Sunday 21 July 2013

Hubungan Lingkungan Rumah dengan penyakit Pneumonia anak di Wilayah Kerja Puskesmas



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit di mana paru-paru terkena infeksi. Infeksi tersebut bisa menyerang salah satu atau kedua paru-paru. Bila infeksi menyerang kedua paru-paru, maka disebut dengan pneumonia ganda. Paru-paru merupakan organ penting pada sistem pernapasan. Udara yang mengandung oksigen disaring oleh paru-paru pada proses pernapasan. Oksigen tersebut diedarkan ke seluruh tubuh bersama dengan aliran darah yang dialirkan dari tabung pernapasan oleh alveolus. Kapiler atau pembuluh darah dikelilingi oleh kantung-kantung udara kecil yang disebut alveolus (Manjsoer, 2008)
Antara 11 sampai 20 juta anak dengan pneumonia butuh rawat inap dan lebih dari 2 juta meninggal. Perlu pula diingat bahwa insidensi pneumonia berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak. Tiga perempat kejadian pneumonia pada balita di dunia terjadi di 15 negara dan Indonesia menduduki urutan keenam dengan insidensi per tahunnya sekitar 6 juta (UNICEF/WHO, 2010). Pada tahun 2011, Sistim Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan 22,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori terutama pneumonia (Said, 2012).
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju seperti Amirika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa. Di Amirika Serikat misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan jumlah kematian rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian (Said, 2012).
World Pneumonia Day (WPD) dicanangkan oleh hampir 100 organisasi kesehatan internasional dan diadakan pertama kalinya pada tanggal 2 November 2009 dan untuk tahun ini akan diperingati pada tanggal 12 November 2010. Tujuan utama WPD sesuai dengan temanya “Fight pneumonia, save a child” yaitu untuk memerangi dan menyelamatkan anak dari bahaya pneumonia. Pneumonia merupakan pembunuh nomor satu balita di seluruh dunia yaitu telah mengakibatkan kematian pada lebih dari 2 juta bayi atau 1 dari 5 kematian balita di seluruh dunia setiap tahunnya. Sebagai salah satu upaya menanggulangi pneumonia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut memperingati WPD dengan maksud untuk menghimbau masyarakat dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap pneumonia dalam rangka upaya percepatan penanggulangan pneumonia (WHO, 2011).
Menurut Wold Healht Organisation (WHO) (2010), pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di bawah 5 tahun (balita), yaitu sekitar 19% atau sekitar 1,8 juta balita tiap tahunnya meninggal karena pneumonia. Angka ini melebihi jumlah akumulasi kematian akibat malaria, AIDS, dan campak. Diperkirakan lebih dari 150 juta kasus pneumonia terjadi setiap tahunnya pada balita di negara berkembang, yaitu sekitar 95% dari semua kasus baru pneumonia di dunia (UNICEF/WHO, 2006). Kejadian pneumonia di negara maju jauh lebih kecil (0,026 episode/anak/tahun dibandingkan negara berkembang 0,28 episode/anak /tahun). Hal ini diperkirakan karena peran antibiotik, vaksinasi, dan asuransi kesehatan anak yang berkembang di negara maju (WHO, 2011).
Menurut hasil Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2010, yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia (Balitbangkes Depkes RI), menyatakan bahwa prevelensi nasional rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat adalah 38,7 %, sebanyak 22 propinsi mempunyai prevalensi dibawah nasional salah satu diantaranya adalah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Depkes RI, 2010).

0 komentar:

Post a Comment