Monday 4 March 2013

Metode Kangguru



2.1.1. Pengertian
Perawatan metode kanguru adalah perawatan untuk bayi premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu. Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi yang lahir premature maupun yang aterm.  Kehangatan tubuh ibu merupakan sumber panas yang efektif. Hal ini  terjadi bila ada kontak lansung antara kulit ibu dan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai skin to skin contact atau metode kanguru. Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara efektif untuk memenuhi  kebutuhan bayi yang paling mendasar, yaitu kehangatan, air susu ibu,perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih saying (Wahyuni, 2011).
Kangaroo Mother Care (KMC), kontak antara kulit ibu dan bayinya, dengan waktu dan kesempatan pertama sekalian pemberian ASI eksklusif, dan perubahan keadaan dirumah sakit dan alternative pemecahan bagi bayi berat lahit rendah (Conde-Agudello at all, 2000).
2.1.2.      Manfaat Metode Kangguru
Menurut Luize (2003) dalam Purnamaningrum (2010) Secara klinis, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur, sehingga menyebarkan oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu, cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi dapat tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya lebih cepat. Pertumbuhan dan perkembangan motorik pun menjadi lebih baik. Cara ini juga mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempersingkat masa perawatan secara keseluruhan. Bagi orang tua, hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri dan kepuasan bekerja. Perawatan bayi lekat atau metode kangguru ini sederhana, praktis, efektif, dan ekonomis, sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu dirumah ataupun dipuskesmas, terutama dalam mencegah kematian BBLR.
2.1.3.      Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kangguru
Pada dasarnya mekanisme kerja perawatan metode kangguru adalah sama seperti perawatan canggih dalam inkubator yang berfungsi sebagai termoregulator memberikan lingkungan yang termonetral bagi setiap neonatus melalui aliran panas konduksi dan radiasi. Lingkungan termoral adalah lingkungan suhu agar bayi dapat mempertahankan optimal (36,5-37,5 C) dengan mengeluarkan energi atau kalor yang minimal, terutama bagi BBLR yang persediaan atau sumber kalorinya sangat terbatas (Usman, 2001).
Pengaliran panas melalui konduksi adalah identik kontak kulit ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan inkubator ke kulit bayi. Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat di dalam inkubator seperti udara hangat dalam selimut atau baju kangguru. Proses hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama dibutuhkan oleh BBLR baik dalam inkubator maupun dalam perawatan metode kangguru, oleh karena itu perawatan metode kangguru hanya dikerjakan selama dibutuhkan oleh neonatus sampai bayi bisa mandiri tanpa harus dirawat dalam inkubator, yaitu sekitar BB mencapai 2500 gram. Sehingga perawatan metode kangguru harus terus menerus dilakukan bergantian oleh bapak, ibu, tante dan neneknya (Usman, 2001).
2.1.4.      Metode dan Waktu Pelaksanaan

             Menurut Perinasia dalam Yuliasti (2010) tahapan penggunaan metode kangguru meliputi:
1)         Persiapan ibu
a.    Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3 kali sehari.
b.   Membersihkan kuku dan tangan.
c.    Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai.
d.   Selama pelakasanaan metode kangguru ibu tidak memakai BH.
e.    Bagian bawah baju diikat dengan pengukat baju atau kain.
f.    Memakai kain baju yang dapat direnggangkan.
2)         Persiapan bayi
a.    Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat
b.   Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode ini.
c.       Posisi bayi vertical ditengah payudara atau sedikit ke samping kana/kiri sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu. Usahakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya trus menerus.
d.      Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu
e.       Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selekeliling atau mengelilingi ibu dan bayi.
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator dengan meniru kangguru. Ibu bertindak seperti ibu kangguru yang mendekap bayinya. dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,5-37,5 C).Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus menerus. Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,5-37,5 C), dan mampu menyusui. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 gram dan suhu tubuh optimal 37C, dan bayi bisa menetek kuat (Yuliasti, 2010)
Pemeliharaan suhu tubuh merupakan aspek yang paling penting dalam manajemen BBLR. Seorang  bayi akan berkembang secara memuaskan bila suhu rectal dipertahankan antara 35,5C-37C. semakin kecil bayi maka lebih rendah suhu rektalnya. Dengan bertambahnya berat badan dan membaiknya kondisi umum maka akan ditemukan juga kestabilan yang lebih besar dari suhu tubuhnya. Ketahanan hidup BBLR lebih besar bila mereka dirawat dalam atau dekat dengan lingkungan panas netralnya. Mereka harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana suhu normal tubuhnya dipetahankan dengan usaha metabolic yang minimal. Tetapi juga tidak diinginkan untuk meningkatkan suhu tubuh secara tepat Karena dapat mengarah pada timbulnya hiperpireksia yang berkaitan  dengan adanya peningkatan kecepatan metabolisme dan peningkatan kebutuhan akan oksigen (sachrain, 1996). Untuk memelihara suhu tubuh BBLR dapat dimasukkan dalam incubator, radian warmer ataupun issolette. Pada dasarnya incubator merupakan suatu kotak yang dirancang untuk mempertahankan suhu internal yang konstan dengn menggunakan thermostat. Bila dirawat dalam inkobator bayi dalam keadaan telanjang. Sementara itu incubator juga harus terpelihara kebersihannya. Bagian luar dari incubator dibersihkan setiap hari. Desinfektan seperti svlon dapat digunakan untuk melap bagian dalam (Yuliasti, 2010)
2.1.5.      Kriteria bayi untuk dilakukan perawatan metode kangguru
Antara lain bayi dengan berat badan 2000 garam, tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik, kesiapan dan keikutsertaan orang tua sangat mendukung dalam keberhasilan. Pelaksanaan metode kangguru dapat dilakukan pada waktu segera setelah lahir, sangat awal setelah 10-15 menit, awal setelah umur 24 jam, menengah setelah 7 hari perawatan, lambat setelah bayi bernafas sendiri tanpa, atau setelah keluar dari perawatan incubator (Muslihaton, 2010).

2.1.6.      Kriteria keberhasilan perawatan metode kangguru
 adalah suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,5-37,5 C), kenaikan berat badan stabil, produksi ASI adekuat, bayi tumbuh dan berkembang optimal, dan bayi dapat menetek kuat seperti normalnya. Keuntungan metode kangguru bagi perawatan bayi, adalah meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak, menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung dan pernafasan bayi, meningkatkan pertumbuhan dan  berat badan bayi dengan lebih baik, mengurangi stres pada ibu dan bayi,mengurangi lama menangis pada bayi, memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, menurunkan risiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit, serta mempersingkat masa rawat bayi di rumah sakit (Muslihaton, 2010).

0 komentar:

Post a Comment