Saturday 7 September 2013

Manajemen Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Hidramnion Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.
Komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan merupakan penyebab utama (23%) kematian wanita usia subur (15 -49 tahun) sedang pada wanita yang berumur 20-24 tahun komplikasi tersebut bahkan mencapai 40% penyebab kematian. Sebahagian besar kematian itu sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan rujukan kebidanan/perinatal yang terjangkau pada saat diperlukan 
Berdasarkan penelitian WHO (Woldh Health Organization) di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa / tahun  dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa/tahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99 %..
Hidramnion adalah keadaan dimana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Penambahan air ketuban ini bisa mendadak dalam beberapa hari disebut hidramnion akut, atau secara perlahan-lahan disebut hidramnion kronis. Angka kejadian hidramnion akut setiap 62 kelahiran terdapat 1 hidramnion akut dan setiap 754 persalinan terdapat 1 hidramnion kronis, tetapi hidramnion  yang menyebabkan gangguan lebih jarang 1 setiap 1000 kelahiran. Hidramnion yang disertai dengan kelainan kongenital terutama dari susunan syaraf sentral dan traktus gastrointersinal, cukup tinggi.
Untuk propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Hasil laporan  Kabupaten /kota pada tahun 2007 ibu yang bersalin berjumlah 73,592 orang, terjadi kasus pendarahan  565 orang dan meninggal 55 orang (0,07%) kasus infeksi jalan lahir   69 orang yang meninggal 13 orang (0,02%). Kasus eklamsi 145 orang. yang meninggal 32 orang (0,040 %) serta ibu meninggal karena sebab lain ada 83 orang (0,11 %). diperkirakan kasus Hidramnion terjadi 94 kasus (0,12%)

0 komentar:

Post a Comment