mulailah membuat kerangka (outline). Outline merupakan alat bantu rencana kerja yang teratur sihingga karangan/tulisan dapat digambarkan dan disusun secara sistematis dan logis. Kerangka ini tidak perlu terlalu rinci kerna sifatnya hanya sebagai penuntun. Manfaat out-line adalah untuk :
1.      Memudahkan penulis dalam menyusun tulisannya sehingga tidak perlu megolah sustu ide sampai dua kali dan dapat mencegah menyimpang dari sasaran atau tujuan penelitian.
2.      Dapat menciptakan klimaks penulisan pada setiap bab atau bagian
3.      Dapat mengingatkan penulis pada bahan yang diuraikan berdasarkan urutan dari tiap-tiap bab.
Dengan demikian out-line tersebut dapat membantu penyusunan yang logis dan sisitematis serta merupakan strategi bagi penempatan ide.
2.3. Teknik Penyusunan Riset
Teknik penyusunan riset merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti untuk menyusun suatu suatu riset penelitian. Sebelum melakukan penelitian yang harus dilakukan adalah menyusun proposal penelitian. Dalam menyusun proposal penelitian ada tiga kemampuan yang harus dimiliki peneliti.
1.      Kemampuan bahasa.
2.      Metodelogi
3.      Materi ilmu
Syarat proposal yang baik, diantaranya adalah:
1.      Sistematis, yaitu menurut pola tertentu dari sederhana sampai komplek. Proposal yang diajukan hendaknya dapat memberikan gambaran sistematis tentang rencana penelitian yang diajukan, seperti penyampaian latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodelogi, alat ukur yang akan digunakan sehingga memudahkan pembaca.
2.      Berencana, yaitu harus sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaan. Proposal penelitian hendaknya memiliki perencanaan seperti jadwal pengumpulan data, analisa data hingga penyajian dalam bentuk laporan.
3.      Mengikuti konsep ilmiah, proposal penelitian hendaknya mengikuti kaedah-kaedah konsep ilmiah seperti tata cara penulisan disesuaikan dengan peraturan yang ada, bahasa dan analisanya (Alimul, 2003)
Menurut Alimul, 2003 teknik penyusunan riset meliputi:
2.3.1. Latar Belakang
Latar belakang dalam proposal  penelitian merupakan suatu penghantar informasi tentang materi keseluruhan secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode analisis, interpensi untuk sampai kepada tujuan dan kegunaan penelitian.
Pada pembuatan proposal penelitian keperawatan, latar belakang harus dapat mengemukakan hal – hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian dan diuraikan proses identifikasi masalah, dan masalah yang diteliti harus di ungkapkan dengan jelas pentingnya masalah yang diteliti, bagaimana permasalahan hingga saat ini (apakah sudah diteliti atau belum), apakah sudah ada problem solusi atau belum dan bagaimana solusinya.
2.3.2. Rumusan Masalah
Dalam menuliskan proposal penelitan keperawatan, rumus masalah hendaknya memiliki konsekwensi terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, kerangka konsep dan metode penelitian. Rumusan masalah pada umumnya dalam bentuk pertanyaan.
Dalam pembuatan proposal penelitian rumusan masalah harus jelas dari permasalahan yang akan di teliti, kemudian uraikan konsepnya untuk menjawab masalah yang diteliti, jelaskan hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan.
2.3.3. Tujuan Penelitian
Merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan, tujuan terdidri dari tujuan umum dan tujuan khusus.tujuan umum menjelaskan tujuan yang hendak tercapai dalam penelitian secara umum sedangkan tujuan khusus mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal penelitian kata – kata yang digunakan dalam penulisan tujuan adalah kata kerja operasional seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapakan, mengidentifikasi, menganalisisi, membuktikan atau membuat prototip dan lain – lain.
2.3.4. Manfaat Hasil Penelitian/Kontribusi Penelitian
Dalam pembuatan proposal penelitian keperawatan harus di uraikan dengan jelas manfaat hasil penelitian dari pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi keperwatan dan seni pemecahan masalah, penegembangan instunsi, profesi keperawatan dan pasien.
2.3.5. Tinjauan Pustaka
Dalam membuat proposal penelitian hendaknya pustaka yang digunakan adalah terburu, relevan dan asli seperti jurnal ilmiah, kemudian diuraikan dengan jelas kajian yang menimbulkan gagasan penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjauan pustaka digunakan untun meyusun kerangka konsep dan hipotesisi yang akan digunakan dalam penelitian dan tinjauan pustaka hendaknya mengacu pada daftar pustaka.
2.3.6. Kerangka Konsep dan Hipotesa
Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap judulyang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya. Kerangka konsep harus didukung dengan landasan teori yang kuat dan di tunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian, jurnal penelitian, dan lain – lain. Ada tidaknya hipotesis tergantung dari permasalahan yang ada dan tidak semua penelitian terdapat hipotesis, apabila sifatnya maka tidak perlu hipotesis tetapi bila sifatnya analitik maka perlu dilakukan hipotesis
2.3.7. Metode Penelitian
Merupakan metode yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penyusunan proposal penelitian harus diuraikan secara jelas metode penelitian yang meliputi variabel dalam penelitian, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, analisa data, cara penafsiran dan penyimpulanhasil penelitian. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif dapat dijelaskan juga dengan pendekatan proses pengumpulan data, analisa informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
2.3.8. Jadwal dan lokasi penelitian
Merupakan rancangan tentang tempat dan jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti tentang pelaksanaan kegiatan peneliti. Dalam membuatan proposal membuat jadwal penelitian merupakan sesuatu yang harus dilakukan karena dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses penelitian, jadwal penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang dapat digunakan dalam bentuk Bar Chart.

0 komentar:

Post a Comment