Tuesday 22 January 2013

Gambaran Tingkat Pengetahuan Seks Pada Siswa Di SMUN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Remaja adalah mereka yang sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak manuju masa dewasa. Perubahan tersebut mencakup perubahan fisik dan perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Menurut World Healty Organization (WHO) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun sementara menurut BKKBN usia remaja berkisar antara 10 sampai 21 tahun. (BKKBN, 2006).
Migrasi international dan globalisasi telah mengakibatkan adanya masalah kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup yang diadopsi remaja termasuk perilaku berisiko seperti hubungan seksual dengan banyak pasangan atau pasangan berganti-ganti, hubungan seks prinikah serta hidup bersama (kumpul kebo). Gaya hidup “modern” membahayakan kesehatan reproduksi terutama penularan penyakit menular seksual (PMS) termasuk Human Immunodefisiency Virus/Acqerred Immune Defisiency Syndrome (HIV/AIDS) (BKKBN, 2005).
Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih amat kurang. Sebagian besar masyarakat masih percaya seputar mitos seksualitas dimana justru mitos tersebut merupakan suatu pemahaman yang salah. Hal ini berpengaruh bagi remaja yang merupakan bagian dari masyarakat yang belum pantas mengalami pengalaman seks. Kurangnya pemahaman seksualitas pada remaja akan merugikan remaja itu sendiri karena mereka akan terjebak dalam perilaku seksual negative yang tentu saja sangat merugikan kehidupan mereka di masa yang akan datang. (Sotjiningsih, 2006).
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh pusat Kesehatan Masyarakat UI terhadap 170 remaja di jakarta  ditemukan persepsi remaja terhadap perilaku sex cenderung lebih permisif, dimana hasil penelitian menunjukan 25% responden menyatakan berhubungan seksboleh asal dengan pacar, asal suka sama suka, 3 % responden telah berhungan seks dengan kekasihnya, 35 % remaja pria menyatakan tidak perlu lagi menjaga keperjakaannya, 10% remaja wanita tidak perlu lagi mempertahankan keperawanannya, 20% remaja tidak keberatan dengan pacar saling berciuman, 10% remaja mengaku telah saling meraba pasangannya. (http:www.bkkbn.go.id./articledetail.php/aid=751,2007)
Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Centra Muda Putroe Phang (CMPP) yang bekerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) 2003-2004 Di Nanggroe Aceh Darussalam remaja yang bermasalah dengan perilaku seksual remaja terungkap yang melakukan pacaran dan seks/kelainan seks 21 orang (18,4), yang melakukan aborsi 5 orang (4,4%), perkosaan 5 orang (4,4%), hamil diluar nikah 5 remaja (4,4%) dan jumlah remaja yang bermasalah dan berkonsultasi langsung dengan konselor CMPP-PKBI adalah 114 orang. (CMPP-PKBI NAD, 2004).

0 komentar:

Post a Comment