Thursday 21 March 2013

Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan



1.         Pendidikan
Tingkat pendidikan yang diperoleh seseorang dari bangku sekolah dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pengetahuannya tentang kesehatan. menyatakan keterbatasan untuk memperoleh pendidikan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan serta upaya pencegahan penyakit. Pada kelompok masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah pada umumnya dengan status ekonomi rendah pula sehingga sulit untuk menyerap informasi mengenai  kesehatan disamping tidak mampu mencukupi gizi.
Pendidikan adalah suatu proses yang unsurnya terdiri dari masukan (input) yaitu sasaran pendidikan (out put) yaitu suatu bentuk perilaku dan kemampuan dari saran–saran  pendidikan. Tujuan pendidikan untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi sehat. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan anggapan bahwa manusia selalu dapat belajar dan berubah, karena manusia selama hidupnya selalu berubah untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Berdasarkan proses Intelektual  H.L Blum menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang secara operasional. Tujuannya dibedakan menjadi tiga aspek yaitu, aspek pengetahuan (Kognitif), Aspek Sikap (afektif) dan Keterampilan (Psikomotor).
2.         Informasi
Menurut Onong Udjana Effendi informasi adalah rangsangan rangsangan (stimulus) yang disampaikan kepada sasaran informasi tersebut pada dasarnya adalah hasil pengertian atau pendapat sumber yang ingin disampaikan. Informasi dapat berupa pengetahuan, Nasehat,  hiburan dan lain-lain  yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang keadaan reproduksi meliputi materi anatomi dan fisiologi sistim reproduksi, seksualitas dan gender, kehamilan, kontrasepsi dan penyakit menular seksual.
  Dengan memberikan informasi tentang cara mencapai hidup sehat pemeliharaan kesehatan dan cara-cara menghindari penyakit melalui penyuluhan kesehatan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan kesehatan dalam hal ini perubahan perilaku yang diharapkan akan berdasarkan pengertian dan kesadaran orang yang bersangkutan. 
Informasi adalah proses pengoperasian rangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang atau symbol bahasa atau gerak (non-verbal), untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Stimulus atau rangsangan ini dapat berupa suara atau bunyi atau bahasa lisan, maupun berupa gerakan, tindakan atau symbol–symbol yang diharapkan dapat dimengerti oleh pihak lain dan pihah lain itu merespon atau bereaksi sesuai dengan maksud pihak yang memberikan stimulus. Oleh sebab itu reaksi atau respon, baik dalam bentuk bahasa maupun dalam symbol–symbol ini merupakan pengaruh atau hasil proses komunikasi. Proses komunikasi yang menggunakan stimulus atau respon dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan selanjutnya disebut komunikasi  verbal. 
3.         Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tampa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Lingkungan sosial adalah segala yang ada di sekitarnya baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya. Serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen di alam tersebut.
Pengaruh teman sangat kuat. Hal ini membuat remaja punya kecendrungan pakai patokan norma teman di bandingkan norma yang berlaku dimasyarakat. Karena mereka hidup dalam dunia tersendiri, mereka merasa sama dan satu jenis serta satu dalam segala hal. Lingkungan sekitar tempat tinggal anak sangat mempengaruhi perkembangan pribadi anak. Disitulah anak itu memperoleh pengalaman bergaul dengan teman diluar rumah dan sekolah. Lingkungan sekitar rumah memberikan pengaruh sosial terutama pada anak diluar keluarga. Disini ia mendapat pengalaman untuk mengenal lingkungan sosial baru yang berlainan dengan yang dikenalnya dirumah. Dalam lingkungan itu ia dapat mempelajari hal-hal yang baik.
Perubahan-perubahan didalam tumbuhnya dirasakan oleh si remaja yang juga di penuhi tanya. Mereka tidak mengerti, tetapi sudah terlanjur jauh dengan orang tua. Akhirnya mereka merasa cemas akan dirinya sendiri dan bertanya kepada temannya. Teman dengan dasar pegangan hidup yang baik dapat membantu teman yang tidak tahu arah maupun kehilangan tempat bertanya. Sebaliknya teman yang masih labil dan mungkin telah menyerap dalam perjuangan hidup kearah pendewasaan, tentunya sulit memberikan pertolongan dan malah akan menjerumuskan.
Salah satu ciri remaja adalah terikat dengan kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya, sehingga jarang orang tua dinomor duakan, sedangkan kelompokkannya di nomor satukan. Apa yang diperbuatnya ingin sama dengan anggota kelompok lainnya, kalau tidak sama ia akan merasa harga dirinya turun. Dalam pengalamanpun mereka berusaha berbuat sama, misalnya berpacaran. Apa yang dilakukan kelompok ditirunya, walaupun yang dilakukan itu tidak baik.
4.      Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam pemecahan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmuah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
5.      Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbale balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setip individu.
6.      Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkat dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madia, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madia akan lebih banyak mengunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup:
a.       Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
b.      Tidak dapat mengajarkan kependaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa I0 akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misaknya kosa kata dan pengetahuan umum.

0 komentar:

Post a Comment