Tuesday 22 January 2013

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A pada Bayi 6 – 12 bulan di Wilayah kerja Puskesmas



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Berlakang.
Indonesia sebagai salah satu Negara sedang berkembang banyak mengalami masalah dibidang Kesehatan diantaranya derajat kesehatan. Derajat kesehatan antara lain ditentukan oleh derajat kesehatan Ibu dan Anak sebagai kelompok penduduk yang rawan dan rentan. Oleh sebab itu, perlu diupayakan penurunan angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2004).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 (SDKI), derajat kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan. SDKI mengungkapkan, angka kematian ibu (AKI), yaitu 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 KH. (Depkes RI, 2008)
Menurut Rinskesdas 2007, penyebab kematian utama bayi adalah ganguan pernapasan (35,9%) dan berat lahir rendah (32,4%). Sedangkan kematian pada balita paling banyak diakibatkan oleh diare, pneumonia dan hal yang berlatar pada kekurangna gizi. Jadi, jika ingin menekan kematian bayi dan balita, perhatian yang besar perlu pada upaya penyelamatan bayi baru lahir dan penangangan penyakit infeksi (diare dan pneumonia). (Depkes RI, 2008)
Anak yang tidak memperoleh cukup vitamin A. Beresiko terkena rabun senja.  Kebutaan yang menimpa anak didunia kini telah mencapai 1,5 milliar (WHO, 2000) dengan temuan kasus baru sebanyak setengah juta setiap tahun gangguan penglihatan ini, terutama yang terjadi pada tahun pertama kehidupan, (Arisman, 2007).
Sekitar 125 juta anak balita di dunia mengalami kekurangan vitamin A subklinik sementara 1,3 juta dari jumlah itu telah menampakan gejala klinis xeroftalmia itu berarti resiko mereka untuk terjangkit terinfeksi membesar sebanyak 20 kali. (Arisman, 2007).
Saat ini masalah kekurangan vitamin A (KVA) masih merupakan masalah gizi utama yang terjadi di Indonesia . Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2005 menunjukan hampir 10 juta balita menderita KVA sub klinis (serum retinol < 20 µg/dl), 60 ribu diantaranya disertai dengan gvejala bercak bitot yang terancam buta. Selain itu pada beberapa propinsi di Indonesia telah ditemukan kasus-kasus baru KVA yang terjadi pada anak penderita gizi buruk. Hasil kajian berbagai studi menyatakan bahwa Vitamin A merupakan zat gizi esensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan konsmsi makanan kita cenderung belum mencukupi dan masih rendah sehinga harus dipenuhi dari luar. Pemerintah telah lama maelakukan upaya penaggulangan masalah kekurangan Vitamin A melalui suplementasi kapsul vitamin A pada bayi 6 – 11 bulan dengan Vitamin A biru dan 12 – 59 bulan dengan Vitamin A merah, ibu nifas dan kasus campak serta diare (Depkes RI, 2005).

0 komentar:

Post a Comment