Sunday 20 December 2015

Pelayanan Kesehatan



2.1.1   Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan  secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehtan perorangan, keluarg, kelompok atau masyarakat.

2.1.2   Konsep Pelayanan Kesehatan
Konsep pelayanan kesehatan dasar mencakup  nilai-nilai dasar tertentu yng berlaku umum terhadap proses pengembangan secara menyeluruh, tetapi dengan penekanan penerpan dalam bidang kesehtan seperti berikut:
1.      Kesehatan secra mendasar berhunbungan dengan tersedianya dan penyebaran sumber daya-bukan hanya sumber daya kesehatan seperti dokter, perawat, klinik, dan obat, melainkan sumber daya social ekonomi yang lain seperti pendidikan, air dan persediaan makanan.
2.      Pelayanan kesehatan dasar dengan dmikian memusatkankepada adanya kepastian bahwa sumber daya kesehatan dan sumber daya social yang ada telah tersebar merata dengan lebih memperhtikan meraka yang paling membutuhkan.
3.      Kesehatan adalah suatu bagian penting dari pembanngunan secara menyeluruh. Factor yang mempengaruhi kesehatan adalah factor social, budaya dan ekonomi disamping factor biologi dan lingkungan.
4.      Pencapaian taraf kesehatan yang lebih baik memerlukan keterlibatan yang lebih banyank dri peduduk, seperti perorangan, keluarga dan masyarakat dalam pengambilan tindakan demi kegiataan merek sendiri dengan cara menerapkan prilaku sehat dan mewujudkan lingkungan sehat.

2.1.3   Karakteristik Pelayanan Kesehatan
dibandingkan dengan kebutuhan hidup manusia yng lain, kebtuhan pelayanan  kesehatan mempunyai cirri utama yang terjadi sekaligus dan unik yaitu : uncertainty, asymetri of information dan externality. Ketiga cirri tersebut menyebabkan pelayanan kesehatan sngat unik dibandingkan dengan produk atau jasa lainnya.

1.      Uncertainty
Uncertainty atau ketidakpastian menunjukkan bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan tidah bias pasti, baik waktu, tempat maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Dengan ketidakpastian ini sulit bagi seseorang untuk menganggarkan biaya untuk memenuhi kebutuhaan pelayanan kesehatannya. Penduduk yang penghasilannya rendah tidak mampu menyisihkan sebagian penghsilannya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak diketahui datangnya, bahkan penduduk yang relativ berpendapatan memadai sekalipun seringkali tidak sanggup memenuhi kecukupan biaya yang dibutuhkn untuk memenuhi kebutuhan medisnya. Maka dalam hal ini seseorang yang tidak miskin menjadi miskin atau bangkrut manakala ia menderita sakit.

2.      asymetri of information
sifat kedua asymetri of information mmenunjukkan  bahw konsumen pelayan kesehatan berada pada posisi yang lemah sedangkan provider (dokter dan petugas kkesehatan yang lainnya) mengetahui jauh lebih banyak tentang manfat dan kualitas pelayanan yang dijualnya. Cirri-ciri ini jug ditemukan oleh para ahli ekonomi kesehatan lain seperti Feldstein, Jacos, Rappaport dan Phelps. Dalam pelayanan kesehatan, misalnya kasus extrim pembedahan, pasien hamper tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah ia membutuhkan pelyanan tersebut atau tidak. Kondisi ini sering dikenal dengan konsumen ignorance atau konsumen bodoh, jangankan ia mengrtahui berapa harga dan berapa banyak yang diperlukan, mengetahui apakah ia memerlukan tindakan bedah saja tidak sanggup dilakukan meskipun pasien seorang professor sekalipun.

3.      Externality
Externality menunjukkan bahwa konsumsi pelayanan kesehatan tidak saja mempengaruhi pembeli tetapi juga bukan pembeli. Contohnya adalah konsumsi rokok yang mempunyai resiko besr pada yang bukan perokok, kibat dari cirri ini, pelyanan kesehatan membutuhkan subsidi dari berbagai bentuk, oleh karena pembiayaan pelayanan kesehatan tidak saja menjadi  tanggung jawab diri sendiri akan tetapi perlunya digalang tanggung jawab public..

0 komentar:

Post a Comment