Thursday 24 January 2013

Keberhasilan Laktasi Pada Ibu Menyusui



2.1   Keberhasilan Laktasi Pada Ibu Menyusui
Menyusui adalah memberikan asi susu untuk diminum oleh bayi dari buah dada (purwadaeminta 1990). Sedangkan menurut WHO/UNICEF (1979), menyusui merupakan bagian terpadu dari proses prosedur reproduksi yaitu memberikan makanan secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan pertumbuhan bayi (suradi 1995).
Penguaran ASI banyak dipengaruhi dari isapan bayi dari putting areola, yang melalui saraf afferent merangsang hipofise anterior untuk memperduksi prolaktin yang selanjutnya ini merangsang sekresi ASI, jumlah proklaktin tergantung pada frekuensi dan itensisitas iasapan bayi, pembendungan ASI dalam alveolus menyebabkan penekan pada pembuluh darah yang megakibatkan penurunan prolaktin pada darah, sehingga sekresi ASI juga akan berkurang (prolaction reflex). Selain itu pengeluaran ASI juga terjadi karena adanya rangsangan mekanisme ujung saraf pada putting dan areola oleh isapan bayi. Rangsangan ini diteruskan ke hypothalamus yang menyebabkan hypophise posterior mengeluarkan oksitoksin merangsang sel mypithel yang menyebabkan ASI dalam alveolus diperas melalui salurannya ke muara diputing susu ibu. Ibu yang berada dalam suasana yang menyenangkan cenderung dapat menyusui bayi dengan baik(nelson 1994). 


Berdasarkan literatur, maamfaat ASI dapat dari aspek-aspek sebagai berukut:
2.1.1 Aspek gizi
a. kolostrum
kolostrum adalah lenket kekuningan yang mengisi sel-sel alveolar selama trimester terakhir kehamilan. Jumlah bervariasi berkisar antara 10-100 ml/hari, dengan rata-rata sekitar 30 ml dan akan mengikat sekresinya secara bertahap dan mencapai komposisi matang pada 30-40 jam setelah lahir.
b.  Mengandung zat kekebalan terutama Ig A yang melindunggi bayi dari     berbagai penyakit infeksi terutama diare.
c.   Mengandung protein, Vitamin A yang tinggi dan karbohidrat serta lemak rendah sehinga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
d.  Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama hitam kehijauan.
e.   ASI mudah di cerna, mengandung zat gizi yang sesuai dan enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang berkualitas tinggi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
f.   ASI memiliki perbandingan rasio antara Whey dan casein yang sesuai untuk bayi yaitu 65 : 35 dibandingkan dengan susu sapi yang perbandingannya 20 : 80, susu sapi lebih banyak mengandung casein yang tidak  mudah diserap dari pada susu sapid an menghasilkan endapan yang terbentuk di lambung lebih halus yang dapat mengurangi waktu pengosongan (DepKes RI. 2001 dan Akre 1994 ).
2.1.2 Aspek  imunologi
2.1.3        Aspek Psikologis menyusui
  1. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
  1. Hubungan interaksi ibu bay
2.1.4        Aspek kecerdasan

2.1.5        Aspek neurology

2.1.6        Aspek ekonom

2.1.7        Aspek penundaan kehamilan 

0 komentar:

Post a Comment